Review / Ulasan : The Prestige (2006)
Setiap pertunjukkan sulap terbagi
dalam 3 bagian, pertama “The Pledge”, pesulap menunjukkan trik biasa, kartu,
burung atau seseorang. Bagian kedua, “The Turn”, pesulap menggunakan benda
biasa dan melakukan sesuatu yang istimewa. Bagian ketiga, adalah bagian
tersulit, “The Prestige”, bagian dimana pesulap harus membuat penonton terpukau
saat pesulap kembali.
Begitu indahnya kalimat pembuka
film ini, sungguh, meskipun hanya kalimat, tapi itu sudah sangat membuat saya
terkesima, padahal belum tau jalan ceritanya, haha… Tapi justru kalimat
tersebut adalah penggambaran dari film ini. Film tentang perselisihan 2 orang
pesulap di jaman dulu, tahun 1890an, yang saling ingin mengetahui dan mencuri
trik masing-masing.
Akhirnya jadi juga bikin review ini, udah dari dulu direncanain, hehe.. Saya mau curhat soal review kali
ini, ini review tersulit yang saya tulis, bukan karena sulit menceritakannya
kembali, namun sulit untuk mencari celah atau jalan terbaik agar tidak telalu
memberikan Major Spoiler (bocoran cerita inti) disini, karena terus terang, jika
kalian saya kasih tau bocoran tersebut hal itu akan benar-benar bisa merusak
niat nonton kalian sedari awal! Film ini benar-benar beda dengan film lainnya,
film lain mungkin masih bisa saya review/ceritakan kembali dengan tetap
menuliskan Major Spoilernya namun tidak sampai merusak niat kalian untuk
menontonnya. Hal itu karena alur cerita film tersebut alur maju lurus-lurus
saja, tidak bolak-balik maju mundur. Lah ini, film tentang para pesulap di
jaman dulu ini dibuat oleh Christopher Nolan dengan alur yang luar biasa
bolak-balik maju mundur dan penuh rahasia kejutan. Sutradara yang satu ini
memang bener-bener jenius dah bikin film. Tak hanya Batman Trilogy yang sangat
kita kenal, tapi juga Inception dan Interstellar yang sangat memukau dunia. So,
saya akan berusaha menulis yang “tidak” merusak niat kalian untuk menontonnya
(bagi yang belum nonton). Namun bagi kalian yang udah nonton dan mau sharing
atau diskusi tentang film ini monggo ayo, saya ladenin, hehe…atau bagi kalian
yang belum nonton tapi tetap nekat pengen tau spoilernya, ayo sini tak jabanin
juga, resiko tanggung sendiri ya, saya akan beberkan kunci-kunci ceritanya,
huaa.haha..haha…*ketawa ala raksasa*
Seperti yang saya ungkapkan
diawal tadi, bahwa dalam setiap pertunjukkan sulap, ada 3 bagian. Nah keknya
kalimat itu memang sengaja diletakkan diawal, karena itu mewakili keseluruhan
cerita film. *topang dagu* *kalimat sakti*. Bahwa tanpa kita sadari, film ini
dikemas Nolan memang dengan 3 bagian seperti pertunjukkan sulap tersebut.
Diawal film akan ditunjukkan hal-hal biasa yang umum-umum saja. Ibarat maen
game, ini masih stage 1, level paling bawah, kalo ibarat maen bola di
Playstation ini level “very easy”, ato bahkan level “Brasil”, haha…ayo paham ga
maksud Brasil disini? Yang inget semifinal Piala Dunia 2014 pasti tau kenapa,
hehe..
Diawal film disini hanya
ditampilkan adegan kedua pesulap saling menceritakan kisah hidup mereka, 2
pesulap yang saling menjadi rival, melalui “Perang Diary”. Kenapa saya bilang
“Perang Diary”? Well..rule has been written up there, hehe…saya ga berani nulis
bocoran yang ini, karena ini bisa sangat merusak suasana nonton kalian, hehe..
Pokoknya sesuai yang saya bilang tadi, yang mau tau kenapa please messege me,
private messege, chat saya langung di bbm 335b47a0, atau inbox di fanpage JMFC
www.facebook.com/jambimoviefreakers, sekalian promo, hehe.. Kedua pesulap tadi
saling membaca diary mereka bersilangan, Borden dikasih diary-nya si Angier,
sementara Angier dapet diary-nya Borden. Isi diary ya you know lah, namanya diary
kan isinya daftar belanjaan, eh salah yah..itu catatan hati seorang istri ya,
haha… Ya diary mereka jelas berisi kegiatan apa saja yang mereka telah lakukan
dan apa saja kesan dan pesannya terhadap kegiatan tersebut. Berhubung ini
diary-nya pesulap ya tentu sudah pasti isinya tentang trik-trik sulap. Mereka
berdua sangat antusias membaca isi diary “rival’ mereka, karena mereka
sama-sama ingin tau bagaimana trik sulap sang lawan dilakukan.
2 orang pesulap yang berselisih
adalah Robert Angier dan Alfred Borden. Angier disini diperankan oleh sang
maestro bercakar logam Adamantium, siapa lagi kalo bukan Hugh Jackman,
kharismanya sebagai Wolverine, mutant dari film X-Men, sudah sangat jelas
tertanam dalam ingatan kita. Sedangkan Borden diperankan oleh sang kelelawar
malam, tentu saja kita juga ingat jelas, Christian Bale, Batman.
Widih…pertarungan 2 superhero dari 2 komik yang berbeda. Ga hanya rival di film
ini berarti dong ya, haha…*Marvel vs DC Comics*.
Kenapa mereka jadi rival? Padahal
awalnya mereka berteman dalam satu tim kelompok sulap. Yang menjadi sumbu api
perselisihan mereka adalah kematian istri Angier, Julia. Julia merupakan
anggota tim pesulap tadi sebagai SPG-nya pertunjukkan, saat trik yang
menampilkan Julia diikat dan ditenggelamkan ke aquarium, terjadilah
“kecelakaan”, Julia tak bisa keluar dari aquarium karena tak bisa membuka
simpul tali yang diikat oleh Borden sehingga Julia mati kehabisan nafas di
dalam aquarium. Borden pun juga tidak bisa memberikan penjelasan dan
mempertanggungjawabkan perbuatannya tersebut. Jelas ini menjadi dendam kesumat
bagi Angier yang sangat terpukul akan kematian istrinya. Sehingga Angier
berniat untuk “menjatuhkan” karir Borden atau bahkan membunuhnya.
Nah mulai bagian tengah ini penonton
dibuat putar kepala, mikir dengan nalar semaksimal otak kita, kalo perlu
nalarnya ampe keluar-keluar otak, nembus rambut dan joget-joget di kulit
kepala, haha… Waktu demi waktu mereka berdua saling serang, saling menjatuhkan
karir masing-masing. Setiap sulap yang dilakukan, akan coba digagalkan dengan
cara apapun, seperti menyamar jadi penonton. Namun sampai lah pada satu masa
dimana Angier tak bisa “menjatuhkan” trik sulap Borden yang satu ini. Ini
adalah trik sulap yang paling hebat dari Borden. Namanya “The Transported Man”,
sulap dimana Borden bisa berpindah dari pintu yang satu ke pintu yang lain
berjarak 4-5 meter dalam hitungan detik. Ini dinamakan bagian “The Turn”nya
milik Borden.
Sejak saat itu Angier gundah
gulana, ga bisa tidur, haha. Dia selalu memikirkan gimana cara Borden bisa
melakukan itu, sementara dia ga bisa. Ia bertanya kepada Cutter, teknisinya.
Cutter berpendapat bahwa rahasia Borden bisa melakukan itu adalah simple, ia
(mungkin) bisa saja menggunakan kembaran dan melakukannya barengan. Namun
Angier tak percaya, ia merasa trik tersebut tak sesimple itu. Maka Angier pun
bertindak nekat dan jahat demi mendapatkan rahasia tersebut. Tindakan jahatnya
apa ga saya kasih tau disini ya, bahaye major spoiler…hehe.
Hebatnya memang Nolan benar-benar
menampilkan adegannya bolak-balik sehingga kita harus bisa mengingat adegan
tersebut masanya yang kapan. Tapi Nolan ga hanya menampilkan sekedar adegan
saja, tapi juga “hint” atau “bantuan” sepanjang film untuk penontonnya paham
atau menyadarinya lewat kata-kata dan adegan aktor/aktrisnya, itu juga kalo
kita “ngeh” dan teliti, hehe…
Tindakan jahat tadi membuat
Angier sedikit puas, karena itu membawanya kedalam keberhasilan untuk
mengetahui dan mendapatkan trik “The Transported Man” yang selama ini ia cari. Namun….*tiiiitttt….*
*sensor spoiler*. Ia melakukan perjalanan jauh dan bertemu ilmuwan bernama
Tesla. Tesla tanpa sengaja menciptakan mesin yang bisa “membantu” Angier untuk
mewujudkan trik The Transported Man versi dia. Ya, pasca perjalanannya dari
Colorado tersebut, Angier melakukan pertunjukkan yang ia namakan “The Real
Transported Man”. Pertunjukkan tersebut berlangsung sangat sukses hingga
membuat Borden, The Professor, kalah saing. Hal ini dinamakan bagian “The Turn”nya
Angier. Bagian dimana Nolan menggunakan hal-hal untuk menampilkan sesuatu yang
istimewa melalui penampilan pekerja seninya dalam film ini. Ya, istimewa karena
kisah ini menjadi istimewa ketika Angier berbalik unggul melawan Borden.
Ya, hal ini memang membuat Borden
hampir nyerah, namun hingga akhirnya terjadilah apa yang dinamakan “The
Prestige” dalam film ini. Puncak yang benar-benar twist, sumpah level twist-nya
tingkat dewa, haha… Terjadi “kecelakaan” lagi seperti halnya Julia yang mati
dalam aquarium. Apa itu puncaknya? Endingnya ini tak mau saya ceritakan disini,
terus terang lebih nikmat kalo kalian nonton dulu filmnya. Saya jamin ini film
sangat bagus, sangat rekomended.
Film ini benar-benar briliant
jalan ceritanya. Tak perlu efek-efek dan backsound yang canggih-canggih, bahkan
sepanjang film kalian hampir tak akan menemukan adanya lagu untuk backsound,
cukup dengung-dengung aja ni film udah bravo banget dah. Cukup dengan sajian
peran yang apik dari kedua superhero yang bermain drama ini serta dibantu para
editor Nolan yang membuat film ini bolak-balik, membuat film ini salah satu
yang patut kalian tonton sepanjang hidup kalian, hehe… Para pemeran pembantu
seperti Michael Caine, Scarlett Johansson dan Rebecca Hall juga sangat membantu
film ini terjalin dengan sempurna. Lihat bagaimana Caine sebagai Cutter, sang
teknisi Angier diskenariokan mengetahui segala kisah Angier kecuali rencana
Angier dibalik “The Real Transported Man” yang membuat ia kaget sekaligus
bijak. Lalu lihat Rebecca Hall sebagai Sarah, istri dari Borden yang akhirnya
frustasi setelah kedatangan orang ketiga, Olivia, yang diperankan oleh si Black
Widow The Avengers ini, Scarlett Johansson. Cocok banget emang tampang seksi
dari doski sebagai cewek penggoda, haha…*awas mata kalian*.
Nolan dan timnya bener-bener hebat menskenariokan kata-kata di film ini. Catchy banget. Rating saya sendiri 8/10 untuk
film Nolan yang satu ini, dibawah karyanya yang satu lagi, Inception yang tertinggi,
8,5/10, bersama film dari sutradara hebat lainnya, James Cameron : Titanic dan
Avatar. Saya memang jarang memberikan nilai rating tinggi-tinggi untuk sebuah
film, karena memang saya tak cepat puas akan performa sebuah film. Dan yang
paling penting, sengaja menyimpan nilai/angka tinggi untuk (suatu saat) nanti
mana tau ada film yang performanya bener-bener mendekati sempurna, diatas
segalanya, hehe…
Sekian dulu review The Prestige-nya
ya. Buat kamu yang belum nonton dan mau menjaga selera nonton film ini saat
kamu nonton, silahkan baca cukup sampai disini. Namun jika kalian ga sabaran
dan mau mengambil resiko untuk tau spoiler-spoiler dalam film ini, baik kalian
sudah nonton atau belum, ini saya berikan opsi artikel spoiler film The
Prestige-nya klik disini.
Sampai jumpa di review-review lainnya
ya. Please click like fan page kami di www.facebook.com/jambimoviefreakers
atau share di facebook kamu ya artikel ini, itu ada logo FB dibawah ini,
tinggal klik aja, hehe. Dan tetap pantau blog ini ya, mana tau nanti ada ulasan
film favorit kamu atau film lain yang ingin kamu tau. See ya….
*JMFC 001 – Om Chan*
Salah satu film terbaik menurut sy
BalasHapusTrimakasih telah membaca dan komen ya, mmg salah satu film terbaik dunia.
BalasHapusSalah satu film terbaik yg pernah saya lihat.
BalasHapusScarlett Johansson emang wow XD