Oke...kenapa judulnya penjelasan? Bukan review? Karena susah sekali rasanya kalo ngereview ni film tanpa spoiler, film ini sih lebih seru untuk dibahas. Karena filmnya akan menyebabkan terjadinya konflik batin bagi para penonton, pasti ada dualisme pendapat yang saling bergejolak. Dan juga kalo cuma bikin review non spoilernya, palingan cuma dapet 1 paragraf, hehe.. Itu karena film ini hanya menyajikan 3 tokoh, Robot, Daughter dan Woman. Settingnya juga sebagian besar hanya di 1 gedung yang bernama Repopulation Facility. Sekilas akan terlihat membosankan, tapi nyatanya ga gitu kok. Malah kamu akan terpaku terus dibangkumu untuk menikmati setiap misteri yang mengalir. Dan ini film adalah drama ya, jangan harap ada banyak sci-fi futuristik roboticnya disini. Karena sesuai judul, ini lebih menitikberatkan kepada hubungan antara ibu dan anak.
Meskipun memang tak banyak yang bisa dibahas dari unsur teknisnya, tapi apa yang ada di bagian terdalam film ini lebih kompleks ketimbang apa yang tampak di permukaannya. Filmnya sendiri hanya diperankan oleh 2 orang saja, plus 1 suara orang untuk robotnya. Dua pemeran tersebut berbeda 180 derajat, yang satu adalah aktris berkelas pemenang Oscar, Hilary Swank, yang diadu dengan nubie, Clara Rurgaard Larsen, yang sepak terjangnya di dunia perfilman belum seberapa. Tapi bukan berarti aktingnya jelek ya. Malah cukup meyakinkan sebagai tokoh dengan screentime terlama dalam film ini. Dan untuk pengisi suara robot adalah Rose Byrne, yang kita kenal lewat film X-Men sebagai Moira.
So, what's really happened in I Am Mother? Akan kita kupas, setajam...silet...hehe.. and of course, ini hanya untuk kalian yang udah nontonin filmnya, karena tentu banyak spoiler disini. Perhatikan batas spoilernya ya, mulai paragraf ketiga. Kalo mau liat trailernya klik
disini.
Ini bukan tipikal film scifi pada umumnya yang menjual action dan visual effects, melainkan fokus pada drama dan ceritanya. Karena baru sampai ending kita akan menemukan jawabannya, or..really??
1. Sinopsis.
Film akan dimulai dengan scene yang menyatakan bahwa bumi dalam kondisi seperti post-apocalyptic gitu, manusia punah ga ada lagi, jumlahnya 0. Habitat ga bisa ditinggalin lagi, lingkungan beracun. Yang tersisa adalah sebuah gedung bernama Repopulation Facility. Gedung ini memang sepertinya dibangun untuk kondisi kiamat gini. Karena di dalamnya terdapat ribuan stok embrio manusia yang siap untuk ditumbuhkembangkan. Nah, siapa yang menumbuhkembangkannya? Perkenalkan, Mother, seorang robot humanoid atau droid dengan AI sangat canggih hampir menyamai pemikiran manusia.
Pada hari pertama setelah kepunahan, Mother memilih satu embrio untuk ditumbuhkembangkan. Hari berlalu, tahun berganti, Mother telah mengasuh embrio menjadi remaja dewasa perempuan yang cerdas dan baik hati, dialah Daughter. Ya, jangan heran kenapa ga ada nama, karena memang ga ada pake nama dalam film ini. Mother mengasuh Daughter dengan "standar" yang dia harapkan, makanan yang disediakan adalah makanan sehat untuk raga yang sehat, pendidikan ilmiah dan moral juga ikut diberikan. Dengan harapan saat manusia hidup kembali ke habitatnya mereka adalah manusia yang berkualitas.
Filmnya akan berjalan dengan tempo yang lamban, sampai bagian dimana muncul satu karakter lagi yang disebut Woman. Woman inilah yang akan membuat film ini menjadi sangat menarik dan punya konflik yang kuat. Bagaimana tidak, selama ini Daughter hanya tau kalo sepertinya dialah the one and only human di dunia, tiba-tiba Woman muncul ke dalam gedung meminta pertolongan karena baru saja tertembak di perutnya. Woman menceritakan kepada Daughter kalo diluar sana masih ada manusia lainnya. Dan mereka semua takut kepada droid, termasuk Mother, karena droid ini kejam, membunuh manusia, ini menjawab insiden kenapa perut Woman tertembak. Tentu kebingungan kan si Daughter, mana nih cerita yang benar? Manusia beneran punah ato memang masih ada yang hidup diluar sana? Trus benar atau tidak Mother dan para droid itu jahat? Siapa yang harus dia percaya? Mother atau Woman?