Rabu, 26 April 2017

Review : Beauty And The Beast (2017) : Disney Never Fail

Saya ga nyangka kalo ini musikal, dikit-dikit nyanyi..hehe..tapi nyanyian, dansa dan aransemen mereka magnificent! Menyadari bahwa cerita Beauty And The Beast ini sudah berkali-kali dibuat dan hampir semua orang tau, Disney mendiversikan filmnya menjadi musikal yang penuh dengan nyanyian, dansa dan paduan suara. Ini yang bikin beda, saya terhipnotis dengan ketukan kaki mereka saat berdansa yang seirama dengan beatnya. Saya suka bagian dimana Gaston (Luke Evans) berdansa bersama orang-orang di sebuah cafe jadul itu dan saat Lumierre bernyanyi dengan hiasan background visual effect yang variatif.

 Beauty And The Beast (2017) Poster
Gambar : imdb.com

Berbeda dengan versi Lea Seydoux (2014) yang seriusan, film ini lebih banyak unsur komedinya yang datang dari sosok sahabat Gaston bernama Le Fou (Josh Gad). Tubuhnya yang gemuk dan perawakannya yang gemulai mampu menarik tawa penonton. Sayang karakternya diindikasikan sebagai seorang gay, hal ini tentu menjadi kontroversi di kalangan dunia, karena ini film yang akan dikonsumsi oleh anak-anak. Kontroversi ini bahkan ada yang sampai pelarangan tayang dan konflik dengan distributor. Jika temen-temen mau tau lebih detail tentang kontroversi ini, ada satu artikel menarik dari CNN Indonesia di link berikut ini : "Ribut-ribut 4,5 Menit Gay di Beauty and the Beast".
 Beauty And The Beast (2014)
Gambar : amazon.com

Disney sangat menyiapkan set produksinya hingga ke pernak-perniknya, semuanya kuno banget, masih jaman kuda makan batu, haha... Tapi ketika sudah bermain diranah CGI, penampilan penghuni kastil seperti Beast dan peralatan rumah tangganya masih terlihat seperti buatan komputer. Syukurlah hal ini mampu ditutupi oleh audio terutama lagu, aransemen dan choir yang kita dengar, hypnotized banget. Untungnya nyanyiannya tidak sesering dan sepanjang Into The Woods, hehe...kalah film India, haha...

 Gaston And Lefou
Gambar : etonline.com

Btw, akan ada masa dimana anak-anak jaman sekarang mengenal Emma Watson sebagai Belle, bukan Hermione Granger, hehe.. 1 film Belle ini mampu mengimbangi ke-ikonik-an Hermione Granger dalam 7 film Harry Potter movies. Ya karena memang penampilannya sebagai Belle di film ini sangat cocok, sosok Emma Watson yang polos lugu dan innocent ini memang Disney Princess banget lah. Dengan gaun kuning yang ngembang itu dan menari-menari di lantai dansa membuat semua pria merasa ingin menjadi Beastnya, haha... Sayang Beast disini kurang garang, Beastnya terpelajar dan beretika, jadi mukanya pun terlihat tidak terlalu menyeramkan sebagaimana kata "Beast" semestinya.

Film ini sangat tepat dalam memuaskan nostalgia kita akan cerita dongeng masa kecil, yang kemarin-kemarin belum terpuaskan oleh versi animasinya maupun versi live action Perancisnya. Mengajak keluarga tercinta juga bole, hanya saja tetap perlu guidance dari parents ya perihal apa saja yang dirasa perlu dibimbing, meskipun ini cerita anak-anak. Yang jelas siapin aja telinga untuk dihipnotis oleh aransemen musikalitasnya.

JMFC 001 - Om Chan Score
Rate : 7,5/10
Level : Casual Moviegoers

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...