Apa jadinya jika setiap orang yang sebenarnya profesionallo tapi malah bertindak amatiranno?? Ya film ini nih jadino..
Harold adalah seorang manajer di sebuah perusahaan farmasi. Sedangkan temannya yang bernama Richard menduduki jabatan diatasnya sebagai CEO. Harold ini adalah tipikal orang yang lurus-lurus aja. Sementara Richard adalah seorang fakboy, yang punya affair dengan seorang manajer cewek bernama Elaine.
Saat ini perusahaan mereka sedang dalam masa proses merger dengan perusahaan lain. Dan jika proses udah memasuki tahap final, maka tentu akan ada pemangkasan karyawan, terutama di pos-pos penting seperti manajer. Oleh karena itu, Harold adalah salah satu yang bisa menjadi korban untuk kehilangan pekerjaannya.
Nah, sebelum deadline merger, mereka bertiga melakukan perjalanan dinas ke Mexico, tempat dimana pabrik obat mereka berada. Namun tanpa sepengetahuan Harold, ternyata Richard dan Elaine selama ini melakukan bisnis gelap, yaitu menjual bahan baku obat mereka yang berbahan marijuana ke kartel di Mexico. Dan perjalanan dinas mereka kesini tepatnya bertujuan untuk ngasih tau kepada kepala pabrik obat bahwa mereka tidak lagi bisa menyuplai marijuana kepada si bos kartel dikarenakan takutnya kalau ketahuan bisa menjadi penghambat proses merger perusahaan.
Mendengar hal ini, si bos kartel marah besar. Dia melakukan segala upaya demi tetap mendapatkan suplai marijuana tersebut. Alhasil, si bos berencana untuk menculik salah satu pejabat perusahaan dan memberikan ancaman untuk tetap mendapatkan suplai. Harold. lagi-lagi harus ketiban musibah, setelah kemungkinan besar akan dipecat, sekarang malah harus kena culik mafia.
Harold yang sangat desperate memilih untuk bersembunyi di motel. Kecerdasan otaknya sebagai manajer membuatnya berpikir untuk gimana caranya agar dia dapat "uang pesangon" atas pemecatannya. Jadi, dia pun merencanakan sandiwara seolah-olah dia diculik oleh mafia Mexico yang meminta tebusan sejumlah uang kepada Richard.
Nah, dengan kondisi ini, nantinya tentu akan menjadi sebuah kebetulan yang sangat pas bukan? Apakah Harold akan diculik beneran? Trus apakah Richard mau menebusnya?
Gringo merupakan film yang sebenarnya ga mau ngelucu tapi sengaja menyuguhkan black comedy. Kelucuan yang hadir itu muncul dari kondisi fatal yang ga sengaja terbentuk atas segala kebetulan, kepentingan, dan egoisme masing-masing.
Harold yang sebenarnya pintar, tapi karena stres akan dipecat jadinya malah berpikir pendek dan memilih cara bego untuk dapatin uang. Padahal kan bisa aja melamar kerja di perusahaan lain, secara level manajer tentu udah punya modal pengalaman kerja yang lumayan.
Richard pun juga bego. Dia itu udah CEO, muda, ganteng, tajir, apalagi yang dicarinya, oh ya "Harta, Tahta, Wanita". Dia malah tunduk pada nafsu birahi doank. Seleranya pun juga ga bagus-bagus amat. Sementara Elaine juga sangat terkesan murahan karena selalu mengandalkan ke-sexy-an nya demi untuk dapatin apa yang dia mau.
Sementara di sisi mafia, mereka juga bersikeras untuk tetap mempertahankan suplai tanpa disadari mereka dapat membahayakan eksistensinya. Keadaan makin jadi kompleks dengan tambahan karakter lain yang ikut dalam mega kebetulan ini.
Pertama ada si Mitch, yang merupakan adik dari Richard. Mitch adalah mantan pembunuh bayaran yang telah insaf dan sekarang menjadi sukarelawan sosial kemanusiaan. Dia terpaksa membantu Richard karena dijanjikan sejumlah uang donasi untuk organisasinya.
Terakhir, ada sepasang kekasih Miles dan Sunny, yang sedang liburan di Mexico. Miles adalah seorang kurir bayaran, dia bekerja untuk orang dalam pabrik obat, yang secara diam-diam menyelundupkan obat tersebut. Yang ga diduga adalah pacarnya, Sunny, si barbie cantik dan baik hati ini, meskipun punya peran minor tapi pengaruhnya major dalam film ini.
Sebenarnya filmnya cukup bagus dan sangat mampu membuat tertawa, seru, kocak. Cuma ya tingkat serba kebetulannya aja yang terlalu nampak dibuat-buat sehingga tidak berkesan natural. Rekomendasi ke kami kalau ada film yang setipe ini ya,boleh lah di jadikan watch list. Sekian review kali ini, sampai jumpa di review selanjutnya.
- Om Chan JMFC -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar