Mukadimah
Robert Langdon, seorang profesor ahli sejarah dan simbolik, kini akan kembali terlibat dalam sebuah mega kasus yang akan menggantungkan nasib umat manusia dunia di pundaknya. Seorang ilmuwan telah menciptakan zat biologis yang dapat mempengaruhi nasib umat manusia dalam skala besar. Serem ya guys kalimat barusan, hehe... Jumpa lagi nih sama saya di preview movie, dan sesuai janji saya kemarin di ending artikel preview Miss Perregrine’s Home For Peculiar Children, kali ini kita akan ungkapin sedikit mengenai film yang sangat bagus yang sebentar lagi akan tayang pada pertengahan Oktober. Setelah The DaVinci Code (TDC) dan Angels And Demons (AAD), kini muncullah Inferno, yang siap menghentak seluruh bioskop di seluruh dunia.
Sebelum mengupas tentang Inferno,
ada baiknya kita tau dulu permulaannya, TDC dan AAD. Bagi kalian yang gemar
dengan film bergenre thriller mysteri
dan juga suspenful, tentu udah ga
asing lagi kan dengan film The DaVinci Code. Kalo masih asing, wah perlu
dipertanyakan lagi tuh keabsahan diri kalian sebagai penggemar genre tersebut.
Karena film itu ibarat “rukun” yang wajib kamu penuhi sebagai syarat sah untuk
kamu ngaku-ngaku ke orang kalo kamu suka film berat.
Gambar : pinterest.com
Tapi buat kamu yang awam dari yang beginian, The DaVinci Code adalah film yang sangat booming sekaligus kontroversi pada tahun 2006 lalu. Film ini jugalah (bersama V For Vendetta) yang pada tahun itu (saat masih sewa di rentalan original) menjadi titik awal bagi saya untuk mulai menyukai film-film mysteri-thriller hingga kini, kalo kata bro Ary tuh bisa dapat kemenangan batin setelah selesai nontonnya. Film TDC booming karena memang memukau penonton dengan teka-teki yang disajikan (RatingIMDb 6,6/10), pun juga sukses di Box Office dengan pendapatan 750 juta dollarAS dari modal 125 juta diollar AS. Tapi anehnya malah tidak memukau sebagian besar kritikus di Rotten Tomatoes dengan rating 25% saja (D*mn...lama-lama bisa “Me vs Rotten Tomatoes” nih).
Saya ga perduli apa kata
kritikus, dalam menilai sebuah film bagi saya yang sangat penting adalah
penilaian kita sendiri, karena kita yang menikmatinya. Apa yang kritikus
sampaikan cukup kita jadikan sebagai referensi saja, meskipun mereka lebih
paham film daripada kita, terkadang juga mereka membandingkan dengan source material-nya, misalnya dalam film
TDC ini mereka membandingkan dengan novelnya, karena film TDC memang adaptasi
dari novel best seller karya novelis
Amerika, Dan Brown. Well, saya ga
peduli novelnya, karna saya penggemar film, bukan pembaca novel. Lalu, kenapa kontroversi?
Gimana
ngga, wong filmnya menceritakan tentang sebuah misteri sejarah yang dapat
mengguncang iman umat Kristiani di seluruh dunia. Saya bukan ahli sejarah,
bukan pula ahli agama, tapi yang perlu kalian tau adalah novel maupun filmnya
adalah fiksi ilmiah (science-fiction),
jadi sebagian dari isinya ada yang memang ilmiah berdasarkan fakta dan teori,
dan sebagian lagi merupakan fiksi khayalan sang pengarang. So, jangan
berkesimpulan sendiri bahwa semuanya benar, atau semuanya salah dalam film ini.
Kalo kalian mau tau mana yang benar dan ngganya ya silahkan terbang ke luar
negri dan temui langsung para ahlinya, haha...
TDC memperkenalkan kita dengan
seorang profesor dari Harvard University, bernama Robert Langdon, yang
diperankan oleh maestro Tom Hanks, cocok banget memang rai-rai mukanya sebagai
profesor teka-teki, muka-muka rumit kayak Nendra, haha... Langdon adalah ahli
sejarah dan simbolik, sepanjang hidupnya mencari tau arti dan makna dari
simbol-simbol yang ada di dunia. Ibarat kombinasi dari Sherlock Holmes dan
Indiana Jones, Langdon adalah superhero yang mempunyai kemampuan khusus diatas
manusia rata-rata dalam hal “mengingat” sesuatu. Dia bisa mengingat hal-hal
seni, sejarah, arsitektur, politik, dan budaya. Genius.
Ia kemudian terlibat dalam kasus
pembunuhan seorang Kurator Museum di Perancis bernama Saunierre. Nama Robert
Langdon tertera di lantai TKP, membuatnya dicurigai oleh polisi setempat. Ada
seorang wanita dengan senyuman menawan, Sophie, yang meminta Langdon untuk
membantunya memecahkan misteri siapa pembunuh Saunierre sebenarnya dan apa tujuannya.
Nah perjuangan mereka berdua ini lah yang dijual dan sangat menarik untuk
disaksikan.
Dengan satu petunjuk di awal,
menjadi terkait ke petunjuk lainnya, yah seperti anak Pramuka yang sedang
melakukan pencarian jejak, cuma disini lebih rumit dan nyawa juga menjadi
ancaman. Karena ada beberapa pihak lain juga selain polisi yang ingin tahu dan
mempunyai tujuan tertentu dengan teka-taki tersebut, seperti pihak Dewan
Pendeta Opus Dei, The Teacher dan seorang sejarahwan Leigh. Mereka semua akan “bermain-main”
dengan post script, anagram, fibbonacci
number, sampai cryptex.
Gambar : quotemaster.org
Kita akan dibawa keliling Eropa,
menikmati objek-objek wisata yang bernilai seni, seperti berasa sedang
melakukan Tour, dengan pemandu wisata
aktor terkenal, Tom Hanks, haha... Sebut saja Louvre Pyramid di Perancis yang
terbuat dari kaca itu dengan isi benda-benda seni di dalamnya sekalian. Lalu
The Temple Church di London, hingga Roselyne Chaple di Skotlandia,
duuuh...asrinya lingkungan disana...
Saya tak bisa menceritakan apa yang menjadi kontroversi umat Kristiani disini, karena itu akan menjadi major spoiler dong buat kamu yang belum nonton, yang bisa saya kasih tau hanyalah film ini mencari tau tentang Prior Zion dan Holy Grail (Cawan Suci), karena itulah hal yang menjadi pokok permasalahan disini. Film ini juga menyajikan banyak twist dari awal sampai ending. Don’t get tricked, hehe.
Gambar : quora.com
Selesai kasus dengan karya-karya seniman terkenal, Leonardo DaVinci, muncul lagi kasus baru pada tahun 2009 dalam film Angels And Demons, bukan film horor hantu-hantuan ya, hehe... Masih berkutat dengan umat Kristiani, kali ini Langdon dimintai bantuannya oleh kepolisian Vatikan, yang disebut Swiss Guard. Event kali ini bertepatan dengan kematian pemimpin gereja Katolik di Roma, Paus Yohaness. Pihak Vatikan di Roma akan menggelar pemilu internal untuk memilih pemimpin selanjutnya. Sayangnya, ke-4 orang calon yang akan divoting itu diculik oleh pihak misterius mengatasnamakan “Illuminati”.
Waduh, apa nih...apa nih...kok
bawa-bawa nama Illuminati... Sesuatu yang terkesan tabu bukan kalo kalian baca
atau dengar kata Illuminati, apa yang terlintas di pikiran kalian pertama kali?
Aliran sesat? Setan iblis? Konspirasi? Haha...ini tercipta karena media dan
orang-orang menyebarkan berita dan artikel secara radikal dan fanatik terhadap
pro dan kontra keberadaan Illuminati. Tapi harusnya bener kata Langdon :“Symbols are languange, they can help us
understand our past”, begitu quote-nya
pada presentasi di awal film TDC.
Saya sih ga tau sejarah
Illuminati ya, tapi dalam film ini, Illuminati diceritakan sebagai organisasi
rahasia yang sudah ada sejak jaman dahulu kala, yang berisikan orang-orang
pintar dan cerdas di bidang ilmu pengetahuan. Illuminati dianggap hanya percaya
kepada sains, tidak mempercayai Tuhan sehingga bertentangan dengan ajaran
agama, membuat pihak gereja melakukan “pembersihan” terhadap organisasi ini. Wew...rupanya
ini kenapa di dalam Marvel ada grup superhero bernama Illuminati, personelnya
aja memang yang cerdas-cerdas seperti Tony Stark (Iron Man), Reed Richards
(Fantastic Four), Dr. Strange, Prof. X (X-Men), T’ Challa (Black Panther).
Konflik sejak jaman dulu ini
kembali menguak ke permukaan tatkala sekelompok ilmuwan masa sekarang dalam
film ini berhasil menciptakan “God
Particle”, atau bahasa ilmiahnya partikel yang bisa membentuk suatu materi
sendiri, ya ibarat Tuhan, bisa menciptakan sesuatu sendiri. Tiba-tiba God Particle ini dicuri oleh seseorang,
ya itu tadi, yang mengatasnamakan Illuminati. Dia mengancam akan meledakkan
partikel tersebut di Vatikan, sebagai balas dendam atas “pembersihan” yang
dilakukan pihak gereja pada jaman dahulu kala.
Keberadaan God Particle di tangan teroris membawa kekhawatiran di pihak
Vatikan, Swiss Guard beserta Langdon plus seorang ilmuwan wanita cantik bernama
Vittoria, ia berfungsi sebagai penjinak God
Particle. Masalahnya adalah lokasi God
Particle berada tidak diketahui, memaksa Langdon sekali lagi berurusan sama
yang namanya teka-teki, kali ini dengan petunjuk sajak puisi, patung dan benda
sejarah. Dan tak cuma nyawanya yang terancam, tapi seluruh warga kota Vatikan.
Kalo film TDC kita keliling Perancis dan Britania Raya, film AAD ini kita keliling Roma, Italia. Petunjuk-petunjuk yang diselidiki berada di bangunan objek wisata seperti gereja-gereja kuno di Roma. Menariknya, petunjuk-petunjuk tersebut mengikuti 4 elemen dasar ilmu pengetahuan yang dipercayai Illuminati, yaitu Tanah, Udara, Api dan Air, kayak si Ang Avatar ya, haha...
Objek wisata pertama yang berhubungan dengan tanah adalah Chigi Chappel di Gereja Santa Maria Del Popolo, bangunan unik dengan ornamen Renaissance. Elemen-elemen selanjutnya ada di St. Peter Square, Santa Maria Della Vittoria, sampai ke Fountain of The Four Rivers. Tapi perhatian saya tertuju pada pusat arsip Vatikan, apa bener itu ya?
Untuk film ini, twist-nya nohok banget men, lebih dari yang pertama. Kelebihan film-film begini adalah akting protagonis dan antagonis berada pada level yang sama sehingga sulit untuk membedakannya. Kelemahan film ini saya pusing guys, bukan karena ceritanya tapi karena view scene rotation angle 360’ yang ditampilkan sepanjang pencarian gereja kuno, muter-muter serasa naik komidi putar. Film ini juga sukses di BoxOffice dengan raihan 480 juta dollar AS dari modal 25 juta dollar AS lebih mahal dari yang pertama tadi.
Dari kedua film yang telah
tersaji, kita sebagai penonton merasa sepanjang film ikutan memecahkan
teka-tekinya, suasana menegangkan juga ikut kita merasakan deg-degan. Inilah
bentuk dari sebuah film yang berhasil meng-influence
penonton. Bahkan ada skala yang lebih hebat lagi, beberapa orang awam yang
belum mengetahui sejarah dan fakta, bisa saja menganggap bahwa apa yang ada di
film-film ini masuk akal dan merupakan fakta kebenaran, padahal kembali saya
ingatkan bahwa sebagian ini adalah fiksi ilmiah. Dan Brown sebagai novelis dan
Ron Howard sebagai sutradara bekerja dengan sangat bagus seolah-olah ini semua
teori yang real.
Preview Inferno
Fiuhhh...panjang ya
mukadimahnya... Nah gimana untuk film ketiganya kali ini? Skalanya makin besar
lagi guys, skala global. Apa sebab? Karena ada ilmuwan yang kaya raya bernama
Zobrist, yang berhasil membuat zat biologis, yang menurut World Health Organization
(WHO) dapat memicu kepunahan penduduk manusia di bumi. Profil Zobrist
sebenarnya adalah orang yang sangat concern
tentang masa depan manusia, ia meyakini bahwa masalah pertumbuhan penduduk yang
tak terkontrol adalah penyakit untuk bumi dan manusia itu sendiri, maka ia
ciptakanlah solusi singkat untuk memecahkan masalah tersebut. Namun sayang pada
suatu kesempatan, WHO melakukan pengejaran terhadap Zobrist, Zobrist malah
memilih untuk bunuh diri, meninggalkan puzzle
untuk Robert Langdon.
Gambar : reelsofcinema.com
Cerita bermula ketika Robert
Langdon terbangun di kamar sebuah rumah sakit di Florence tanpa bisa mengingat
kenapa dia berada disana, dia kehilangan short
term memory. Tiba-tiba ada seorang agen wanita, Vayentha (Ana Ularu), yang mencoba
menyerang Langdon, beruntung Langdon diselamatkan oleh dokter yang merawatnya,
Sienna Brooks, yang diperankan si manis bergigi kelinci, Felicity Jones (The
Theory Of Everythings), hadeh...Tom Hanks ni lugu-lugu ligat juga, tiap film
dia selalu berdampingan ama wanita cantik ya, hehe...
Gambar : pinterest.com
Bersembunyi di tempat Sienna, Langdon menemukan sebuah alat kecil silinder di jaketnya. Alat itu ada simbol biohazard (bahan beracun). Merespon hal ini, Langdon menghubungi pemerintah untuk ketemuan, dalam hal ini WHO. WHO sendiri ternyata tak seperti yang diharapkannya, yang datang malah Vayentha tadi.
Kabur lagi dong mereka dan
bersembunyi. Langdon mengeluarkan alat tadi dan keluarlah proyeksi lukisan Map
Of Hell, karya Botticelli, yang berdasar kepada Dante’s Inferno. Dante sendiri
adalah seorang penyair jaman dahulu, yang salah satunya melantunkan tentang
Inferno ini. Menilik kamus bahasa Indonesia, Inferno bararti neraka.
Huuu...sereemm... Melihat hal ini, Langdon merasa ada kaitannya dengan Dante’s
Death Mask.
Sayang, Dante's Death Mask baru saja dicuri pada malam sebelumnya. Anehnya pas liat rekaman CCTV, yang nyuri malah si Langdon sendiri, nah loh??? Makin rumit ceritanya. Nanti mereka berdua pergi setelah mendapati petunjuk lainnya. Seperti film-film sebelumnya, lagi-lagi bapak tua yang satu ini akan “jalan-jalan seharian” dengan cewek guys...kalian jangan iri ya...masa kalah ama bapak-bapak, hehe... Kali ini mereka akan jalan-jalan ke objek wisata di Florence seperti Palazzo Vechio, Florence Baptistery dan Boboli Gardens, lalu di Venice, kemudian Hagia Sophia Museum di Istanbul (Turki), guna memecahkan lagi-lagi teka-teki Inferno ini yang kalo kita liat di Map Of Hell, ada beberapa tempat yang menjadi petunjuk-petunjuk selanjutnya.
Film ini akan semakin menarik
dengan adanya aktor berkualitas keturunan India : Irrfhan Khan (Life Of Pi).
Disini dia akan memerankan Harry, pimpinan The Consortium, sebuah grup yang
disewa oleh Zobrist untuk membantu misinya menjaga dan meluncurkan virus tepat
sesuai jadwal. Harry mengetahui bahwa Langdon mempunyai vision mengenai apa
yang akan terjadi. Melihat ketiga pihak yang berselisih, Team Langdon, WHO dan
The Consortium, maka film ini diyakini akan tetap menjanjikan suspense mysteri yang full throttle, dan tak lupa juga dengan
akan banyaknya plot twist, pikiran kita
akan terbelah-belah seperti kedua film sebelum ini tentang mana yang benar dan
mana yang salah.
Virus seperti apakah yang
dimaksud? Akankah mereka berhasil menemukan virus/plague tersebut dan mencegah
kepunahan masal? Atau apakah semua ini hanyalah kesalahpahaman belaka? Hehe...
Kontroversi memang kalo
mengangkat tema over population ini.
Harusnya kita menyadari, telah banyak film yang mendasar pada tema over population beserta akibat buruknya,
sebut saja beberapa contohnya : Kingsman The Secret Service, The Brothers
Grimpsby, Total Recall, The Day The Earth Stood Still, Mad Max, The Purge.
Dalam 1 abad terakhir ini, jumlah penduduk manusia bertambah 3 kali lipat dari
sebelumnya. Tentu hal ini harus menjadi perhatian semua pihak, bahwa populasi
penduduk memang harus di kontrol, misal melalui program Keluarga Berencana.
Jika tidak, maka bumi kita akan terbebani. Problematika kriminalitas,
kesenjangan sosial dan keterbatasan SDA akan menjadi ancaman kehidupan di masa
depan atau bahkan mulai dari masa sekarang, fiuhhh.... Kalian bisa bandingin lah tingkat kesejahteraan dan keademan negara yang small population dengan over population, for simple example : Singapore vs Indonesia.
Gambar : veganfeministnetwork.com
Finally, film ini adalah tontonan wajib bagi siapapun kamu yang hobi nonton film. Ga mesti kamu penyuka film berat atau bukan, setidaknya masih banyak aspek yang layak kamu pertimbangkan. Pertama, semua film Robert Langdon ini selalu memperkerjakan pemeran kualitas yahud seperti : Ian McKellen (Snowpiercer, V For Vendetta), Paul Bettany (Avengers – Age Of Ultron), Ewan McGregor (Star Wars), Stellan Skarsgaard (Thor), Felicity Jones (Star Wars), Irrfhan Khan (Jurassic World), Omar Sy (Burnt). Kedua, nama sutradara Ron Howard, dia adalah salah satu peraih Oscar untuk sutradara terbaik (A Beautiful Mind). Ketiga, komposer hebat Hans Zimmer selalu mengisi soundtrack filmnya, hoho...the living legend Hans Zimmer (Inception, Batman v Superman – Dawn Of Justice). Keempat, film-film mereka selalu menyajikan gambaran panorama pariwisata dan benda bersejarah yang jarang anda temui di acara travelling biasa. Kelima, film ini sedikitnya akan menambah wawasan pengetahuan dunia guys. So, wajib ditonton ya, nontonnya bisa bareng kami, Jambi Movie Freakers Community. Siap-siap aja ke bioskop pada pertengahan Oktober nanti.
Wah...saya bikin preview ni aja udah kayak Robert Langdon,
mencari-cari agar bisa menyajikannya disini. Untuk lebih afdhol lagi, silahkan klik link berikut ya untuk liat dulu trailer Infernonya :
Inferno Trailer #1
Inferno Trailer #2
Saya JMFC 001 – Om Chan, see you on next preview, pasti dah pada nungguin preview Dr. Strange ya, hehe...
Inferno Trailer #1
Inferno Trailer #2
Saya JMFC 001 – Om Chan, see you on next preview, pasti dah pada nungguin preview Dr. Strange ya, hehe...
letakan rahasiamu dibawah cahaya agar dia tak terlihat
BalasHapus