Pasti kebanyakan kita pernah
melihat atau mencoba makan kue lapis? Rasa yang berbeda di tiap lapisannya
terasa nikmat di lidah, mungkin seperti itulah premis film thriller misteri
yang coba dihadirkan Christopher Smith lewat “TRIANGLE”, penuh lapisan rumit
yang enak dimakan. Selain unik penuh teka-teki yang memancing rasa penasaran,
film ini juga berhasil menghidangkan sajian yang bergizi bagi para penonton
yang senang berpikir. Bukan hanya karena twist yang sulit ditebak serta jalinan
ceritanya yang berlapis-lapis dengan awal yang membingungkan pertengahan yang
memeras otak serta akhir yang mengejutkan, film ini juga pastinya akan membuat
penonton berdiskusi maupun memberikan opini-opini yang mungkin saja akan
memancing perdebatan yang seru setelah menyaksikan film ini.
Gambar : youtube.com
(Spoiler Alert)
Cerita bermula ketika seorang single
mother bernama Jess (diperankan oleh Melissa George), hidup bersama putranya
yang menderita autis, Tommy (diperankan oleh Joshua Mclavor) yang hendak pergi
berlayar setelah diundang oleh Greg (Michael Dorman). Dipelabuhan bersama
Victor (Liam Hemsworth) bertemu dengan
teman Greg lainnya, pasangan suami istri Downey (Henry Nixon) dan Sally (Rachael Carpani) serta Heather (Emma Lung). Selanjutnya mereka melakukan
perjalanan menuju lautan, awal perjalanannya semua terasa begitu seru dan
menyenangkan namun mendadak menjadi menakutkan ketika badai menghantam dan
membalikkan kapal mereka, membuat salah satu dari mereka terbawa arus dan
membuat mereka terdampar hanyut di tengah lautan. Beruntung ada kapal yang
melintas dan mereka menaiki kapal tersebut. Dan disinilah keanehan-keanhean
mulai terjadi, muncul sesosok misterius yang mencoba menghabisi nyawa mereka
semua. Siapakah sosok misterius tersebut? Apa yang diinginkannya?
Jess mencoba berjuang untuk menyelamatkan
diri, hingga akhirnya ia berhasil selamat dan berhasil membunuh sosok misterius
tersebut tanpa tahu identitasnya. Dan disinlah selanjutnya keanehan lain muncul
dan membuat kisahnya semakin rumit. Jess melihat teman-teman yang lain termasuk
dirinya sendiri hidup kembali dan melambai meminta pertolongan, membuat Jess
shock dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Mungkin kah waktu terulang
kembali...??? Dan bagaimana caranya agar lolos dari tempat tersebut. Apa yang
harus Jess lakukan...???
Mungkin seperti itulah premis
dasar jalan ceritanya. Tapi percayalah apa yang terjadi di film ini tidak
sesederhana apa yang ditampilkan. Pada awalnya saya begitu paham mau dibawa
kemana jalinan cerita “TRIANGLE” ini, tapi setelah adegan-adegan yang berlangsung
selanjutnya rasa penasaran sekaligus dalam hati bertanya-tanya, apa yang
bakalan terjadi selanjutnya membuat rasa ketertarikan dan penasaran semakin
memuncak dan memuncak! Ibarat bom waktu tinggal menunggu momen yang tepat untuk
meledak. Hingga diakhir film saya merasakan bom waktu tersebut meledak
dipikiran saya (Mind-Blowing). Itulah sensasi nikmat menonton tipikal seperti
ini.
Gambar : thepeoplesmovies.com
Tema Time-Loop seperti ini juga muncul di film “PREDESTINATION” tapi percayalah menurut pendapat saya pribadi film ini lebih unggul karena banyak muatan metaforanya. Dalam film ini terdapat 2 nama kapal, pertama “TRIANGLE” kapal pesiar yang dinaiki Jess menuju lautan bersama teman-temannya menuju lautan dan sekalius dijadikan judul difilm ini, dan kedua “AEOLUS” kapal kosong yang mereka naiki ketika terdampar di lautan. Di pertengahan film ini sendiri terdapat percakapan yang dijelaskan Sally bahwa dalam mitologi Yunani, AEOLUS merupakan ayah dari SISYPHUS, yang dihukum oleh para Dewa dengan mendorong batu keatas gunung, ketika hampir berhasil batu tersebut menggelinding jatuh kebawah gunung lagi dan lagi, Seperti kejadian yang tidak ada habisnya karena dia melanggar janji pada dewa kematian dan mencurangi kematian.
Untuk bisa survive dalam sebuah
situasi terkadang kita harus punya sesuatu yang kuat untuk diperjuangkan dan
disini keinginan Jess hanyalah untuk bertemu dengan anaknya kembali. Lalu apa hubungannya Jess dengan mitologi
yunani tersebut?.
Mungkin untuk memahami hubungannya dalam film ini, perhatikan keadaan sesaat setelah Jess mengalami kecelakaan dan perubahan cuaca ketika Jess bertemu supir taksi. Ada suatu kepercayaan ketika menjelang kematian seseorang akan mengingat-ingat kembali dalam alam bawah sadarnya penyesalan apa yang pernah dilakukan seseorang selama hidupnya, sama seperti Jess yang mengalami kecelakaan, pada akhirnya kita tahu bahwa Jess bukanlah sosok ibu yang baik bagi anaknya, mungkin penyeselanlah yang membuatnya ingin mengulang kembali dan memperbaiki kesalahan yang pernah dilakukannya dulu. Inilah yang membuat Jess terjebak dalam lingkaran Paradoks, situasi yang membuatnya menolak kejadian yang telah ditakdirkan kepadanya, hingga menciptakan situasi konflik yang tak ada habisnya seberapa keraspun dia mencoba untuk mencari jalan keluar karena hal tersebut akan terus berulang dan berulang.
Tak bisa dipungkiri selain alur
ceritanya yang cerdas dan memikat akting Melissa George-lah yang menjadi nyawa
film ini, karena dia mampu menampilkan sosok survival, ibu yang depresi mengurus
anaknya yang autis serta mimik wajah penuh penyesalannya yang menawan di depan
kamera.
Gambar : amiratthemovies.files.wordpress.com
Overall, ini film yang sayang sayang dilewatkan karena jalan ceritanya yang sulit. Sangat recomended buat para penggila mind-blow. Banyak sekali referensi setelah menyaksikan film ini mungkin salah satunya kamar no.237 yang ada dikapal Aeolus. FYI : film besutan sutradara legendaris Stanley Kubrick “The Shining (1980)” juga menggunakan nomor kamar yang sama, untuk lebih detail coba nonton Film Dokumenter “Room No.237”, karena apa yang ditampilkan difilm tersebut ternyata lebih kompleks dari apa yang kita bayangkan.
Terus terang ini review pertama
saya, harap maklum kalau ada beberapa bagian yang kurang berkesan karena disini
lah proses belajar saya dimulai..hehe...
Yeah....Enjoy it.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar