Selasa, 05 Juli 2022

Review Wristcutter - A Love Story (2006) : Versi bagusan dari film Akhirat - A Love Story

Sinopsis :

Bersetting di sebuah alam gaib antara dunia nyata dan akhirat, di alam ini hiduplah para jiwa-jiwa yang dulunya waktu mereka hidup, mereka ini mati bunuh diri. Jadi mereka-mereka yang mati bunuh diri itu seperti ga diterima di surga maupun neraka, jadilah mereka terlantar di alam ini. Tapi alam gaib ini penampakannya hampir mirim sama dunia nyata. Ada kota, ada desa, ada gedung, ada orang yang kerja, seperti polisi, karyawan, pedagang, bahkan ada satu keluarga utuh yang ternyata mereka semua mati bunuh diri. Jadi ya mereka seperti hidup lagi, cuma bedanya hidup di alam gaib.

Dan tampilan orang-orang tuh ga ada yang cerita, ga ada yang cerita, ga ada senyuman ataupun tertawa, kebanyakan mereka emotionless alias datar-datar aja ekspresinya. Trus kota/desanya pun gersang, sampah berserakan, suram deh pokoknya. Sebagai penggambaran kondisi psikis para manusia-manusia putus asa ini. Tapi, meskipun mereka ga ada ekspresi, tapi pada nyatanya mereka ini bukan sedih ataupun mengeluh, mereka menjalani kehidupan di alam ini dengan apa adanya, santai dan tanpa beban. Termasuk tokoh utamanya, Zia, yang di alam ini menjadi karyawan sebuah toko Pizza.

 

Semua berjalan normal seperti biasa, sampai suatu saat tiba-tiba Zia mendapati kabar bahwa pacarnya waktu di dunia nyata dulu, juga mati bunuh diri. Pacarnya ini namanya Desiree. Jadi, Zia pun bertekad untuk mencari Desiree di alam ini juga. Nah apakah Zia berhasil berjodoh lagi dengan sang pacar di alam berbeda ini?

Review non spoiler :

Perjalanan di dunia yang aneh ini membawa kita menemukan cerita-cerita yang unik, dan orang-orang yang aneh. Film yang surreal tapi ga berlebihan dalam berimajinasi. Tokoh-tokoh utamanya pun simpel dan likeable, apalagi si Eugene, temen Zia yang berbangsa Rusia. Eugene lah yang menemani Zia untuk melakukan road-trip pencarian Desiree, mereka berdua menjadi sepasang bromance dengan segala lika-liku perjalanannya. Meskipun tanpa adegan tertawa-tawa, tapi ada banyak situasi komedi di dalamnya. Dan lagu-lagu yang mengirinya juga asik-asik.


Di alam ini ada beberapa ketentuan yang berbeda dengan di dunia nyata, menjadikannya lucu untuk dilihat dan membuat kita tertawa. Padahal mati bunuh diri bukanlah suatu hal yang lucu, melainkan depresif. Saturasi pun dibuat rendah untuk mencocokkan mood kepada keadaan kelam. Ini lah yang disebut dengan dark/black comedy, mengangkat hal yang mengenaskan menjadi komedi.

Selain komedi, film ini juga punya unsur romance-nya, yang tak kalah baper dengan film-film romance normal lainnya. Dan dengan kehadiran tokoh ketiga bernama Mikal, maka membuat persoalan asmara menjadi lebih kompleks. Jarang-jarang dapat film romance dengan ide yang kreatif, unik dan original seperti ini Dan tambah menarik lagi ketika film ini memiliki twist ending, sesuatu yang sangat langka ditemui di genre romance. Akhir kata menurut gue film ini jauh lebih baik dari film Indonesia yang bertema sama, yaitu Akhirat : A Love Story.

Terima kasih telah membaca,

Keep calm and watching movies.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...