Kamis, 18 Februari 2016

Review Film Animasi : Minions (2015) Oleh Boy JMFC 030

Setelah sekian lama tertunda niat untuk membuat review film, akhirnya kesampaian juga. Berhubung deadline yang diberi untuk menyerahkan review udah semakin dekat maka dengan sangat terpaksa senang hati review ini dikerjakan juga hehehe.

Untuk review perdana ini saya ingin mengulik film Minions. Kenapa Minions?
Karena sejak dahulu saya sangat suka dekali dengan film animasi dan film ini sedikit banyaknya ada kaitan dengan indonesia. Sang sutadara Pierre Coffin yang berkebangsaan perancis ternyata adalah anak dari NH Dini yang merupakan salah satu sastrawan indonesia.

Gambar : alchetron.com

Ok. Cukup basa basinya lets get to the review..

Diceritakan bahwa sejak permulaaan zaman, Minions sudah ada dibumi ini. Minions digambarkan sebagai mahluk mungil berwarna kuning berbentuk kapsul dan memiliki satu atau 2 mata. Adalah sifat alaminya Minions yaitu untuk mengikuti mahluk yang jahat dan keji. Dimulai sejak jaman prasejarah Minions selalu mencari mahluk yang keji untuk dijadikan pimpinan. Sebut saja T-Rex, Genghis khan, Dracula, Pharaoh bahkan sampai dengan Napoleon.

Sebenarnya untuk menemukan Bos atau majikan yang keji bukanlah persoalan yang sulit bagi Minions. Yang menjadi permasalahan mereka adalah bagaimana mempertahankan majikan mereka tetap hidup. Whaaat?? Yup bener. Minions punya kecendrungan yang ceroboh sehingga seringkali majikan mereka malah mati gara-gara tingkah konyol mereka. Misalnya ketika dracula berulang tahun, Minions malah membangunkan dracula ditengah hari bolong dan mengucapkan ulang tahun yang membuat sang dracula gosong terbakar sinar matahari. Ya iyalah secara dracula gak tahan sama sinar matahari hehe..


Setelah sering bergonta-ganti majikan yang tidak pernah bertahan lama akhirnya para Minions memutuskan untuk tidak lagi mencari majikan untuk dilayani. Mereka memilih untuk mengasingkan diri disebuah gua diantartika. Untuk beberapa waktu mereka sangat menikmati hidup dalam keterasingan. Namun tidak punya majikan untuk dilayani dalam jangka waktu lama membuat para Minion depresi dan bosan karena tidak ada tujuan hidup lagi. Pada saat itulah muncul inisiatif dari salah satu Minions yang bernama Kevin untuk melakukan petualangan mencari majikan untuk dilayani demi kelangsungan hidup kaum Minions. Kevin yang kemudian ditemani oleh Bob dan Stuart memberanikan diri untuk keluar, berpetualang kembali mencari majikan baru.


Perjalanan panjang Kevin, Bob dan Stuart dimulai dari antartika sampai terkatung-katung disamudra yang luas dan kemudian berakhir di New York. Dalam perjalanan menuju New York, para minion mengetahui sosok baru bernama Scarlett Overkill (disuarakan oleh Sandra bullock). Scarlett Overkill dikisahkan sebagai sosok penjahat ulung asal Orlando. Ia sangat lihai dalam melancarkan aksi kejahatannya. Hal ini pula yang membuatnya terkenal dan memiliki pengikut yang cukup banyak. Bahkan pada event Villain-Con (Konvensi untuk para penjahat) puluhan penjahat berebut untuk menjadi anak buahnya Scarlett Overkill. Para Minion yang harus segera menemukan majikan baru ternyata sangat terpesona dengan 'kekuatan' Scarlett Overkill. Stuart, Bob dan Kevin akhirnya menjadi anak buah dari wanita penuh ambisius tersebut

Scarlett Overkill mempunyai rencana besar untuk mengambil mahkota Ratu Elizabeth dan menguasai inggris. Untuk melaksanakan niatnya tersebut Scarlett mengutus Kevin, Stuart dan Bob. Nah dalam melakukan misi ini berbagai kekonyolan terjadi sampai suatu ketika Bob secara tidak sengaja mencabut pedang Excalibur dan membuatnya secara otomatis menjadi raja Inggris.  Hal tersebut justru membuat Scarett Overkill menjadi salah paham dan mengira para Minions mau menghianatinya sehingga membuat scarlett berniat membalas dendam terhadap Minions. Berhasilkah rencana balas dendam Scarlet terhadap Kevin, Stuart dan Bob.. ??? Tonton sendiri jawabannya.. hehehe :P

Minions pertama kali diperkenalkan melalui film Despicable Me pada tahun 2010. Kehadirannya yang awalnya hanyalah sebuah karakter penggembira dengan cepat menarik hati penonton. Karakter Minions pada film ini malah lebih populer ketimbang karakter utamanya yaitu penjahat bernama Gru. Terbukti dengan dihadirkannya sequel Despicable Me 2 pada tahun 2013, Minions mendapatkan porsi cerita yang lebih besar.  Sukses dengan 2 franchise tersebut rupanya dilihat sebagai peluang oleh sang sutradara Pierre Coffin dan membuat film tesendiri untuk karkter Minions. Menariknya, bukan hanya sebuah film pendek melainkan sebuah film panjang penuh. Film Minions sendiri bukan hanya sekedar film solo buat para Minions, tapi juga menjadi prequel untuk film Despicable me.

Film ini dari awal sampai akhir sepenuhnya komedi. Adegan yang sangat menghibur kebanyakan gara-gara ulah Bob karena minion yang paling pendek dan paling muda dibanding Stuart dan Kevin ini seringkali bertingkah konyol. Dia yang menyebabkan dirinya bersama kedua temannya itu direkrut oleh Scarlet Overkill (penjahat paling kuat) sebagai anak buah hanya gara-gara kejadian tidak sengaja. Bob menjadi minion paling bahagia dan paling polos di antara kedua temannya dan sering menimbulkan tawa.

Paruh pertama film ini bisa dibilang cukup menarik. Melihat bagaimana mereka bertahan hidup dari satu majikan ke majikan lain dalam sebuah rentang waktu sejarah yang sangat panjang dengan segala tingkah laku kocak yang sayangnya selalu berakhir buruk. Tetapi pada pertenghan paruh kedua film ini seperti sudah kehabisan amunisi untuk menghadirkan lelucon baru buat para minionnya, hasilnya, kelucuan yang dihadirkan Kevin dan kawan-kawan perlahan namun pasti menjadi garing. Setiap lelucon kemudian hanya sebatas menghasilkan sedikit senyum ketimbang tawa lepas yang begitu mendominasi pada paruh pertama. Untungnya kehadiran Scarlett Overkill bisa menjadi penyelamat cerita. Scarlett overkill digambarkan seperti James bond tetapi versi cewek dan versi jahatnya dan suaminya Herb Overkill seperti Q dengan alat-alat dan gadgetnya yang super canggih.
Secara keseluruhan film ini sangat direkomendasikan untuk ditonton bersama keluarga. Karena memang target audiensnya adalah anak-anak dan keluarga. Rating dari saya 7.5/10.
Sekian review dari saya. Mohon maaf kalau masih jauh dari kata bagus dan sempurna. Maklum masih belajar mencurahkan isi hati hahahaha.

3 komentar:

  1. Makasih om boy, reviewnya bagus kok om sebagai pemula, hehe.. Biarkan mengalir sprti air, halah.. haha..

    BalasHapus
  2. Mantap om boy... Ini film simple jln crta, tp mateng dlm kemasan sisi humor yg gk disangka2.. Ditunggu lg klnjutan reviewnya Om Boy..

    BalasHapus
  3. nice om... tontonan wajib yasmine ini... mantaaaapp reviewnya...

    BalasHapus