Senin, 19 Februari 2018

Review Black Panther (2018) : Wajah Baru Superhero Dari Luar Maupun Dalam

Ya, film Black Panther memang pantas untuk menjadi hits pekan ini. Apa yang coba ditampilkan disini adalah wajah baru seorang superhero, baik dari luar maupun dalam. Melihat dari luar, jika selama ini superhero kulit putih mendominasi, maka saat ini telah hadir superhero kulit hitam yang dapat diperhitungkan lewat penampilan Chadwick Boseman sebagai T’Challa. Tak tanggung-tanggung, dia hadir sebagai superhero paling kaya dan paling canggih dalam Marvel Cinematic Universe. Stark bole iri nih, kekayaanya yang milyaran dollar dibuat sangat kecil oleh triliunan dollar kekayaan T’Challa sebagai Raja Wakanda yang nilainya berasal dari logam terkuat bumi, Vibranium. Dan bisa juga sangat minder karena dia tak bisa lagi merasa paling pintar di bumi setelah mengetahui teknologi canggih Wakanda hasil otak T’Challa sebagai ahli fisika dibantu dengan adiknya Shuri yang lebih cerdas darinya. 

Gambar : twitter.com

Melihat ke dalam dirinya, Black Panther juga kuat raga dan kuat hati. Dalam darahnya mengalir cairan ajaib bernama Heart Shape Herb, tumbuhan pusaka yang ditanam di Wakanda, hanya bole diminum oleh Raja Wakanda, yang memberikan kekuatan super dalam bertarung, kuat dan gesit layaknya Panther. Hatinya pun juga kuat, dalam film ini, T’Challa berani keluar dari tradisi untuk memperjuangkan apa yang menurutnya baik. Jika superhero lain selalu menjunjung tinggi nilai-nilai patriotisme, maka lain halnya dengan Black Panther-nya T’Challa ini, dia lebih menunjukkan sisi moralitas bahwa benar itu belum tentu baik.

Fiuh...saking terseponanya dengan sosok T’Challa sampe lupa memberikan sinopsisnya, sebelum itu silahkan liat trailernya disini. Film ke...emm...ke-18 dalam Marvel Cinematic Universe ini adalah film yang memberikan kita profil dan origin dari Black Panther. Sebelumnya kita sudah pernah melihat aksinya dalam film Captain America – Civil War tahun 2016, hanya saja dalam fillm itu belum banyak diketahui profil dari superhero rendah hati ini. Diawal film kita diceritakan sejarah terciptanya negara Wakanda, dimulai dari jatuhnya meteor Vibranium ke bumi, yang kemudian dimanfaatkan oleh 5 suku di Afrika sana yang akhirnya sepakat untuk membentuk negara Wakanda. Wakanda dipimpin oleh seorang raja yang dengan bantuan dari Bast, dewa Panther, dan Heart Shape Herb, menjadi seorang yang super dengan julukan Black Panther, pemimpin dan pelindung Wakanda. 


Gambar : star2.com

Wakanda menyembunyikan diri dari sentuhan dunia luar. Disana mereka tertutup oleh teknologi semacam kubah hologram. Negara lain taunya Wakanda kurang lebih sama seperti negara miskin Afrika lainnya, yang masyarakatnya hanya bertani dan tradisional. Namun sebenarnya di kota Wakanda, aslinya tuh ya canggih betul, gedung-gedung tinggi, kereta magnetic levitation, pesawat jet kamuflase, termasuk lah teknologi penunjang keberadaan superhero Black Panther itu sendiri seperti kostumnya, dan markasnya. Semua ini bersumber dari Vibranium. 

Setting waktu film ini adalah pasca Captain America – Civil War, setelah kematian T’Chakka, ayah dari T’Challa, maka T’Challa meneruskan tahta sebagai raja baru, tentu dong juga sebagai Black Panther-nya juga. Hidup menjadi raja tentu bukanlah hal gampang. Salah satu tugasnya adalah menangkap buronan Wakanda, Ulysses Klaue. Penjahat ini juga telah kita lihat sebelumnya di film Avengers – Age Of Ultron, sebagai penyelundup vibranium. Dalam upaya penangkapan Klaue ini lah konflik makin melebar dan menjadi plot utamanya. Klaue punya rekanan bernama Erik Stevens, yang diperankan oleh Michael B. Jordan. Disini, Erik ternyata berambisi untuk merebut tahta raja Wakanda dari tangan T’Challa. Nah bagaimana kelanjutannya? Apakah berhasil atau tidak? Siapa Erik sebenarnya? Apa pengaruh event ini terhadap dunia? Ini dapat kamu ketahui dengan menonton filmnya ya.


Yang membuat film ini sayang untuk kamu lewatkan adalah visualisasinya. Disini kita akan disajikan budaya Afrika yang khas, baik lewat lukisan-lukisan, pernak-pernik, etnik, pakaian adat, hingga acara tradisi Wakanda dalam memilih raja. Fyi, turunan raja tak serta merta otomatis menjadi raja, dia harus siap untuk meladeni tantangan yang datang dari perwakilan 5 suku di Wakanda. Ini melambangkan negara yang cukup demokratis ya, setiap orang punya hak dan kesempatan menjadi pemimpin. Lanjut kepada visual negara Wakanda sendiri, diawal tadi sudah saya sampaikan, namun bagian kedua ini yang menarik adalah visual kecanggihan alat-alat yang tampil selama film berlangsung. Ada alat untuk matikan mesin bernama EMP Disc yang mirip dengan miliknya Fitz di serial SHIELD, Shuri Blaster yang sama dengan tangan robot Ulysses Klaue, sepatu tak bersuara “The Sneakers”,  lab hologram yang terhubung dengan remote di kendaraan jadi bisa kendali jarak jauh gitu. Namun yang paling menyita perhatian saya jelas bagian kostum nano Black Panther yang diciptakan Shuri untuk fleksibilitas abangnya beraksi kapanpun dan dimanapun. Ide kostum seperti ini sebenarnya telah diutarakan Tony Stark dalam film Avengers – Age of Ultron, saat ia ngobrol dengan Helen Cho yang sedang mengobati luka Clint dengan teknologi nano-molekul, saat itu Helen berkata kepada Stark : “Ini terobosan baru. Kostum besimu ga akan kepake lagi, dah usang”, dan Stark menjawab “Itu memang rencananya”. Dan ga perlu nunggu lama, dalam sebuah tv spot trailer Avengers – Infinity War beberapa waktu lalu, ada scene yang menampilkan armor Iron Man keluar menyelimuti badan Stark seperti kostum Black Panther di film ini. Hmm..pertanyaannya, kostum tersebut apakah hasil bantuan teknologi dari Wakanda atau Helen Cho nih? Trus apakah itu yang dinamakan armor Bleeding Edge?

Next, melihat pertempuran massa yang terjadi kita akan dibawa dalam suasana politis. Ya, segala sesuatu yang berhubungan dengan yang namanya perebutan kekuasaan jabatan tentu erat dengan politik. Setelah kehadiran Erik Stevens, 5 suku di Wakanda akan dibuat bimbang, siapa yang koalisi dan yang oposisi terhadap kepemerintahan. Erik adalah orang yang pandai strategi, melobi, berorasi, dan membuka pikiran orang-orang disekitarnya. Sosok Erik sangat saya acungi jempol, disini dia bukan berperan sebagaimana villain superhero pada umumnya yang klise murni jahat. Sebagian besar villain di MCU memang diciptakan mempunyai latar dan motivasi yang acceptable. Disini, Erik mempunyai landasan yang kuat yang  dapat diterima penonton karena apa yang diperjuangkannya adalah sebuah hal yang positif, humanis dan solidaritas, hanya saja caranya yang negatif. Michael B. Jordan sangat berkharisma memerankan karakter yang juga disebut sebagai Killmonger ini. Pertarungannya dengan Black Panther juga sangat seru. 

Gambar : bellazon.com

Overall film ini cukup menghibur walaupun tak banyak jokes yang dipakai, tapi ya pas lah sesuai porsi sosok kerajaan yang seriusan dan berwibawa. Perlu menjadi nilai plus adalah penampilan Shuri (Letitia Wright), remaja yang cerdas, namun ga pendiam dan monoton, malah sebaliknya, serba kekinian, suka bercanda dan tantangan. Selain itu Okaye, salah satu dari pengawal raja, Dora Milaje, juga menyita perhatian penonton dengan skill bertarungnya yang tak kalah bad ass dari Black Widow. Sayang juga ya pas Civil War kemarin ga terjadi perkelahian beneran, hehe..kan seru tuh. Credit buat Ryan Coogler sebagai sutradara, saya rasa dia berhasil menaikkan derajat ras kulit hitam ke level tertinggi tak hanya dalam perfilman, tapi juga di dunia nyata. Lihat bagaimana efek film ini yang menciptakan effort dan dukungan dari berbagai selebriti kulit hitam. Bahkan bos Marvel Studios, Kevin Feige juga sangat mendukung dengan memberikan budget terbesar untuk produksi film dan menyebut ini adalah film terbaik MCU. Wajarlah ya...the most wealthy character deserve the best support.

Oya kalo kamu menanyakan apa koneksi film ini ke film Infinity War, jawabannya ada di 2 post credit scene ya, so jangan beranjak dulu dari bangkumu sampai rolling credit selesai, this is what makes you trully Marvel fans, hehe...
Well...segala aspek rasanya udah diutarakan. So tunggu apalagi, buruan ke bioskop terdekat dan tonton filmnya.

See you and WAKANDA FOREVER!

Gambar : themarysue.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar