Selasa, 28 September 2021

15 Film/Serial Lain Seperti Squid Game Yang Sama-Sama Mengusung Konsep Permainan Sakit Jiwa : Battle Royale Game


Hokeh...keknya lagi trending nih ya orang-orang pada ngomongin dan posting konten tentang game yang ada dalam serial Squid Game. Serial ini baru aja rilis di Netflix, konsep game di dalamnya mengusung tema "Battle Royale". Kalau disebut battle royale movies, orang-orang pada umumnya akan menyebut nama The Hunger Games sebagai film yang jadi pelopor tema ini. Tapi taukah kamu bahwa sebenarnya mereka itu salah? Karena yang menjadi perintis tema ini adalah film Jepang tahun 2000 yang berjudul Battle Royale. Film ini menceritakan tentang permainan dimana peserta harus membunuh satu sama lain untuk dapat menjadi pemenang. Makanya sejak saat itu, jika ada film yang memakai konsep ini, dia akan disebut battle royale movies. Bahkan sebelum The Hunger Games pun udah banyak film battle royale lain yang bagus-bagus, cuma ga booming aja. The Hunger Games itu cuma beruntung aja sih bisa lebih populer ketimbang film-film lain yang berkonsep sama.

Nah, disini saya akan sharing dan review film dan serial apa aja yang mengusung konsep battle royale selain Squid Game. Perlu diketahui bahwa saya mengklasifikasikan filmnya sebagai berikut :
  • Terdapat "permainan" di dalamnya, mengharuskan ada yang menang dan ada yang kalah.
  • Ada diiming-imingi hadiah, imbalan, ancaman atau hukuman.
  • Harus saling membunuh antar peserta, satu sama lain, bukan hanya diantara dua kubu saja.
Atas dasar unsur inilah saya menggugurkan judul The Purge dkk, karena meskipun dia itu saling bunuh tapi itu bukanlah permainan dan tidak ada imbalan atau hukuman. Kalopun ada pemenang dan imbalan seperti film Guns Akimbo, atau John Wick, film ini hanya saling bunuh antar dua pihak saja, si pemburu dan si target, bukan saling silang satu sama lain. Begitu pula film The Hunt dan Operation Endgame, mereka memang saling bunuh tapi hanya ada dua kubu. Ada juga film-film lain yang termasuk permainan seperti Escape Room, tapi masalahnya adalah dia tidak saling bunuh antar peserta, melainkan lebih tepat disebut sebagai film survival games, peserta hanya diminta menyelesaikan permainan dan bertahan hidup, tidak dipaksa atau terpaksa untuk saling bunuh.

So, tanpa banyak bacot lagi, lets scroll down ..


1. Battle Royale
Film ini udah saya tulis review panjangnya di blog ini, kalian bisa klik link ini : Review Battle Royale

2. The Hunger Games
Nah ini juga udah dituang reviewnya dimari : Review Hunger Games

3. The Belko Experiment
Menceritakan tentang sebuah perusahaan bernama Belko Industries, yang melakukan eksperimen dengan cara mengurung 80 orang karyawannya di dalam sebuah gedung tinggi yang jauh dari pusat kota. Lewat pengeras suara di dalam gedung, perusahaan menginstruksikan setiap karyawan untuk membunuh pegawai lain dalam tempo waktu yang perusahaan tentukan. Misalnya, dua orang harus mati setiap 30 menit, dan begitu seterusnya, jumlah dan waktunya bisa berubah-ubah. Kalo ga dilakuin, maka perusahaan akan membunuh satu per satu karyawan tersebut.
 

Awalnya tentu para karyawan menganggap ini hanya semacam prank, tapi semua berubah ketika dinding-dinding logam tiba-tiba menutupi setiap jalan keluar gedung, AC ruangan dimatiin, dan satu orang mati dengan kepala meledak untuk menjadi bukti keseriusan perusahaan. Panik ga? Panik ga? Panik lah..masa ngga! Gimana nasib para karyawan? Haruskah mereka membunuh rekan kerjanya sendiri untuk bisa selamat? Film ini bole dibilang sangat sadis, tipikal slasher movies, menonjolkan banyak darah dan luka yang menganga, terlihat sangat kontras dipermukaan pakaian kerja mereka yang serba putih. Cuma bedanya disini ga ada karakter villain yang bawa chainsaw atau kuku besi. Yang saling tusuk menusuk adalah teman sendiri, cukup seru dan menegangkan. Ada banyak tipe-tipe karyawan, karena beragamnya karakter inilah kita bisa sulit menebak siapa yang bertahan. Si bos kah? Si sexy kah? Si teknisi kah? Si pendiam kah?

4. Circle
Disini ga ada sadis-sadisan, karena setiap peserta hanya "musyawarah" meskipun tidak mufakat. Tapi meskipun ga sadis, tetep aja taruhannya nyawa. Jadi ceritanya nih, ada 50 orang yang tanpa diketahui asalnya dari mana dan sebabnya apa, dikumpulkan tanpa mereka sadar, di dalam sebuah ruangan yang unik. Ruangan itu ada ornamen bulat di lantainya dimana mereka berdiri berjejer membentuk lingkaran, dan di lantai bagian tengahnya ada banyak segitiga kecil berbentuk panah. Gunanya adalah sebagai lampu indikator "kearah" siapa mereka memilih. Iya, mereka tugasnya adalah memvoting, siapa diantara mereka semua yang harus mati setiap 2 menit sekali. Jika mereka ga ngelakuin itu, maka salah satu dari mereka akan ditembak mati secara random. Widih..panik ga? Panik ga? Paniklah..masa ngga..


Meskipun cuma di satu ruangan, tapi menurutku film ini sangat bagus. Mereka sengaja meletakkan banyak karakter peserta yang bervariasi agar tidak membosankan, mengingat hanya bersetting satu lokasi saja. Pesertanya ada yang dari berbagai usia dan latar belakang, baik pekerjaan, sosial maupun ekonomi. Kemudian diselipkan juga perwakilan setiap ras, suku bangsa dan agama, seperti Mongoloid (China dan sekitarnya), Kaukasoid (Eropa-Amerika), Arab atau Timur Tengah, Negro, Indian. Atau juga berbagai macam prinsip dan cerita masa lalu. Nah bisa kebayang kan gimana alotnya "musyawarah" yang harus mereka jalani untuk menentukan siapa yang "berhak" mati. Akan ada banyak benturan konflik pemikiran dan kepentingan. Disinilah letak praktek demokrasi pemungutan suara dilakukan dengan memperhitungkan segala pertimbangan, ada yang rasis, ada yang sexis, ada yang sinis.
 
5. Alice in Borderland
Serial ini merupakan campuran antara battle royale dan survival games. Karena ada banyak permainan yang mereka sajikan di dalamnya. Menceritakan tentang kota Tokyo, yang tiba-tiba aja jadi sepi, karena hampir semua penduduknya menghilang. Hanya tersisa beberapa orang secara random, mereka udah kayak Will Smith di kota mati dalam film I am Legend. Ada pihak misterius yang bertanggung jawab atas menghilangnya orang-orang, dan mereka menyelenggarakan permainan untuk orang-orang yang tertinggal. Hadiahnya adalah kartu remi dan "jatah waktu" untuk memperpanjang hidup, dalam satuan hari. Jika jatah waktunya habis, mereka akan dibunuh dengan laser dari langit.



Permainannya beragam, sesuai dengan tipe kartu remi yang dijadikan hadiah. Keriting berarti kerjasama tim, Sekop artinya ketahanan dan kekuatan fisik, Wajik berarti kecerdasan perhitungan dan probabilitas, sedangkan Hati adalah masalah hati, iya, seperti kepercayaan, pengkhianatan dan pertemanan. Serialnya cukup seru, menegangkan, dan tricky. Kadang yang terlihat sulit ternyata ga seperti itu, malahan sangat simpel dan mudah untuk menang jika tau maksud dari permainannya. Hal ini mengingatkan saya akan sebuah game show favorit saya  di tv jaman dulu bernama Crystal Maze.
 
6. The Werewolf Game
Nah, ini nih yang sebenarnya lebih dahulu hadir dari Among Us. Cuma Among Us hadir dimasa dimana sesuatu gampang banget viral, jadi ya dia yang lebih terkenal dan dicap orang-orang sebagai "social seduction game", game yang mencari tau identitas seseorang dan manipulatif sisi sosialnya. Saya jadi ingat sebuah quote Pablo Picasso dalam video channel youtube Vincent Ricardo yang berbunyi :
"Good artist copy, great artist steal"
Seniman yang levelnya "bagus" bisanya paling cuma plagiatin karya orang lain, tapi kalo seniman yang levelnya "hebat" dia tak hanya bisa meniru karya orang lain, tapi bisa membuat orang-orang percaya bahwa itu adalah karyanya. Inilah yang dilakuin Among Us, mereka "mencuri" ke-originalitas-an milik Werewolf game sehingga orang-orang lebih tau mereka ketimbang Werewolf (Sama kayak The Hunger Games terhadap Battle Royale). Namun sebenarnya si Werewolf game inipun juga "a great artist", karena game tersebut merupakan adaptasi dari Mafia Game, yang diciptakan pada tahun 1987 oleh Dmitry Davidoff, seorang guru SMA yang membuat game tersebut untuk tujuan penelitian di jurusan psikologi Universitas Moskow.


Kembali ke filmnya, kalo kalian tau Among Us ya setidaknya sudah bisa nebak ini film tentang apa. Ya, dalam film ini, ada 1 grup berisi 10 orang remaja, yang harus menjalankan permainan Werewolf. Buat yang belum tau, permainan ini simpelnya begini, orang-orang dalam grup dibagi perannya menjadi dua kubu, yaitu yang baik dan yang jahat, misalnya 8 orang baik dan 2 orang jahat. Nah ga bole ada yang tau peran setiap orang, itu rahasia masing-masing. Tugas kubu jahat untuk memenangkan permainan adalah membunuh orang baik secara diam-diam saat "sesi malam", sampai mereka habis, dan mereka harus berpura-pura memasang tampang ga bersalah, berakting, bersandiwara, jangan sampai identitas mereka sebagai kubu jahat terungkap. Sedangkan tugas kubu baik kalo mau menang adalah mencari tau dan mengungkapkan siapa yang jahat. Selanjutnya saat "sesi pagi", mereka semua berkumpul dan berdiskusi untuk menentukan dan memvoting siapakah yang jahat yang telah melakukan pembunuhan di "sesi malam".
 
Kalau di permainan ya ga ada resiko ya, karena hanya pura-pura aja matinya, tapi di film ini resikonya dibuat nyata, bahwa yang dibunuh memang beneran harus mati. Jadi setiap peserta harus saling "bunuh" satu sama lain, vote yang mereka lakukan harus direalisasikan. Mereka tidak punya pilihan lain, karena mereka dikurung di dalam gedung dan ga bisa keluar. Kalo mencoba keluar, mereka akan mati akibat bom saraf yang dipasang di tubuh mereka. Jadi yang akan kalian saksikan adalah sebuah histeria masal, tekanan psikologi, ketakutan dan kesedihan yang ga bisa kalian bayangkan rasanya.
 
Bonus : Werewolf Game ini juga di rip-off ke dalam film pendek oleh youtuber Ferry Irwandi yang berjudul Manipulator. Apakah Ferry Irwandi juga mau jadi "a great artist"?


7. The Incite Mill
Nah, mengadaptasi Mafia game juga, hadirlah film ini dengan sedikit modifikasi. Jadi ceritanya, ada 10 orang yang ditempatkan di dalam gedung isolasi sebagai percobaan psikologi melalui sebuah permainan. Semuanya sukarela ikut dalam eksperimen ini karena diimingi honor yang besar dan tugasnya juga ga sulit (menurut mereka), yaitu hanya nginep disana selama 7 hari tanpa ngapa-ngapain. Modifikasinya adalah di setiap kamar peserta terdapat senjata yang berbeda-beda.


Nah, permainan dimulai "jika" ada kejahatan, mereka bisa jadi detektif dan semua harus voting untuk menentukan siapa pelaku yang harus dihukum. Disitulah letak kesulitannya, bisakah membangun kepercayaan antar peserta jika masing-masing orang punya senjata? Apalagi ada bonus pula bagi pelaku kejahatan dan detektif yang menemukan. Film ini alur ceritanya sangat menarik untuk diikuti, berasa kombinasi film crime mystery dengan battle royale.
 
8. Ousama Game
Battle royale yang satu ini cukup unik, ceritanya simpel, tapi misteri kebenarannya yang rumit. Pada suatu malam, 1 ruang kelas anak SMA dikirim sms secara masal ke hp mereka masing-masing. Sms tersebut tidak diketahui dari siapa, hanya berisi instruksi permainan, bernama Ousama Game. Setiap siswa yang disebut dalam sms tersebut harus melakukan apa yang diinstruksikan kalo mau selamat. Kalo ga dilakukan, maka dia akan "dihapus" dari sejarah! Wait, what?? Sejarah? Iya sejarah, dia akan mati, menghilang, dan segala tentang dia sebelumnya seolah tak pernah ada, dunia tak pernah menganggap dia lahir.


Yang mengerikan adalah permainan ini instruksinya bukan cuma satu kali, tapi tiap hari, dan itupun berubah-ubah malah cenderung makin memberatkan. Dari yang awalnya terkesan hanya sebagai kejahilan semata, namun lama-kelamaan menjadi teror. Ada masanya dimana mereka dipaksa harus memilih hidup mereka sendiri atau hidup temannya yang perlu diselamatkan. Jumlah siswa yang tersisa akan terus berkurang. Kerjaan siapa sih ini? Kok sakti banget bisa gitu. Ini yang menarik untuk ditelusuri.
 
9. Animal World
This movie is really awesome! Kreatif banget. Mereka bisa bikin film battle royale cuma pake game yang paling simpel sedunia, yaitu suit tangan! Dalam hal ini, batu-gunting-kertas. Siapa coba yang ga bisa mainin ini. Trus dimana letak battle royalenya? Jadi nih, setiap peserta memegang beberapa kartu yang bergambar batu-gunting-kertas untuk "suit" dan lencana berbentuk bintang kecil sebanyak 3 buah. Tugasnya adalah lawan peserta lain lewat suit kartu tadi dengan lencana bintang sebagai taruhannya. Peserta yang menang berhak dapat hadiah uang dan yang kalah akan dikurung dalam ruang eliminasi.


Meskipun cuma main suit, tapi film ini bisa dibuat sangat seru dan menegangkan. Peserta boleh saling tukar menukar kartu atau bintang. Dengan berbagai konflik dan peraturan yang diciptakan, membuat permainan suit tak pernah semendebarkan ini. Jumlah kartu dan bintang yang terbatas membuat peserta harus melakukan lobi-lobian dan strategi yang mantap. Bahkan disediakan loket pinjaman uang bagi mereka yang hendak membeli kartu atau bintang peserta lain. Berapa jumlah kartu yang beredar pun dipajang di display. Jadi mereka harus memperhitungkan angka probabilitas yang ada. Jika kalian suka dengan matematika, maka film ini wajib untuk kalian. Oya, pesan saya, kalo kalian nemu cewek kayak di dalam film ini, buruan nikahi, hehe.. 😅

Game ini sepintas juga ada dalam film Kaiji - The Ultimate Gambler, karena sama-sama mengadaptasi sumber yang sama, yaitu manga Kaiji - Gambling Apocalypse.


10. The Condemned
Disini kita bener-bener disajiin battle royale secara harfiah, yang sebenar-benarnya, ga ada embel-embel lain, hanya saling bunuh antar peserta. Jadi ceritanya ada seorang produser acara tv yang membuat sebuah tayangan ilegal bernama The Condemned demi mengeruk keuntungan dari banyaknya viewers. Dia merekrut 10 narapidana hukuman mati dari negara-negara kecil, yang kemudian dijadikan sebagai peserta permainan bunuh-bunuhan tersebut. Bagi yang menang, dapat hadiah uang dan hukumannya dicabut. Tidak ada jalan keluar bagi pemain yang menolak karena lokasinya berada di tengah pulau terpencil dan kaki mereka dipasangi bom. Karena ga ada aturan sama sekali, maka akan tersaji banyak perkelahian dan berdarah-darah. Memang ini dominan permainan adu otot, tapi mereka tetap harus waspada dan pasang strategi. Kalo perlu membuat aliansi antar peserta yang satu frekuensi.

11. The Tournament
Ini sama dengan The Condemned, battle royale murni, cuma bedanya di peserta, mereka adalah para pembunuh bayaran, spesialis dan profesional. Sesuai judul filmnya, ini adalah sebuah turnamen underground, dimana peserta harus membunuh satu sama lain, tanpa batasan aturan. Di dalam tubuh setiap peserta dipasangi kapsul GPS yang juga berfungsi sebagai bom. Jadi, setiap bounty-hunter bisa melacak keberadaan lawan mereka. Tinggal pilih, mau jadi pengejar atau yang dikejar. Menariknya ini digelar di kota yang ramai penduduk. Jadi ada tim khusus yang bertugas untuk mengalihkan perhatian publik dan otoritas demi tetap menjadikan mereka underground. Penyelenggara turnamen menjadikan event ini sebagai arena gambling bagi para horang khaya, seperti di arena pacuan kuda. Hadiahnya tentu aja uang yang besar, sudah jelas-jelas mereka pembunuh bayaran. Film ini cukup seru, full action dan stunt yang oke-oke.
 

12. Kill Theory
Film berikutnya yang murni battle royale, ga ada aturan, pokoknya cuma harus saling bunuh satu sama lain. Jadi ceritanya, ada satu grup persahabatan yang sedang liburan di rumah yang lokasinya terpencil. Mereka adalah anak kuliahan yang sedang having fun bersama pasangan masing-masing. Namun liburan mereka jadi ngga fun lagi ketika salah seorang dari mereka tiba-tiba terbunuh secara misterius. Cuma ada pesan dari si pelaku bahwa kalo mereka mau selamat, mereka harus saling bunuh, ditunggu sampai jam 6 pagi. Siapa yang bertahan, dia diperbolehkan pulang. Kalo ga ada yang saling bunuh, maka pelaku yang akan membunuh mereka semua. Jadi tinggal pilih, hidup mereka sendiri atau hidup temannya? Film ini ga ribet, just for fun bagi para slasher mania.

13. Death Race
Ya dari judulnya aja kalian bisa nebak permainan apa yang dimainkan, balapan. Dalam balapan ini, setiap peserta diharuskan memenangkan balapan sambil saling tembak-tembakan selama berpacu. Tembak-tembakannya bukan pake pistol yang mereka pegang, melainkan senjata khusus yang dirakit dan dicustom ke body mobil. Ada beberapa jenis senjata seperti senapan mesin, bazooka, bola-bola besi yang berduri, penyembur api, dll. Ditambah dengan tameng, mobilnya pun jadi terlihat sangar-sangar. Cocok dengan siapa yang berada di belakang kemudi. Mereka adalah para narapidana kriminal, yang diiming-imingi SK Bebas Penjara kalo bisa menang di beberapa balapan.
 

Sama seperti The Condemned, ada pihak yang menyelenggarakan "pertunjukan" kepada para penonton dan mengambil keuntungan, dalam film ini mereka adalah si kepala penjara dan stafnya. Balapannya sendiri cukup seru, banyak pertumpahan peluru, pengambilan gambar dan editingnya juga sangat pas shaky-shaky gitu. Urusan cerita ga perlu dipusingin, karena hanya sebagai pemanis seperti para "umbrella girl" yang menjadi asisten pembalapnya.

14. Free Runner
Ini sama kayak Death Race, sama-sama sebuah show. Cuma bedanya kalo di Death Race yang balapan adalah mobil, nah di Free Runner ini yang balapan adalah manusia. Mereka adalah para pemuda yang hobinya melakukan parkour. Jadi ceritanya ada 8 pemuda yang dipaksa harus berlomba dari start ke finish dengan menggunakan kemampuan parkour yang mereka punya. Plus ga ada aturan, jadi bole saling sikut. Bagi pemenang akan mendapat hadiah jutaan dollar dan yang kalah harus mati. Di leher mereka dipasang pelacak dan bom. Kalo mencoba kabur keluar dari jalur perlombaan, maka akan meledak. Jadi ga pilihan lain bagi mereka kalo mau selamat. Mereka juga menjadi ajang taruhan bagi orang kaya.

Bagi kalian yang suka liat orang parkour, film ini bole kalian jejali, karena disini tentu dominan diisi dengan adegan-adegan parkour yang lincah-lincah dan mendebarkan. Melihat mereka lari, lompat dan jungkir balik dari satu bangunan ke bangunan lain.

15. Gamer
Kalian tentu tau game PUBG kan? Nah film ini ibarat permainan PUBG, namun, yang kalian kontrol bukanlah "avatar" animasi yang ada dalam game, melainkan orang beneran di dunia beneran! Jadi di tahun 2034, ceritanya ada game online bernama Slayers, dimana para pemain mengontrol secara VR avatar yang mereka punya. Avatarnya adalah para narapidana hukuman mati, yang terkoneksi dengan pemain game tadi. Jadi, si developer game ini berpikir daripada napi-napi itu di hukum mati gitu aja, mereka lebih baik dimanfaatkan dulu buat hiburan para orang kaya yang mampu membeli game online ini. Toh, akhirnya juga mereka memang harus dihukum mati. Film ini sendiri cukup bagus dari sisi action dan battlenya. 


Okeh itu dia 15 film atau serial selain Squid Game yang mengusung tema battle royale. Diluar 15 judul diatas, ada film As God Will dan Tomodachi Game yang juga memiliki unsur battle royale, hanya saja tidak dominan, karena bercampur dengan permainan jenis lain. Dari semua film battle royale tadi, ada banyak yang berasal dari Jepang, sampe-sampe saya bergumam : "What's wrong with you, Japanese?", kenapa kalian suka bikin game-game sakit jiwa seperti ini, hehe.. Dan plot battle royale yang sering digunakan adalah masalah uang, peserta yang ingin uang, dan penyelenggara yang juga haus akan uang. Memang uang adalah sumber masalah. Ya, pada intinya, battle royale adalah sebuah game yang kontroversi karena sangat tidak manusiawi dan tidak bermoral, kok bisa-bisanya menjadikan pembunuhan sebagai ajang hiburan. Nyawa bukanlah permainan, manusia bukan komoditi.

Sekian dulu tulisan kali ini, sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar