Perang merupakan aksi fisik dan
non fisik antara dua atau lebih kelompok manusia untuk melakukan dominasi di
wilayah yang dipertentangkan. Film bertema perang selalu menarik untuk disimak,
banyak nilai moral, sosial, politik bahkan sentimentil yang dapat kita ambil
dari sebuah film perang, perang juga yang mengubah wajah dari dunia yang kita
tempati sekarang, berseteru adalah sifat dasar manusia, hal ini sudah terjadi
sejak zaman dahulu kala ketika anak sang Nabi Adam A.S yang berseteru dan
saling membunuh hingga zaman sekarang. Namun yang paling utama, kita dapat
belajar sejarah dari film perang dan yang pasti ada adegan tembak-tembakan
penuh aksi dalam film-film perang.
Selanjutnya list ini akan saya
batasi kepada era Modern Warfare
artinya yang gak akan ada pedang-pedangan, trubuchet
atau baju zirah disini (mungkin akan saya bahas lain kali), saya akan berfokus
dari era perang dunia II ampe yang sekarang. Dan saya akan menghindari
film-film seperti The Imitation Game, Pianist atau Schindler List karena film-film ini lebih fokus kepada Drama
yang bertemakan perang (dan mungkin akan saya bahas lain kali).
Here we go guys……..
<MinorSpoilerAlert>
10. Pearl Harbor (2000)
Cast : Ben Affleck, Josh Harnett,
Kate Beckinsale dan Cuba Gooding. Jr.
Director: Michael Bay
IMDb :6 / 10
Rotten Tomatoes: 23 %
Gambar : rogerebert.com
Sinopsis :
Rafe (Ben Affleck) dan Danny
(Josh Harnett) merupakan sahabat semenjak kecil dan bercita-cita ingin menjadi
pilot tempur di US. Airforce, cita-cita mereka pun terkabul, setelah dewasa
Rafe dan Danny lolos menjadi Fighter Pilot di US. Airforce. Rafe bertemu dengan
Evelyn (Kate Beckinsale) dan jatuh cinta, tak lama Rafe di transfer untuk
menjadi bala bantuan di Angkatan Udara Inggris sedangkan Danny dan Evelyn
dipindahkan ke Pearl Harbor di Hawai. Semua menjadi kacau setelah Rafe
dikabarkan meninggal sewaktu bertugas, Evelyn yang sedih mencari tempat
bertumpu dan memilih Danny. Romansa terjadi antara Danny dan Evelyn menjadi
canggung ketika Rafe pulang dalam keadaan hidup, dalam hiruk pikuk hubungan
cinta segitiga ini, terjadilah salah satu serangan udara terbesar yang dikenal
dengan nama Pearl Harbor.
Why :
Salah satu film yang paling
dibenci, dihujat baik oleh kritikus, masyarakat, dan sejarahwan Amerika, loh
kok masuk ke Top 10? Hehehe...ini lebih kepada Guilty Pleasure nya saya aja, jadi penilaian yang objektif saya
absenkan pada nomor 10 ini. Kenapa kok ini film begitu dibenci? Pertama banyak
bilang kalo ini adalah Titanic yang dibumbui ledakan, cuma menyorot kisah
romance dari ketiga starring nya aja (bukan Pearl Harbor nya). Kedua fakta
sejarah yang tidak akurat dan sebagian besar hanya karangan ala Hollywood (ini
yang membuat banyak kalangan geram), misal: Penugasan Rafe ke Squadron Britain
yang pada saat itu justru Pilot tempur US aktif dilarang untuk Join ke Squadron
lain, event Doolittle Raid yang dilaksanakan diakhir film, terjadi jauh sesudah
event Pearl Harbor dan bukan aksi balas dendam atas Pearl Harbor Raid dan masih
banyak lagi. Ketiga Pearl Harbor adalah poros penting dalam sejarah Amerika
dalam Perang Dunia II (Pearl Harbor adalah salah satu penyebab kenapa Amerika
membom Nagasaki dan Hiroshima pada 15 Agustus 1945 yang mengakhiri Perang
Pasifik dan Perang Dunia II, dimana Jerman sudah menyerah pada Mei 1945 dan
mengakhiri teater Eropa) namun digambarkan hanya seperti film main-main oleh
Bay dan Bruckhemeier, dan masih banyak lagi. In my opinion…..yah yang namanya
Amerika akan selalu menjadi Amerika, mereka tentu ga terima aksi kepahlawanan
para pelaut dan pilot mereka di Pearl Harbor digambarkan ga superior dan
menggugah rasa empati masyarakat dunia, ga akurat, dan ga istimewa.
Sebenarnya film ini sungguh
menghibur (bagi saya) romance yang
ringan, soundtrack yang goooood, dan buatan Bay (full action and
explosion, solid SFX), hidangan tepat kalo kita nyari hiburan, fakta
membuktikan rating di IMDb aja 6.1/10 (terlepas pada section user review dari film ini, 5 halaman pertama memuat hinaan
mengenai film Pearl Harbor) artinya masih dalam taraf Watchable,
gimana dengan pendapatan? Dengan Bujet $132,2 Juta, Pearl Harbor di minggu
pertama berhasil meraup $59 Juta, dan berakhir diangka $450 Juta dan meraih
peringkat film romance terlaris ke 3
dibawah Titanic dan Ghost. Nah loh,artinya banyak yang suka donk? Penilaian ada
ditangan anda.
9. U-571 (2000)
Cast : Matthew Mconaughey, Bill
Paxton, Harvey Keitel and Jon Bon Jovi
Director : Jonathan Mostow
IMDB: 6.1/10
Rotten Tomatoes : 68%
Gambar : en.wikipedia.org
Sinopsis :
Ketika sebuah kapal Selam Jerman
U-571 yang membawa mesin enskripsi kode
dan sandi tercanggih milik jerman yang disebut Enigma sedang rusak dan
terombang ambing di Lautan, sekelompok tentara sekutu yang dipimpin oleh Letnan
Andrew Tyler (Matthew Mconaughey) ditugaskan untuk menyamar menjadi tentara Jerman
yang berpura-pura ingin membantu U-571 yang rusak dengan tujuan untuk mengambil
Enigma. Rencana menjadi berantakan ketika kapal selam milik mereka hancur
ditembak tentara Jerman dan terpaksa mereka membajak U-571 yang rusak dan
melarikan diri dari perairan yang penuh dengan kapal perang Jerman.
Why :
Lagi lagi film yang dihujat
masyarakat yang disebabkan oleh sejarah yang tidak akurat dan tidak otentik,
yang menghujat kali ini adalah pihak Inggris, karena menurut sejarah, yang
berhasil merebut Enigma dari sebuah Kapal selam U-Boat pertama kali adalah
British Navy alias Angkatan Laut Inggris, namun di film U-571 Amerika lah yang
jadi pahlawan. Kali ini sifat patriot Amerika lah yang jadi Bumerang bagi mereka
sendiri, ego yang tinggi membenamkan karya mereka sendiri. Selain itu berbagai
hal kecil dan detail dari film yang cukup mengganggu bagi kalangan Purist,
misalnya penembakan dalam kapal selam yang justru tidak mencederai kapal sama
sekali dan masih banyak lagi, namun yang bertengkar toh Inggris dan Paman Sam,
mereka berdua ga jauh berbeda, dua negara besar dengan Ego sebesar dunia, ya
sudahlah. Overall menurut saya U-571
adalah film perang yang apik, efek yang solid, cast yang lumayan ada Matt Mconaughey dan Harvey Keitel, alur
cerita pun cukup thrilling, hiburan
yang tepat di malam minggu.
8. Behind Enemy Lines (2001)
Cast : Owen Wilson, Gene Hackman
Director : John Moore
IMDb: 6.4/10
Rotten Tomatoes : 37%
Gambar : flixster.com
Sinopsis :
Sebuah pesawat tempur ditugaskan
untuk melaksanakan Recon Mission (Misi Pengintaian) pada hari Natal dengan
jalur yang sudah ditentukan. Namun sang Navigator
Chris Burnett (Owen Wilson) membujuk pilot untuk keluar dari jalur yang telah
ditentukan. Alhasil mereka menemukan tempat persembunyian dan persenjataan
musuh yang berakhir dengan ditembaknya pesawat serta menewaskan pilot. Sang
navigator yang terperangkap dalam daerah musuh sendirian dan tak bersenjata
melarikan diri. Pengejaran tanpa henti pun dimulai. Disisi lain Admiral Leslie
Reighart (Gene Hackman) bertarung dalam ikatan politik serta kebijakan untuk
mencari cara bagaimana agar sang Navigator bisa diselamatkan dari daerah musuh.
Why :
Salah satu film perang yang
sifatnya pop corn action namun juga
berdasarkan dari true events yang
terjadi pada perang bosnia. Walaupun tidak sepenuhnya akurat namun apa yang
digambarkan pada film ini cukup mendekati dengan peristiwa nyata yang terjadi.
Kita akan disuguhkan dengan ketegangan demi ketegangan dari permainan kucing
dan tikus antara Tentara musuh yang kejam dan Chris, mulai dari lautan mayat
sampai ranjau, perjalanan yang ditempuh burnet untuk sampai ke titik
penjemputan sembari menghindari kejaran musuh cukup memberikan kita sensasi
menahan nafas bagi kita yang menonton.
7. Apocalypse Now (1979)
Cast : Marlon Brando, Martin
Sheen, Robert Duvall
Director: Francis Ford Coppola
IMDb: 8.5/10
Rotten Tomatoes : 97%
Gambar : oneotafilmfestival.org
Sinopsis :
Ber-setting pada masa perang
Vietnam, kisahnya adalah mengenai Captain Willard (Michael Sheen) adalah
seorang veteran di kesatuan U.S. Army. Willard yang sedang tidak berada dalam
misi justru tidak merasakan kebahagiaan layaknya tentara yang sedang berada di
rumah dan jauh bagi peperangan. Bagi Willard justru medan perang yang kejam dan
brutal sudah terasa seperti rumah baginya. Karena itulah saat secara tiba-tiba
dia mendapat panggilan untuk kembali terjun ke medan perang, Willard tidak
menolaknya. Misinya saat itu adalah untuk melacak keberadaan Kolonel Kurtz
(Marlon Brando) lalu membunuhnya. Awalnya Kolonel Kurtz adalah salah seorang
prajurit yang punya masa depan cerah karena kecerdasan dan visinya yang luar
biasa. Karirnya bisa dibilang sempurna. Tapi nampaknya peperangan telah
membuatnya gila dan sekarang Kurtz justru memimpin pasukan bentukannya sendiri
yang bermarkas di Kamboja. Dalam misinya tersebut, Willard harus melewati
berbagai kondisi peperangan yang memang terlihat bagaikan neraka dunia, penuh
dengan ledakan, kegilaan, mayat dan tentunya hal-hal memilukan lainnya.
Why :
Film ini dibuat berdasarkan Novel
berjudul “Heart of Darkness” karangan Joseph Conrad. Pertama kali nonton ini
film saya ga ngerti apa maksudnya, namun lama kelamaan setelah difikir-fikir
baru saya “agak” mengerti, film ini bercerita tentang kegilaan, dan kegelapan
yang ada disetiap hati manusia, perjalanan Willard dalam mencari Kurtz
memperlihatkan apa yang dapat dilakukan oleh perang kepada manusia, banyak
orang gila yang ditemuinya selama pencariannya akan Kurtz di Vietnam. Misal
Letnan Kilgore (Robert Duvall), namanya aja Kilgore, terdiri dari kata Kill
(bunuh) ama Gore (darah, brutal), Kilgore adalah seorang yang mempunyai
kebiasaan memutar simfoni gubahan Wagner Ride of the Valkyrie dengan kencang
kala melaksanakan bombardir tanpa ampun di suatu desa yang bahkan terdiri dari
wanita dan anak-anak, ga berhenti sampai disitu Kilgore menyuruh anak buahnya
untuk melakukan surfing di tengah ledakan, ada pula sang Photojurnalis (Dennis
Hopper) seorang jurnalis Hiperaktif asal Amerika yang memuja Kurtz, dimatanya
Kurtz tak pernah salah, dan yang pasti adalah Kurtz sendiri (Marlon Brando),
dimana penampilannya paling singkat namun bayarannya paling mahal,
pendeskripsian karakter Kurtz sepanjang film sebagai jenius militer yang
brilian namun jahat, membuat kita penasaran dan bergidik sehingga pada adegan
final ketika kita melihat Kurtz bertemu Willard sendiri membuat kita pada
akhirnya terjelaskan mengenai seperti apa Kurtz itu sebenarnya. Kalo kalian
mencari film ledak-ledakan membabi-buta semata, maka Apocalypse Now bukan
jawabannya, karena film ini lebih kepada penetrasi kepada para karakter dan
memberikan makna bahwa selalu ada “kegilaan dan kegelapan” pada tiap hati manusia.
6. Enemy at The Gates (2000)
Cast : Jude Law, Joseph Fiennes,
Rachel Weisz, and Ed Harris
Director : Jean-Jacques Annaud
IMDb: 7.6/10
Rotten Tomatoes : 54 %
Sinopsis :
Mengisahkan seorang sniper Rusia
bernama Vassili Zaitsev (Jude Law) yang berada di tengah perang antara Nazi
Jerman dengan Uni Soviet pada saat perang dunia ke II. Perperangan terjadi
sampai kota Stalingrad yang merupakan kota simbolis bagi Soviet jika jatuh ke
tangan Nazi maka Uni Soviet terancam runtuh.
Dalam keadaan kritis dan tentara
Rusia mengalami demoralisasi itulah, seorang pahlawan sangat dibutuhkan.
Kehadiran seorang prajurit muda Soviet bernama Vassili Zaitsev menarik
perhatian seorang perwira propaganda yang ambisius, Commisar Danilov (Joseph Fiennes)
karena Vassili ternyata punya kemampuan menembak jitu dari jarak jauh. Korban
pun banyak berjatuhan di pihak nazi. Hal ini dimanfaatkan oleh Danilov untuk
menjalankan propaganda melalui aksi Vassili agar semangat perang pihak tentara
Rusia meningkat.
Tak mau menderita kerugian lebih
jauh, pihak Jerman akhirnya mengirim seorang penembak jitunya yang paling
tangguh, Mayor Konig (Ed Harris) untuk memburu Vassili. Pertarungan 2 sniper
terbaik pun dimulai. Bagaimana hasil pertarungan Mayor Konig dan Vassili?
Why :
Dalam sebuah squadron, pleton
atau pasukan, sosok siapa sih yang menurut kalian paling keren dan sering
menarik perhatian? Yeah, The Sniper alias seorang penembak jitu, sosok Sniper
selalu digambarkan sebagai sosok yang ga banyak bicara, cool, cerdas, persistent dan memiliki determinasi yang
tinggi. Pekerjaan ini membutuhkan skill yang tinggi, akurasi, kesabaran, dan
yang pasti kecerdasan. Nah bagaimana apabila kedua Sniper sama hebat diadu
untuk bertarung di reruntuhan Kota Stallingrad? Film ini berfokus pada 2 Sniper
yaitu Vassili dan Konig, pertarungan yang terjadi tidak se massiv peperangan lain, namun pertarungan
one on one antar Sniper yang terjadi di menit-menit akhir film tidak kalah seru
dan mampu memberikan ketegangan dan intensitas yang tinggi, adu cerdas, skill,
layaknya tikus dan kucing, Konig dan Vassilli seperti dapat membaca fikiran
satu sama lain, namun pada akhirnya yang lebih cerdas lah yang akan memenangkan
pertarungan.
5. The Hurt Locker (2010)
Cast : Jeremy Renner, Anthony
Mackie, Brian Geraghty
Director : Kathryn Bigelow
IMDb : 7.7/10
Gambar : hdimagelib.com
Sinopsis:
Bersetting pada perang Iraq,
dimana bom merupakan ancaman yang terbilang “biasa” di jalanan kota Iraq,
sebuah Tim Penjinak Bom yang terdiri dari Sersan JT Sanborn (Mackie) dan Sersan
Eldridge (Geraghty) mendapatkan seorang pimpinan Baru Sersan James (Renner).
Kehadiran James memberikan kecanggungan pada Tim penjinak bom ini, hal ini
dikarenakan tindak tanduk James dalam aksinya menjinakkan bom sungguh liar,
ceroboh, berani mati namun juga jenius. Tidak hanya itu aksi-aksi James
berujung pada keterlibatan timnya kepada pertarungan yang mematikan dengan para
militan setempat.
Why :
The Hurt Locker adalah Kuda Hitam
di tahun 2008, banyak yang tak menyangka kalo THL mampu menyabet Best Picture
pada Academy Awards, namun film nya sendiri memang bagus. Disutradarai dengan
ciamik oleh Kathryn Bigelow film ini sungguh emosional, thriling dan intense. THL
sendiri menyorot tentang para pahlawan yang jarang diperhatikan oleh masyarakat
umum yaitu para penjinak bom. Para
penjinak bom selalu menari nari dengan kematian, tidak boleh ada kesalahan
sedikitpun dalam melakukan tugasnya. Disini kita dapat membayangkan dan melihat
bagaimana bahayanya jalanan Baghdad kala itu, bom diletakkan dipinggir jalan
bahkan ditengah jalan tanpa tahu akan menyasar siapa, belum lagi Sniper yang
mengintai, militan yang tak akan segan segan menyergap, dan menculik para
tentara (yang pada akhirnya biasanya untuk dipenggal dan di video kan). Akting
Renner yang powerful menghadiahkannya nominasi oscar pada category Best Actor
in Leading Role serta menempatkannya dalam jajaran aktor elite dan papan atas
seperti sekarang. Substansi THL sendiri tidak mengacu pada perang skala besar
atau penuh ledakan, walaupun cukup banyak aksi Firefight dalam film ini. Film
ini lebih tertuju pada hubungan emosi dan psikologi dalam Bomb Squad yang
dipimpin James, kombinasi karakter antara James yang merupakan adrenaline
junkie serta renegade, Sandborn yang selalu logis dan berhati-hati serta
Eldridge yang mulai mengalami depresi akan perang sangat menarik untuk
ditonton.
4. Full Metal Jacket (1987)
Cast : Matthew Modine, R. Lee
Ermey, Vincent D’onofrio
Director : Stanley Kubrick
IMDb : 8.3/10
Gambar : en.wikipedia.org
Sinopsis :
Film ini terbagi atas dua segmen,
segmen pertama berfokus pada pelatihan para anak muda yang ingin jadi marinir
di camp pelatihan. Pelatihan ini dilakukan oleh Sersan Hartman (R.Lee Ermey)
yang keras, brutal dan kasar. Segmen kedua berfokus pada pertarungan yang ganas dan berdarah di
Vietnam, dengan Prajurit Joker (Mathew Modine) sebagai focal point dari kedua segmen.
Pada segmen yang pertama kita
disuguhkan latihan Militer para marinir baru, yang dididik dengan latihan fisik
dan moral yang super keras, dan Sersan Hartman sebagai pelatih merupakan mimpi
buruk bagi para rekrutmen baru, kekejamannya secara fisik maupun mental
menjadikan para rekrutmen tertekan dan depresi. Pada segmen kedua kita
disuguhkan dengan kekejaman perang yang dilihat dari perspektif Prajurit. J. T.
Joker Davis selaku koresponden dari tabloid militer yang meliput peperangan.
Why:
Apakah kalian mengenal sosok
Stanley “The Abstract” Kubrick? Kalau kalian tidak tahu, Kubrick adalah
sutradara yang dikenal melalui 2001: Space Odyssey (1968), The Clockwork Orange
(1971) dan The Shining, karya nya yang selalu rumit, aneh dan tak masuk akal
selalu dipuji oleh berbagai pihak, baik masyarakat awam, pecinta film dan
kritikus. Karya nya yang selalu disebut revolusioner dan tak lazim menjadikan karya-karya
Kubrick selalu menjadi hal yang ikonik di era nya bahkan sampai saat sekarang.
Nah Full Metal Jacket adalah salah satunya, FMJ adalah salah satu film perang
favorit saya, selain tak sulit dimengerti (tak seperti karya Kubrick yang
lain), FMJ mampu memberikan pesan moral dan impact yang tepat kepada
penontonnya. FMJ memberikan pesan bahwa Perang mampu merubah sosok manusia
menjadi tidak manusiawi melalui dua segmen utama film. Secara pribadi saya
lebih sukan segmen pertama yakni segmen pelatihan Militer, kenapa? karena ada
Sersan Hartman (R. Lee Ermey) yang begitu kejam, bengis, sedikit lucu,
menakutkan namun juga ikonik. 7 menit diawal film dimana Sersan Hartman
membriefing calon marinir pertama kali adalah momen yang paling mengesankan
dari penampilan dari Ermey, dan kabarnya kebanyakan dialog dari Ermey adalah
improvisasi nya sendiri, berikut salah satu potongan dialog dari Sersan
Hartman:
#1
Gunnery Sergeant Hartman: I am Gunnery Sergeant Hartman, your senior
drill instructor. From now on you will speak only when spoken to, and the first
and last words out of your filthy sewers will be "Sir". Do you
maggots understand that? (aku adalah Sersan Penembak Hartmann, Perwira
pelatih seniormu, mulai sekarang kalian hanya bicara ketika disuruh, dan kata
pertama dan terakhir yang keluar dari mulut kotormu adalah “Pak”, apa kalian
Belatung mengerti?
Recruits: [In unison in a normal speaking tone] Sir, yes Sir. (berbicara
normal)(Pak Siap Pak)
Gunnery Sergeant Hartman: Bullshit I can't hear you. Sound off like
you got a pair! (omong kosong, aku tak bisa mendengar kalian, teriak lah
seperti lelaki)
Recruits: [In unison, much louder] SIR, YES SIR! (lebih keras) Pak Siap Pak
Gunnery Sergeant Hartman: “If you ladies leave my island, if you
survive recruit training, you will be a weapon. You will be a minister of death
praying for war. But until that day you are pukes. You are the lowest form of
life on Earth. You are not even human fucking beings. You are nothing but
unorganized grabastic pieces of amphibian shit! Because I am hard, you will not
like me. But the more you hate me, the more you will learn. I am hard but I am
fair. There is no racial bigotry here. I do not look down on niggers, kikes,
wops or greasers. Here you are all equally worthless. And my orders are to weed
out all non-hackers who do not pack the gear to serve in my beloved Corps. Do
you maggots understand that?” (Jika kalian para banci meninggalkan pulau
ku, jika kalian berhasil mengikuti latihan, maka kalian jadi Pendeta Kematian
yang Memohon untuk Perang, tapi sampai itu terjadi kalian cuma muntahan, kalian
adalah bentuk paling hina dimuka bumi ini, kalian bahkan bukan manusia, kalian
tidak lebih dari kotoran ampibi tak berbentuk! Karena aku keras, semakin kalian
membenciku semakin kalian belajar, aku keras tapi aku adil,aku tak memandang
ras disini, aku tidak memandang rendah negro, Yahudi, Imigran gelap atau
greaser, disini kalian sama tak berharganya, dan tugas ku adalah menyingkirkan
semua orang yang tak mampu untuk mengabdi pada negara, apa kalian para belatung
mengerti?)
#2
Gunnery Sergeant Hartman: “How tall are you, private?” (berapa
tinggimu prajurit)
Private Cowboy: Sir, five-foot-nine, sir. (5 Kaki 6
Inci pak)
Gunnery Sergeant Hartman: Five-foot-nine, I didn't know they stacked
shit that high!” (5 Kaki 6 Inchi?saya tak tau kalo ada yang menumpuk
kotoran setinggi itu)
Dialog yang merupakan campuran
antara hinaan, black comedy, satir
dan caci maki membuat kita ketawa, takjub, bahkan tercengang. Penetrasi moral
yang dilakukan Hartman betul-betul membekas pada beberapa rekrutmen terutama
Leonard Lawrence a.k.a Gomer Pyle, depresi dan tekanan moral mengakibatkan
perubahan perilaku kepada Leonard yang berbuah insiden di barak latihan. Segmen
kedua lebih mengedepankan suasana perang di jalanan vietnam, yang memfokuskan
penetrasi moral yang dialami para rekrutmen setelah lulus dari pelatihan. Kedua
segmen diramu dengan ciamik oleh Kubrick sehingga penonton mampu merasakan
tekanan demi tekanan yang dialami oleh para prajurit, dan merubah seseorang
menjadi tidak manusiawi.
3. Black Hawk Down (2001)
Cast : Josh Hartnett, Eric Bana,
Ewan Mcgregor, and Orlando Bloom
Director: Ridley Scott
IMDb: 7.7/10
Gambar : pinterest.com
Sinopsis:
Hampir 100 orang tentara elite
U.S diterjunkan di Somalia, ditugaskan
untuk menangkap 2 Letnan dari Komandan Perang Pemberontak pada tahun 1993.
Penyebaran prajurit dilakukan via udara dan darat, Misi menjadi kacau ketika
Helicopter Black Hawk jatuh ditembak oleh Militan Somalia ditengah kota
Mogadishu. Film ini berfokus pada aksi para Ranger yang dipimpin Sersan
Eversmann dalam menyelamatkan anggota Rangers yang merupakan awak Helikopter
Black Hawk yang ditembak Jatuh. Aksi penyelematan menjadi lebih sulit ketika
Mogadishu dipenuhi ribuan militan berani mati bersenjata lengkap dan siap
membunuh para tentara Amerika.
Why:
Jika kalian menginginkan film
perang aksi tanpa henti maka Black Hawk Down adalah jawabannya, pertempuran era
modern digambarkan dengan sangat baik disini, mulai dari aksi, peralatan, dan
akting. Visual dan Camerawork yang memukau, tone dari film
yang agak keabu-abuan dan hampir monochromatic membuat warna merah darah dan
orange api terlihat Stand Out pada
film. Dipenuhi oleh All Star Cast yang kebanyakan dari mereka hanya memiliki
peran kecil, misal Orlando Bloom cuma dapat jatah jatuh dari Helikopter, Tom
Hardy hanya berperan sebagai tentara yang pinter-pinter bodoh, Ewan Mcgregor
juga dapet peran kecil dan favorit Saya Sersan Hoot yang gila perang dan cool
diperankan oleh Eric Bana, dan masih banyak yang lain. banyaknya Nama besar
membuat film ini semakin kaya dan berisi. Kalo autentisitas BHD ga perlu
diragukan, Ridley Scott tetap berpegang pada fakta-fakta yang memang
benar-benar terjadi di Mogadishu, bagi anda penggemar film perang saya yakin
anda pasti sudah menonton BHD, bagi yang belum?saya rekomendasikan film ini
untuk segera anda tonton.
2. Platoon
Cast : Willem Dafoe, Tom
Berenger, Charlie Sheen.
Director : Oliver Stone
IMDb:7.6/10
Gambar : pinterest.com
Sinopsis:
Seorang anak muda yang naif Chris
Taylor (Charlie Sheen) mendaftarkan diri untuk menjadi tentara dalam Peperangan
Amerika melawan Vietnam, Chris ditempatkan dalam peleton dimana terdapat dua
Sersan yang berbeda watak, yaitu Elias (Willem Dafoe) yang berprinsip untuk
bertahan dalam perang tak perlu bersifat kejam dan brutal, dan yang satu lagi
adalah Barness (Tom Berenger) yang merupakan Vice Versa dari Elias, seorang
yang tempramen, sadis, brutal, dan bengis. Semakin lama Chris menyadari bahwa
dirinya menghadapi dua pertempuran, yaitu pertempuran dengan musuh dan
pertempuran antar personel dalam Peleton nya.
Why:
Salah satu karya terbaik Oliver
Stone. Platoon adalah bagian pertama dari trilogi Vietnam yaitu Platoon (1986),
Born on Fourth July (1989) dan Heaven and Earth (1993), namun Platoon adalah
yang terkuat diantara ketiganya. Platoon adalah salah satu Film perang yang
anti perang, disini diperlihatkan kalau pada dasarnya agresi yang dilakukan
Amerika pada Vietnam merupakan kesalahan besar.Dilema yang dialami seorang
pemuda sederhana yang menjadi serdadu dengan mindset untuk berjuang demi negara
melakukan hal yang benar langsung dimentahkan di prolog film. Chris
diperlihatkan pada lingkungan Hutan yang ganas, sebelum melawan musuh, sang
tokoh utama harus bertarung dengan kejamnya lingkungan vietnam, malaria,
kurangnya pendidikan dari para tentara, sifat sesama tentara yang apatis serta
tujuan dari perang yang bias,
menimbulkan pecahnya moral para tentara. Ditempatkan dalam peleton yang
berisikan dua Sersan yang beda Watak, yang satu sadis dan yang satu penyayang
dan menghormati hidup. Elias dan Barnes,yang dimainkan dengan luar biasa oleh
Dafoe dan Berenger, kedua karakter inilah yang benar-benar mengendalikan arah
film ini, walau keduanya menghadapi musuh yang sama yaitu Vietcong namun
sesungguhnya keduanya bertarung memperebutkan jiwa dari Peleton ini, semakin
lama konflik keduanya semakin melebar. Yang mengakibatkan tindakan dan aksi
yang tak etis. Jangan menonton film ini mengharapkan aksi dan ledakan, namun
bukan berarti aksi yang ada di film ini tidak dieksekusi dengan baik.
Supporting Cast nya pun sangat kaya dan beragam (Whitaker, Keith David, Johny
Depp dll) menambah dimensi dari para karakter dalam Platoon.
1. Saving Private Ryan (2000)
Cast : Tom Hanks, Matt Damon, Vin
Diesel, Tom Sizemore, Edward Burns,
Director : Steven Spielberg
IMDb : 8.6/10
Gambar : imdb.com
Sinopsis :
Bersetting pada perang dunia ke-II,
mengisahkan Keluarga Ryan yang kehilangan 3 dari 4 orang putranya dalam jangka
waktu satu minggu di medan perang dan menyisakan satu orang putra yaitu
Prajurit James Ryan (Matt Damon) yang tidak diketahui dimana keberadaannya.
Kepala Staff Angkatan Darat U.S Jenderal George C. Marshall meminta agar sang
Prajurit (Ryan) ditemukan dan dikembalikan pada keluarganya. Dan tugas ini
dibebankan kepada Kapten Miller (Tom Hanks) dan squad yang terdiri dari Kopral.
Upham (Jeremy Davis), yang lembek dan penakut namun pintar berbahasa jerman,
tangan kanan Miller Sersan. Horvath (Tom Sizemore), Prajurit Mellish (Adam
Goldberg), Medic Wade (Giovanni Ribisi), Reiben yang sinis dan pemarah (Edward
Burns), pemuda dari Brooklyn keturunan Italian-American
Caparzo (Vin Diesel), and Sniper yang Cool dan religious Jackson (Barry
Pepper). Pencarian dimulai dan seiring dengan gugurnya personel dalam squad,
mereka mempertanyakan pantaskah menyelamatkan nyawa seseorang dengan
mengorbankan nyawa beberapa orang?
Why:
Gila, gila, gila, itulah 3 kata
pertama yang terbesit dari fikiran saya setelah saya nonton film SPR, berbicara tentang film perang yang paling
realistis dan powerful, SPR lah filmnya. Aksi ga usah dipertanyakan, plot
simple yang mendalam tanpa harus di dramatisasi, autentisitas pun solid. 25
menit pertama adalah yang paling memorable dalam film ini, peristiwa pendaratan
Sekutu di Pantai Omaha pada Juni 1944 digambarkan begitu realistis, Spielberg
mampu mencapai apa yang tak mampu dilakukan oleh sineas lain dalam
mendeskripsikan penjagalan dalam skala massive
di Omaha. Darah bercipratan, bagian tubuh manusia berhamburan, namun seni dan
kesan estetikanya tidak hilang. Camerawork
yang begitu luar biasa membuat seolah-olah penonton berada di medan perang.
Namun bukan berarti sequence yang lain lemah, semakin lama intensitas dari SPR
tidak berkurang, dan ditutup dengan cantik pada battle terakhir. Kekelaman dan unsur psikologi tak ditinggalkan
disini walau tak se ‘dark’ Apocalypse
Now, tone yang keabu-abuan dan hampir
hitam-putih memberikan kesan autentisitas dalam film ini. Cast dalam film tidak
hanya All Star, tapi juga kuat dan
memainkan porsinya dengan tepat, sosok Miller yang selalu menjunjung tinggi
tugas dimainkan dengan sempurna oleh Hanks. SPR adalah paket lengkap dalam
mendefinisikan film perang dan memberikan level yang berbeda dari film-film
perang yang ada sebelumnya. Kesimpulannya : This
is one of the Greatest war movie i ever see.
Honorable Mention : Fury (2015),
The Thin Red Line (1998), We Were Soldier (2002), Windtalkers (2002), Hamburger
Hill (1987), Lone Survivor (2013), Green Zone (2010)
Oke guys itu aja Top 10 list dari
saya, Top 10 menurut saya bukan berarti Top 10 menurut anda sekalian ya kan? It’s all relative, tapi siapa tahu
film-film diatas bisa menjadi referensi kalian, jangan sungkan untuk mengkritik
dan menghargai, see you in another Top 10,
sekian dan terima kasih. Keep Calm n Keep
Watching.
JMFC 041 – Muhammad Ilham
Tidak ada komentar:
Posting Komentar