Nulis lagi nih, kali ini mau
berbagi pengalaman saya menonton beberapa film yang menurut saya mempunyai
keunikan dalam penyajian visualnya kepada para penonton. Ada yang menyuguhkan
camera angel dari berbagai perspektif tokoh karakternya, ada yang kayak game, ada yang kayak cctv, sampai yang monoton satu angle kamera saja sepanjang film. Apa saja
mereka? Simak ulasan singkat berikut ini.
Vantage Point
Awalnya saya tak menyangka film
ini akan menampikan sesuatu yang unik, dikarenakan saya liat sinopsisnya
hanyalah cerita biasa tentang terorisme kepada pejabat negara, sesuatu yang
masih sangat umum dan telah banyak difilmkan.
Namun, karena saya suka film action jadi ya diterusin aja, dan semua prediksi tadi buyar setelah filmnya di rewind oleh mereka sendiri, dan menampilkan cerita kembali dari starting point yang sama tapi dengan cerita tokoh yang berbeda. Nah loh? Pusing ga?
Namun, karena saya suka film action jadi ya diterusin aja, dan semua prediksi tadi buyar setelah filmnya di rewind oleh mereka sendiri, dan menampilkan cerita kembali dari starting point yang sama tapi dengan cerita tokoh yang berbeda. Nah loh? Pusing ga?
Durasi plot cerita sebenarnya
sangatlah singkat, kurang lebih hanya setengah jam! Dari jam 11.59 sampai jam
12.31. Namun dalam setengah jam itu mereka memanjangkannya dengan memembuat lebih
dari 5 versi cerita tokoh atau karakter didalamnya. Setiap cerita satu tokoh
hampir menyentuh puncak cerita, mereka akan stop sampai disana, menggantung
curiosity penonton tepat saat adrenaline mulai panas, kemudian me-rewind
kembali filmnya untuk menampilkan cerita tokoh lainnya. Fiuh...seperti ombak
yang pasang surut emosi kita dibuatnya, hehe...
Gambar : coverdude.com
Semua tokoh tersebut berada dalam 1 event yang sama, yaitu deklarasi perjanjian damai melawan terorisme antar negara barat dan timur yang dihadiri oleh pemimpin-pemimpin negara, tak lupa juga tamu tak diundang yaitu para terorisnya. Tokoh-tokoh yang mempunyai cerita dan angle kameranya sendiri adalah pihak reporter yang diceritakan melakukan liputan deklarasi sampai serangan terhadap presiden, pihak keamanan ditampilkan mulai dari mengawal presiden turun hingga pasca serangan teroris, pihak penonton yang ikut menyaksikan karnaval perdamaian kemudian sampai ikut dalam cerita melawan teroris, pihak terorisnya ditayangkan mulai dari berencana hingga eksekusi serangan, pihak korban yang terpaksa membantu terorrisme serta pihak presidennya sendiri dari mulai hotel tempat menginap hingga penculikannya oleh teroris.
Setiap versi sudut pandang cerita
para tokoh tadi bermuara pada ending film. Mereka akhirnya bertemu dalam puncak
gunung action yang sangat full throttle membuat anda menahan nafas. Bagi penggemar
film action, film ini sangat rekomended. Jika dibandingkan dengan film sejenis
jaman sekarang seperti Olympus Has Fallen atau White House Down, film ini jauh
lebih rasional menurut saya. Rating saya 7,5/10.
Gambar : comingsoon.net
Gravity, Chronicles, Cloverfield, Project Almanac, Birdman dan Paranormal Activity
Kesamaan dari film-film ini
adalah mereka disajikan hanya melalui 1 angle kamera saja! Dari awal sampai
akhir film penonton hanya akan diberikan sudut pandang seperti dari 1 buah handycam
atau kamera, jadi seolah-olah kita
sedang menonton liputan kegiatan mereka sendiri. Kecuali untuk film Chronicles
dan Paranormal Activity, yang lainnya harus menyerah untuk tidak menggunakan 1
angle kamera pada ending ataupun beberapa di pertengahan film.
Gravity adalah sebuah film yang luar biasa. Kenapa begitu? Karena film ini berhasil menyabet 7 Piala Oscar! Gila ya...sebuah pencapaian yang fantastis untuk film yang hanya memperkerjakan hanya 2 pemeran yaitu Sandra Bullock dan George Clooney. Wajar jika mereka sebegitu dahsyatnya, bagi kamu yang sudah menonton tentu melihat bagaimana sajian visual effects dan cinematography yang extra-ordinary pemandangan luar angkasa yang maha indah. Apalagi selama film sang pemeran harus melayang-layang diudara karena zero-gravity. Dari awal sampai akhir film ini hanya memberikan anda visual dari 1 angle camera saja, sepanjang perjuangan Sandra Bullock mencoba menyelamatkan diri dari kehancuran pesawat luar angkasanya. Luar biasa.
Sementara itu Chronicles merupakan film dengan
budget rendah yang cukup baik, mengusung tema remaja yang masih puber dengan
rasa haus keingintahuan atas suatu benda alien yang akhirnya memberikan mereka
kekuatan super seperti terbang dan telekinetik. Setiap mereka melakukan hal
gila dengan kekuatan supernya ditampilkan melalui one-angle-shot. Bosen?
Mungkin saja, tapi saya sarankan jangan berhenti, tanggung karena film ini
punya ending yang oke. Penampilan Dane DeHaan sangat fantastis menurut saya,
cocok sebagai remaja yang memiliki masalah sosial dan kepribadian.
Sementara itu Cloverfield juga
merupakan film dengan budget rendah yang berhasil booming. Kehadiran alien
raksasa sebesar Godzilla, membuat kota panik, dan sebagian remaja yang sedang
berpesta terpaksa bubar melarikan diri dari ancaman sang monster. Adegan pelarian
ini mereka rekam dengan menggunakan handycam, dan sepanjang itu pula lah
penonton hanya dapat menyaksikan via handycam tersebut. Keberhasilan film
pertamanya ini membuat filmmaker-nya melanjutkannya ke dalam sekuel berjudul 10
Cloverfield Lane yang akan tayang tahun ini.
Next ada film Project Almanac. Kalo kalian nyari film anak muda gaul dengan rasa scifi ya ini nih filmnya. Gue banget nih, hahaha... Anak muda itu harusnya seperti ini, bole suka gaul tapi tak lupa juga belajar, itu baru perfect. Kalo kamu pinter, cewek secakep Sofia Black D'Elia aja suka ama kamu, hehe...
Ya itulah yang ada dari film ini, dengan tambahan bumbu romance teenager, film ini cukup untuk menghibur kita. jangan pikirin rumitnya, ikutin aja ceritanya yang disajikan dengan menggunakan sudut pandang 80% dari handycam yang mereka pegang, ya seperti Cloverfield tadi. Mereka adalah sekumpulan anak muda cerdas yang berhasil merakit mesin waktu dan menggunakannya untuk kesenangan mereka melakukan time travelling. Iri gue, haha... Film ini juga diisi dengan lagu-lagu yang kekini-kinian banget, love those all, kayak Radioactive-nya Imagine Dragons.
Ya itulah yang ada dari film ini, dengan tambahan bumbu romance teenager, film ini cukup untuk menghibur kita. jangan pikirin rumitnya, ikutin aja ceritanya yang disajikan dengan menggunakan sudut pandang 80% dari handycam yang mereka pegang, ya seperti Cloverfield tadi. Mereka adalah sekumpulan anak muda cerdas yang berhasil merakit mesin waktu dan menggunakannya untuk kesenangan mereka melakukan time travelling. Iri gue, haha... Film ini juga diisi dengan lagu-lagu yang kekini-kinian banget, love those all, kayak Radioactive-nya Imagine Dragons.
Gambar : collider.com
Kemudian lagi ada Birdman, sama sih visualnya seperti Gravity, satu angle non stop dari awal sampe habis, but ada 1 scene yang membuat saya "kalah telak" dari si sinematografernya, Lubezki. Saat adegan Riggan dan mantan istrinya berdialog di depan cermin, angle kameranya hanya berani dari samping, gue bergumam "Hayoo loh..ga berani ambil angle depan cermin kan, karena kameranya ntar bisa keliatan di depan cermin...", seolah-olah dia denger, tantangan gue langsung dijawabnya, angle kamera bergeser ke depan cermin dan ga ada kamera yang terlihat di cermin, gileee ajiiiibbb.....Lubezki menang banyak dari gue, haha.. Untuk review lengkap film ini bisa dibaca di artikel saya berikut ini : Birdman, Sebuah Film Yang Membuat Moviefreaks Orgasme Berulang-Ulang.
Lain halnya dengan Paranormal Activity, film ini tidak berurusan dengan alien guys, tapi ngurusin hantu. Ngeliat hantu dari angle kamera yang jauh aja kita masih ketakutan, apalagi yang ini disyuting hanya dari 1 angle kamera yang dekat! Berasa kita yang berada disana dan hantunya ada didepan atau samping kita! Saya sarankan jangan menonton film ini sendirian, hehe...
The Grand Budapest Hotel
Nah, ini nih yang sangat saya
suka keunikan pengambilan gambarnya. Mereka dengan konstan menerapkan pakem
pengambilan motion camera yang standar dan menyajikannya menjadi VIP! Dari awal
film sampai keujung, penonton banyak disajikan gambar yang diambil dengan motion
camera yang stabil hanya ke kanan, kiri, atas, bawah, maju, mundur, moving atau rotating. Tak ada angle kamera yang aneh-aneh seperti film-film hebat lainnya,
seperti dari sudut sempit, ikut pergerakan aktor atau aktrisnya, lalu yang berputar-putar, bird-eye angle, diagonal atau slow motion effects.
Motion camera yang mereka gunakan
sangat pas dengan film tersebut yang bersetting jadul. Ruangan dengan interior
klasiknya, kostum-kostum vintage-nya, jadi lebih berasa retro dengan motion
camera seperti itu. Bravo.
Film ini sangat saya rekomendasikan untuk menonton, vintage, classic, unique, punya konsep khas, ceritanya pun dibangun dengan rapih, lucu, para cast-nya juga oscar level nih, sebut saja Tilda Swinton, Edward Norton, Saoirse Ronan.
Film ini sangat saya rekomendasikan untuk menonton, vintage, classic, unique, punya konsep khas, ceritanya pun dibangun dengan rapih, lucu, para cast-nya juga oscar level nih, sebut saja Tilda Swinton, Edward Norton, Saoirse Ronan.
Open Windows
Bagaimana jika seorang pria yang baby face, kalem, baik, sopan, dan bermuka lugu ternyata adalah seorang "a game player"? Berperan sebagai korban, polisi sekaligus hacker-phsyco. Maka film ini adalah jawabannya. Siapa dia? Saya! Kan masih baby face, haha... Ga ding. Dia adalah Elijah Wood, atau yang lebih kita kenal sebagai Frodo Baggins dalam film trilogy legendaris The Lord Of The Rings.
Yang membuat film ini mempunyai sajian visual yang unik dan beda dari yang lainnya adalah tampilan layarnya adalah kebanyakan hasil dari web-cam atau cctv yang disiarkan secara online di laptop atau PC, berkaitan dari awal film sampe habis. Jadi kamu seperti sedang melakukan video-chat seperti skype-an sama seseorang sepanjang film. Gimana ga unik tuh. Konflik filmnya sendiri adalah adanya upaya penyelamatan terhadap seorang aktris yang diculik oleh penjahat phsyco. Jika kamu hobi main web-cam, tonton deh ini dijamin seru dan menegangkan.
Gambar : imdb.com
Scott Pilgrim Vs The World
Kalo film yang satu ini uniknya adalah dalam setiap pemerannya beraksi atau bertanding, ada efek-efek tambahan yang muncul seperti layaknya kamu sedang main video game. Akan ada ikon warna warni disekitar pemerannya berada, misalnya ikon life-meter, bonus point, extra-life, ya persis seperti game fighting Street Fighter atau adventure Mario Bros, haha....
Cerita di filmnya sendiri sebenarnya bukanlah film fighting atau battle, justru inti ceritanya adalah mengenai kisah asmara, perjuangan seorang cowok culun yang mencoba pedekatein cewek populer di kotanya. Untuk mendapatkan hati doi, Ramona Flowers, cowok yang bernama Scott Pilgrim harus melawan setiap pesaing lainnya seperti mantan-mantannya. Nah persaingan inilah yang disajikan unik banget seperti main video game dan dikemas dengan lucu dan gokil. Saya pribadi sangat suka film ini, jokes yang dipakai bukanlah jokes seperti biasa. Warna-warni dan sajian properti kostum dan make up-nya juga young and fresh banget.
Sekian dulu ulasan singkat mengenai film-film dengan penampilan visual yang unik menurut saya. Kalo temen-temen sendiri gimana? Punya ga pengalaman menonton film yang unik-unik visualnya? Kalo ada, bole dong share komen disini, nanti bisa jadi referensi bagi movie mania lainnya termasuk saya untuk menonton. Mana tau ada film yang saya terlewatkan. See you guys thanks for reading.
JMFC 001 - Om Chan
baru inget min, keramat gak masuk ya? keren itu film indo yg pake shaky camera hehhee
BalasHapusbaru inget min, keramat gak masuk ya? keren itu film indo yg pake shaky camera hehhee
BalasHapusHaha...soalnya ane ga nonton film Keramat bro, jadi belum masuk..Ntar bakal masuk juga keknya yang Hardcore Hendry deh, film dengan angle camera Go-Pro, keren.
Hapus