Senin, 05 Oktober 2015

Review : Deliver Us From Evil (2014) By Muhammad Ilham



Review : Deliver Us From Evil (2014) By Muhammad Ilham


Guys,guys,guys what’s Up? Udah beberapa minggu nih saya ga menyumbang kontribusi tulisan buat Blog kita tercinta ini, dikarenakan satu dan lain hal jadinya jam produktif agak berkurang dalam beberapa pekan ini, jadi gimana kabarnya guys?saya harap sehat selalu. Oh iya kalo ga salah JMFC udah mencapai umur 1 Tahun ya sekarang so…..walau agak telat……


Semoga ini adalah awal dan bukan lah akhir, tahun pertama yang tentunya sungguh muda bagi sebuah komunitas, banyak yang perlu dibenahi dan diperbaiki, dari segi eksistensi secara realita (kegiatan fisik komunitas) maupun di dunia maya (Blog Komunitas), semoga semakin kedepan dan semakin membaik, member tambah banyak, dan mungkin nanti suatu saat kita ga blogspot.com lagi alias .com aja (hehehehe sentil admin), yang jelas walau pun secara realita saya ga pernah gabung dengan kegiatan komunitas, dengan saya jadi member dan terlibat dalam blog komunitas ini menjadikan saya merasa menjadi bagian dari sesuatu, dan semoga ini akan menjadi sesuatu yang besar di kemudian hari, amiiiiiiiiiin.

Oke guys pada kesempatan ini saya akan mereview Film yang bergenre Horror. Judulnya adalah Deliver Us From Evil (yang bisa kita artikan “jauhkan kami dari Setan) yang dirilis tahun 2014.
Dulunya saya sebenarnya ga terlalu suka ama genre horror, karena kebanyakan jalan ceritanya ga sesuai dengan selera saya, terkesan dangkal dan cuma pengen ngejut-ngejutin kita doank. Bahkan saya bingung kenapa genre horror dijadikan hiburan bagi sebagian orang, nah anehnya kebanyakan orang yang menggandrungi genre ini justru adalah orang yang super penakut terutama cewe. Udah tau takut hantu kok malah doyan nonton film hantu, logika nya sama aja dengan orang yang udah tau dengan sakit hati tapi masih aja Stalking mantan (wuakakakak tesinggung tesinggung dah lo). Nih saya kasih tau penyebabya sekalian tambah ilmu. Dulu saya pernah baca di Psikozone.com ada 2 sebab kenapa orang doyan nonton film horror: pertama karena tuh orang emang doyan nonton film, kedua seorang penggemar horror rela menanggung terror dan rasa takut disepanjang durasi film itu untuk mendapatkan Euforia diakhir film. Saya kayaknya dua-dua nya lah.    



Namun agaknya saya terlalu meremehkan genre ini, kenapa? karena banyak banget “emas” yang ada  di genre horror. Berbekal dengan “racun” yang diberikan seorang teman penyuka horror yang  selalu ngajakin dan merekomendasikan film horror, akhirnya saya terjerumus di Lembah hitam dan jatuh cinta pada horror. Tapi ironisnya saya ga suka dengan film horror buatan anak negeri beberapa tahun kebelakang, bukannya maksud mengecilkan karya anak bangsa, film horror Indonesia akhir-akhir ini lebih banyak menampilkan sosok artis kontroversi bertubuh seksi mempertontonkan bagian-bagian tubuhlah, lagi beradegan kurang senonohlah, ciuman-ciumanlah (bukannya ga suka sih hehehe) tapi mending bikin film dewasa atau film porno aja sekalian, daripada menghancurkan genre film yang sebenarnya dibangun dengan susah payah oleh Alm. Suzanna dan kawan-kawan. Karena genre horror adalah salah satu genre Prime di perfilman Indonesia, sungguh banyak film horror jaman jebot yang artisnya Alm. Suzanna cs dan masih bisa mengirimkan rasa takut sama kita dan bikin kita mati ketakutan plus tobat and cepet-cepet solat.


Oke oke cukup deh Preambule nya, yuk kita langsung ke filmnya: bersetting di New York, bercerita mengenai Ralph Sarchie (Eric Bana) dan partnernya Butler (Joel McHale) yang menyelidiki beberapa kasus kejahatan yang aneh : Kematian seorang bayi, pemukulan seorang istri oleh suaminya Jimmy yang seorang tentara, dan seorang ibu bernama Jane Crena  yang melemparkan anaknya yang berumur 2 tahun ke kandang singa, yang pada kasus yang terakhir Ralph bertemu dengan seseorang yang misterius sedang menggambar lukisan aneh di dalam kandang macan. Setelah diselidiki sosok misterius dalam kandang macan itu bernama Mick Santino (Sean Harris), dan belakangan diketahui Santino dan Jimmy satu peleton ketika bertugas di Iraq.


Investigasi terhadap beberapa kejahatan aneh ini mempengaruhi kehidupan pribadi Sarchie terhadap Istri dan anaknya, Sarchie yang beragama katolik yang mulai kehilangan keyakinannya terhadap agama yang dianutnya dihubungi oleh seorang Pastur yang bernama Mendoza (Edgar Ramirez). Mendoza memberitahu sarchie bahwa dia berurusan dengan sosok iblis yang merasuki jiwa manusia (Santino dan Jane). Tentunya seorang yang skeptis seperti Sarchie tidak percaya begitu saja dengan Mendoza, namun ketika terjadi berbagai keanehan pada keluarganya dan Santino yang mulai membahayakan jiwa Istri dan anaknya, Sarchie dan Mendoza bersatu untuk melakukan pengusiran setan terhadap santino dan menyelamatkan keluarga Sarchie.



Sub genre Exorcism (pengusiran setan) pada segmen horror  yang melibatkan iblis dan demonology adalah salah satu tema yang merupakan favorit saya, pada realita nya ritual exorcisme sering dilakukan oleh pastur penganut agama nasrani di luar negeri, salah satunya yang diangkat ke film adalah Exorcism of Emily Rose, yang filmnya juga saya suka dan berasal dari kisah nyata. Bahkan pelaksanaan ritual exorcism harus seizin oleh pihak Vatikan (ini menurut film-film yang saya lihat).
Sejauh ini Deliver Us from Evil adalah salah satu Film sub genre Exorcism yang terbaik yang pernah saya lihat, kenapa? plot nya yang entertain, dicampur dengan kasus kejahatan dan thriller, membuat kita yang nonton terus mengikuti plot dari awal sampai akhir, sehingga membuat Deliver mirip dengan film Se7en yang dimix dengan film Exorcist. Saya sangat suka dengan Eric Bana yang memainkan peran Ralph Sarchie dengan amat baik disini bersanding dengan Edgar Ramirez yang memerankan mendoza menjadikan keduanya seperti layaknya polisi dan pendeta macho berewokan pembasmi iblis (hehehe). Yang juga mencuri perhatian saya adalah Joel Mchale yang memainkan sosok Butler partnernya Sarchie yang bergaya jalanan dan mahir bertarung menggunakan pisau.



Dengan melempar tag line “Inspired by True Actual Account” tentu membuat orang menjadi tertarik pada film ini. Walau yang nyata disini hanyalah si Ralph Sarchie, sedangkan plot dan pemeran lain adalah fiksi yang dibuat sehingga film ini menjadi menghibur. Fast Pace thriller, horror, dan semi action dicampur jadi satu, apa lagi yang kurang sih. Go watch it guys!!  Keep Calm and Keep Watching
IMDB : 6.2/10
Rotten Tomatoes: 28 %
Personal Opinion : 7.8/10


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...