Selasa, 11 Juli 2017

Penjelasan Film Alien : Covenant Dan Kronologi Hubungannya Dengan Film Prometheus (Review By Muhammad Ilham - JMFC 041)

Sekelompok kru kapal koloni bernama Covenant menjelajahi luar angkasa dan memiliki satu tujuan yaitu Origae-6 planet yang telah lama diamati dan diharapkan menjadi tempat koloni baru manusia, namun dipertengahan jalan mereka menemukan sebuah Planet asing yang amat mirip dengan bumi tanpa mengetahui bahwa sesuatu yang amat mengerikan menunggu mereka disana.

Ga banyak yang akan saya ceritakan mengenai sinopsis film ini karena memang artikel ini ditujukan bagi orang-orang yang telah menonton filmnya dan masih garuk-garuk kepala mencoba menelaah hal-hal yang ga dimengerti dalam film ini. And now saya akan mencoba menganalisa hal-hal ini yang walaupun belum tentu benar, dari artikel-artikel yang saya baca digabung dengan hipotesa saya sendiri.

Gambar : imdb.com

<Warning Spoiler Alert, bagian selanjutnya dari artikel ini mengandung bocoran cerita (spoiler)>

Dalam film ini terlihat bung Ridley Scott berusaha keras untuk memenuhi selera audience agar Alien Covenant mampu memberikan jawaban dari film Prometheus dan menonjolkan sisi Alien serta Xenomorph (Apa itu Xenomorph? Baca disini donk bro) lebih kuat lagi dalam satu bungkus, hasilnya? Hampir seperti nasi bungkus hehehehe. Banyak yang mencela dan memaki film ini, tidak realistis, kru ilmuwan super bodoh dan tak masuk diakal, repetitive, sadly its true.., what? Ya dapat kita bayangkan ilmuwan mana sih yang meresikokan seluruh koloni dengan tujuan planet yang sudah puluhan tahun diamati eh malah mampir ke planet yang memancarkan sinyal asing tak jelas tanpa tau disitu ada apaan?atau para ilmuwan yang menjelajahi planet tanpa pakaian pelindung ataupun masker? (Ada android kan disitu? Kenapa ga android aja), atau ilmuwan yang diajak ke lantai bawah gelap gulita oleh android jahat “mas ikut adek kebawah yok, adek mau nunjukkin sesuatu” anehnya Kang mas mau azza, terus kata sang android jahat “ada telur alien disitu mas, mas liatin deh bagus kok” eh kang mas mau lagi, yaelah kang disuruh nungging kali tu ilmuwan tetap aja mungkin nurut wae hehehehe. Tapi sutra lah, dibalik itu semua masih ada sedikit titik terang dalam Alien Covenant, visualnya mampu diacungi jempol, penampakan Aliennya pun sangat detail dan rapi. Namun yang paling saya sukai di film ini adalah bagaimana cara dari senor Scott memasukkan kandungan Filosofis, budaya dan kepercayaan serta agama lalu mengkoneksikan antara Saga Alien dan Prometheus secara bersamaan sehingga Alien Covenant dapat menjawab beberapa pertanyaan dalam film Prometheus dan membuat kita tetap intrigue menunggu seri selanjutnya. Apa aja yang dijawab disitu?


Gambar : pinterest.com

Kemana Elizabeth Shaw dan David pergi?
Bagi yang telah menonton Prometheus tentu mengetahui kalau Shaw dan David pergi menuju planet yang dihuni Engineer untuk menemui sang kreator, hal ini kita ketahui dari video prolog Alien Covenant : The Crossing, namun apa yang dilakukan David selanjutnya kembali membuat kita bertanya-tanya, David membumi hanguskan seluruh mahluk hidup di Planet sang Engineer dengan memakai senjata virus Patogen milik mereka sendiri (Black Pathogen/The Black Lotion/Xenovirus, terserah anda mau menyebutnya apa), kenapa dia melakukan itu? Menurut penjelasan Ridley Scott : “ketika perjalanan panjang Shaw dan David dimana Shaw berhibernasi David tetap terbangun dan mempelajari cara hidup The Engineer, disinilah kalau David mengetahui bahwa sesekali Engineer mengunjungi planet dimana ciptaan dan kreasi mereka tinggal, dan ketika hasil penciptaannya melenceng dari tujuan penciptaan The Engineer akan melenyapkan seluruh hasil ciptaannya yang dianggap mengecewakan. Maka referensi keagamaan tersirat disini, dimana The Engineer berperan sebagai Tuhan dan melenyapkan manusia yang laknat pada sang penciptanya dengan Hari kiamat melalui Doomsday Device (Black Pathogen).

Who is David? And why he did all that things?
David merupakan salah satu kreasi terbesar manusia yang diciptakan Peter Weyland, David yang namanya terinspirasi dari The David patung karya Michaelangelo di Era Renaisans yang terlihat pertama kali pada prolog Alien Covenant di ruangan tempat Peter dan David berbicara (Tak hanya itu seluruh rupa para Engineer pun dibuat mirip patung-patung indah di era Renaisans yang banyak menghiasi katedral di luar negeri, mungkin karena patung-patung ini biasa di menggambarkan rupa malaikat, nabi ataupun Tuhan). David sendiri merupakan android yang bisa dibilang aneh, rasa penasarannya yang seperti anak kecil, kegemarannya akan hal-hal berbau penciptaan dan mekanik, integrasinya kepada emosi manusia yang amat tinggi membuatnya unik, seperti ketika dia bertanya kepada sang penciptanya (weyland) “If you created me?who created you?” lalu, “You seek your creator, i’m looking at mine, i’ll serve you, yet you are human, you will die, i will not”, lalu, Weyland memerintahkannya untuk mengambil teh, namun David tak langsung melakukan, ini salah satu indikasi bahwa David lebih manusiawi daripada android pada umumnya, dirinya tak sepenuhnya mematuhi perintah manusia. 


Obsesinya pada penciptaan sudah mulai terlihat dalam Prometheus dimana pada Scene Weyland meminta para kru untuk menghidupkan Engineer, Engineer malah “tervelatoek” dan langsung merangsek memenggal kepala David dan menghajar para kru serta buru-buru berangkat ke Bumi, namun dalam deleted scenes video di adegan yang sama diperlihatkan Engineer berbicara pada Weyland melalui David, Weyland ingin hidup abadi, Engineer bertanya “kenapa” Weyland memperlihatkan kepada Engineer kalau David adalah karyanya, David abadi, dan sempurna, lalu Weyland yakin kalo Engineer bisa memodifikasi dirinya menjadi sempurna dan abadi layaknya David, ternyata mereka salah, penciptaan David bisa jadi malah defying dan menghina para Engineer, Engineer pada awalnya memang bertujuan membumihanguskan planet Bumi, semakin berang melihat keberadaan David, manusia dianggap menyeleweng dengan menciptakan mahluk hidup buatan versi mereka sendiri dan ingin berperan sebagai “Tuhan” namun pada kenyataannya manusia merupakan mahluk penuh kelemahan dan kekurangan, inilah Hipotesa saya kenapa si Engineer marah pada adegan tersebut. 

Nah kenapa si David malah melakukan hal yang sama pada Engineer? Pada film Prometheus pada adegan dimana kru menemukan kepala Engineer yang tertutup helm, kemudian helmnya dibuka dan dirangsang memakai listrik untuk menggerakkan kepalanya, namun yang terjadi kepala Engineer meledak, kemungkinan besar disinilah David menyadari bahkan seorang Engineer, The Creator of his Creator bukanlah mahluk yang abadi alias mortal, sesuai dengan pernyataan awalnya dalam Covenant “Yet you are human, you will die, I will not”, dikombinasikan dengan pernyataan Scott, serta sifat asli David yang terobsesi pada penciptaan, dan sama sekali tak menghormati manusia ataupun penciptanya, dimana Engineer memutuskan untuk memusnahkan manusia karena manusia unworthy, David melengkapi lingkaran Ouroboros dengan meluluhlantakkan seluruh isi planet The Engineer. Untuk menciptakan sesuatu, harus menghancurkan sesuatu terlebih dahulu.

Salah satu adegan yang saya sukai pada Alien : Covenant adalah adegan dimana David mengajarkan Walter cara bermain seruling, adegan yang berbau homoerotic ini dapat dipastikan menjadi sebuah adegan klasik yang amat memorable, pendekatan yang subtle penuh arti dan tindakan seducing yang dilakukan David agar Walter mengikuti dirinya dipadu dengan amat ciamik oleh Scott, dan ditutup oleh David yang mengutip puisi Ozymandias, kegilaan seorang Android yang ingin menjadi Tuhan terlihat jelas, pemilihan puisi Ozymandias dan simfony Wagner “The Entry of Gods into Valhalla” sungguh pas dan brilian.   


The Black Goo a.k.a Black Lotion a.k.a Xenovirus.
Salah satu hal yang menarik perhatian dalam Prometheus dan Alient : Covenant adalah The Black Goo, cairan hitam misterius, yang merupakan pathogen maut super berbahaya yang berisi jutaan micro organisme rancangan dari The Engineer yang kemungkinan besar digunakan untuk tujuan militer dan pembunuhan massal, namun effect dari Black Goo berbeda-beda, misalkan adanya mahluk berbentuk cacing yang disebut Hammerpedes sosok cacing yang dapat menjerat tangan pada Prometheus yang akhirnya membunuh salah satu kru prometheus, kemungkinan besar Black Goo memutasi kehidupan disekitarnya (Dalam hal ini kemungkinan cacing tanah), pada Holloway di Prometheus, Black Goo disuntikkan oleh David kepada Holloway, yang efek dan symptomnya terlihat lambat namun lama kelamaan semakin parah dan membunuhnya namun sebelum terbunuh dia berhubungan sex dengan Shaw dan memasukkan benih Triloblites ke rahim Shaw, dan pada adegan awal Prometheus The Engineer memasukkan cairan hitam kedalam tubuhnya yang akhirnya mengorbankkan dirinya demi membuat peradaban baru. Yang artinya dapat kita simpulkan cairan Hitam yang memiliki peranan penting di saga baru ini terdiri dari beragam jenis dan kegunaan, dan tentu kedepannya penjelasan yang lebih akurat mengenai Black Goo akan kita nantikan.

Penutup :
Dibalik kekacauan dari film Alient : Covenant, saya sebagai fans berat saga ini tentu masih mengharapkan hal-hal yang lebih dari franchise yang sudah lama menjadi pop culture yang hidup dalam masyarakat, dan hidup dalam hati saya, dimana kemenangan absolut David membuatnya memegang seluruh kartu arah cerita baik cerita The Engineer maupun kreasi dari Xenomorph, berbekal dua embrio Facehugger dan ribuan jiwa koloni, bukan tidak mungkin kita bakal menyaksikan gelombang puluhan atau Ratusan Xenomorph vs Human Vs The Engineer.

Gambar : avp.wikia.com

14 komentar:

  1. Mantep kang mas...adek jadi tercerahkan nih..ternyata filsuf gitu ya filmnya, tafsirnya dalem.. Jadi gitu maksud si David, Weyland dan Engineer. Benarkah? Kita sebagai manusia adalah ciptaan yang gagal dimata Tuhan sang pencipta kita? Ilmuwan yang atheis makin gila dan pintar ingin jadi "Tuhan" juga. Bro Ary pasti suka nih artikel. Mana dia kok kagak melipir kesini? Ini Hampir sama dengan bangsa Kree dan Inhumans ciptaannya. Oya satu lagi ketinggalan soal spekulasi Shaw diproyeksikan jadi Queen Xenomorphnya. Tetap sih saya juga masih menantikan penjelasan Engineer lebih lanjut. Soal Xenomorph juga masih rancu dan plot hole kalo mau dikaitkan ke cross universe Predator. Karna timeline Predator jauh sebelum Weyland ada kan?

    BalasHapus
  2. benar timeland predator masih jauh, terima kasih kakanda

    BalasHapus
  3. Film yang menghiasii masa kecil dulu, pasti la kalau dulu di siarkan di tv, pasti ga ketinggalan nontonnya, setuju la ni ama penutupnya franchise ini sudah menjadi pop culture... Ok ditunggu review2 selanjutnya

    BalasHapus
  4. Meluncur om chan... Film ini banyak mengambil referensi dari buku john milton (paradise: lost), tentang penciptaan...si David sendiri seh tergambar jelas seperti seorang yang memberontak terhadap penciptanya mirip dengan karakter yang ada dibuku tsb, bro Ilham coba aja klo lg iseng nggak ada kerjaan baca ttg paradise lost...

    BalasHapus
  5. Hal yang kedengaran penasaran, selalu membuat saya tertarik ..

    BalasHapus
  6. kece.. lumayan tercerahkan..
    saking bingungnya saya sampai browse.. akhirnya blog nya mas yg paling mencerahkan.. hahaha..
    matur tengkiyu ulasannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe...sama-sama...terimakasih juga telah membaca semoga membantu..

      Hapus
  7. Apa yang terjadi kalo engineer ketemu predator

    BalasHapus
  8. Sayang sekali si ridley tidak memasukkan ras yautja (predator) ke alien verse. Tapi dari segi cerita prekuel² alien ini memang lebih condong ke unsur penciptaan yg agak berhubungan agama. Terlebih gua berpikir mungkin the flood jamannya nuh (noah) itu black pathogen buat ngehukum manusya. Apalagi gua denger klo jesus(isa) adalah utusan engineers buat nyadarin manusya tetapi gagal dan malah dibunuh,mungkin itu salah satu alasan mereka benci manusya T_T

    BalasHapus
  9. Om bisa kasih penejelasan ga, kenapa kapal engineer ada diplanet LV233 ya dan mereka (engineer) pada mati di sana? padahal kendi2 cairan hitamnya masih komplit di kapal mereka (belum ditumpahkan)

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...