Senin, 15 Februari 2016

The Revenant : Film Paling Sensasional Untuk Menyabet Piala Oscar (Review By Andika Pratama JMFC - 005)

Salam JMFC

Rintangan atau cobaan berat adalah ketika kita menghadapi suatu pilihan antara hidup atau mati. Tidak semua manusia bisa bertahan atau bisa melawan itu, kalau tidak mempunyai jiwa yang kuat dan keinginan yang kuat juga untuk bisa bangkit dari kematian. Perumpamaan ini dapat dilihat dalam sebuah film The Revenant yang di Sutradarai oleh Alejandro G Inarritu dan dibintangi oleh actor yang sudah ternama Leonardo DiCaprio (Hugh Glass), Tom Hardy (John Fitzgerald), Domhnall Gleeson (Andrew Henry), Will Poulter (Bridger) dan Forrest Goodluck (Hawk).

Sekedar pembuka Film ini berdasarkan kisah nyata yang kemudian ditulis ke sebuah novel Michael Punke yang berjudul sama dan kemudian diangkat ke Film oleh Alejandro yang sebelumnya telah kita kenal dengan Film Birdman (2014). Apalagi di film tersebut mampu meraih oscar untuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik serta penghargaan lainnya. Maka dari itu dengan nama besarnya yang sudah kita ketahui, film The Revenant ini cukup membuat kita penasaran dan berharap lebih greget sebelum menontonnya.

Gambar : pinterest.com

Film ini bersetting sekitar tahun 1823 dimana tentang sekelompok pemburu kulit hewan yang tiba – tiba diserang oleh suku Indian atau suku Arikara yang biasa disebut Ree. Mereka menyerang kelompok tersebut yang pada akhirnya meninggalkan beberapa kelompok diantaranya Kapten Andrew Henry, Glass, Fitzgerald, Bridger, dan Hawk anak Glass keturunan Indian yang telah ditinggalkan mati oleh ibunya (Istri Glass) ketika perkampunganya diluluh lantakan oleh bangsa yang menamakan dirinya Barbar.

Dalam pelarian dari Suku Ree, kelompok tersebut harus mengarungi “tenangnya” arus sungai dan pedalaman hutan tersebut. Hingga pelarian mereka terhambat ketika Glass diserang secara brutal oleh beruang betina sehingga membuat tubuh Glass tercabik – cabik dengan luka yang sangat parah. Ini membuat beban kelompok dari Andrew sedikit mengalami kesulitan karena harus membawa Glass untuk kembali pulang.



Untuk adegan ini satu hal yang sangat diacungkan jempol adalah ketika adegan brutal serangan beruang betina yang dialami Glass melalui adegan yang diolah dengan menggunakan computer generated imagery, apa itu...? bisa kita lihat bersama – sama di “Wak Google”. Hehe.. Penonton seolah dibawa pada situasi yang sangat mencekam dan seperti nyata. Kembali ke cerita, pada awalnya pelarian tersebut berjalan sesuai rencana, tetapi hingga pada titik tertentu dimana medan bertambah berat dan cuaca yang semakin ekstrim membuat mereka harus menentukan pilihan yang cukup sulit, karena juga harus menghindari kejaran dari suku Indian Ree. Mereka harus merelakan meninggalkan Glass, Tapi dikarenakan jasa Glass, Andrew meminta “pertolongan” kepada kelompoknya yang pada akhirnya dengan berat hati harus menerima tawaran John Fitzgerald yang bersedia “menemani” Glass di saat kematian datang dan dikuburkan selayaknya.

Meski sempat ragu pada janji Flitzgerald, Andrew akhirnya meninggalkan Glass bersama Fitzgerald, Hawk serta satu anggota lainnya Bridger. Tapi ternyata janji tinggalah janji Flitzgerald mengingkari itu semua dengan penuh ambisi dan ketidak pedulian yang hanya mengincar imbalan yang dijanjikan oleh Andrew sebelumnya. Flitzgerald justru membunuh Hawk didepan mata kepala Glass yang tengah sekarat karena luka – lukanya masih belum sembuh dan akhirnya membujuk Bridger untuk meninggalkan Glass, karena berpikir Glass tak lama lagi pasti akan mati dengan sendirinya yang kemudian menipu Bridger bahwa Suku Ree sudah dekat dengan posisi mereka saat ini.


Dengan perasaan yang sangat dalam dan rasa sedih yang sangat kuat atas kematian anaknya, Glass yang semula sekarat seolah menemukan daya hidup yang luar biasa dan semangat untuk kembali hidup demi bangkit dan berjuang membalaskan dendamnya kepada Flitzgerald. Melihat acting Leonardo DiCaprio di film ini, banyak yang berharap akan mengantarkannya meraih Oscar tahun ini. Selama ini Leo hanya masuk dalam nominasi, antara lain di film What’s Eating Gilbert Grape (1993), The Aviator (2004), Blood Diamond (2006) dan The Wolf of Wall Street (2013) . Tapi belum berhasil menggondol piala Oscar untuk film – film tersebut.

Harapan itu rasanya tidak berlebihan karena di Film Revenant ini Leo kembali menampilkan kualitas acting yang saya kira patut diacungkan jempol banyak – banyak dan sangat berkelas. Salah satunya dari sumber yang saya dapat dari "teman" saya di Holywood. Hehehe.. bahwa Leo memang benar – benar menjalani adegan menyantap mentah – mentah daging bison yang baru saja di potong. Wawwww…..!!! Salut dalam hati dengan totalitas yang sebegitunya yang dijalankan oleh Leo untuk di Film ini.

Ditambah lagi dengan semakin matangnya dalam berakting juga teruji dengan berbagai adegan yang dijalankannya di medan yang saya rasa memang sangat berat dan ekstrim untuk ukuran manusia “biasa”. Adegan ini diambil di Kanada, Amerika Serikat, dan Argentina. Dan kematangan acting Leo tetap terjaga sampai akhir dari Film ini. Susah saya berkata dengan melihat acting Leo tersebut dilakukan dengan penuh totalitas setiap “siksaan” adegan yang diperankan di film ini. Selain itu Film ini juga menyajikan buat kita penonton untuk dapat melihat dan menikmati gambar – gambar indah yang memanjakan mata kita dengan pegunungan, sungai dan hamparan salju yang begitu mempesona. Diluar dengan banyaknya adegan yang brutal dan berdarah – darah yang cukup buat penonton merasa histeris dalam hati sambil memejamkan mata. Tetapi tertutupi dengan bagusnya adegan para actor dan pemandangan alam yang indah.

Tidak salah Film ini sudah memenangi tiga penghargaan di ajang Golden Globe Award 2016 untuk kategori Best Picture, Best Director dan Best Actor.

Nah Sebentar lagi tepatnya tanggal 28 Februari 2016 ajang bergengsi Academy Awards atau Piala Oscar ke-88 akan segera melahirkan para pemenang, salah satunya Film The Revenant mampu masuk hampir semua kategori atau nominasi. Waluapun di ajang ini ada beberapa kontroversi, tetapi tidak mengganggu berlangsungnya kemeriahan acara ini dan saya rasa tidak salah film ini mampu meraih penghargaan dikategori yang diunggulkan. Adapun nominasi atau ketegori yang masuk di Film ini adalah :
Best Actor
Best Supporting Actor
Best Director
Best Motion Picture
Best Cinematography
Best Film Editing
Best Production Design
Best Costume Design
Best Make Up & Hairstyling
Best Sounds Mixing
Best Sounds Editing
Best Visual Effects


Jawabannya akan terjawab dalam beberapa hari lagi.... Ok lanjut, di akhir film ini ada pesan yang tersirat dari Glass dan menyadari bahwa balas dendam bukanlah jawaban, ada yang lebih berhak terhadap nyawa dan hidup seseorang. Dimana Kehidupan sangat penting jika dijalankan dengan penuh cinta dan bisa berguna bagi orang lain. Seberat apapun beban masalah yang dihadapi, percayalah bahwa semua itu tidak pernah melebihi batas kemampuan kita.

Di film ini secara pribadi saya sulit menemukan kekurangan karena tertutupi dengan bagusnya cerita dan adegan yang disajikan, hanya mungkin ada beberapa adegan yang dirasa ada yang sedikit “hambar” tapi kembali kita serahkan terhadap selera penonton yang melihatnya. Yang pasti film ini sangat direkomendasikan untuk dilihat dan ditonton di Tahun 2016 ini.

9/10
Andika Pratama
JMFC 005

3 komentar:

  1. Terima kasih Om Dika... Kita sangat menantikan kiprah prestasinya di I\Oscar nanti ya. Saya pribadi juga salut sama film ini, babang Leo sampe rela sekotor itu demi Piala Oscars, pdahal yg kita tau babang Leo slalu rapih dan eksklusif dlm film-filmnya. Mudah-mudahan babang Leo kali ini dapat Oscarnya ya, kutukannya hilang, haha.. But lawannya berat-berat juga, kayak Eddie Redmayne yg tampil transgender di film The Danish Girl. Utk Best Picture jg ketat lawan Mad Max Fury Road yg keren abisss... (JMFC 001 - Om Chan)

    BalasHapus
  2. Film ini berkali-kali membangkitkan rasa penasaran saya untuk menontonnya. review keren2 bertebaran dibanyak media. ditambah lagi deretan penghargaan dari berbagai award yang diterima membuat semakin penasaran untuk menonton filmnya. tapi baru beberapa menit menonton penasaran saya hilang lagi. this movie is just to bloody for my taste. ga tahan lihatnya. kayanya bakalan ga tuntas nonton filmnya.

    cuma bisa ikut berharap semoga leo mendapatkan oscarnya yang lama tertahan. hehe. good luck with the oscar curse Leo.

    BalasHapus
  3. Terima Kasih juga...
    Pokoknya salut dan TOP Banget...!!
    Wajib ditonton dan pastinya komen ya teman - teman....

    BalasHapus