Selasa, 11 Agustus 2015

Kumpulnya Sineas Jambi Dalam : Forum Film Jambi



Kumpulnya Sineas Jambi Dalam : Forum Film Jambi


Siang temen-temen, pekan ini liputan kami spesial lho. Kalo biasanya yang kalian tau bahwa komunitas kami adalah orang-orang yang hobi nonton film, nah kali ini yang menjadi bahasan kita adalah komunitas orang-orang yang hobinya bikin film. Nah mau tau profil mereka gimana? Yuk simak rubrik berikut ini.


Ide untuk meliput mereka ini timbul setelah kami melihat iklan helm SNI yang tayang di tv box di simpang lampu merah di Kota Jambi. Nah kalo kalian juga pernah liat tu iklan, pasti kalian tau itu lokasi syutingnya di Tugu Monas Kota Jambi.
Nah loh, ini iklan berarti yang buat orang Jambi kah? Apalagi iklannya unik dan lucu banget, saya suka, karena itulah saya berniat mencari tau. Eh, beberapa hari kemudian, saat sebelum nonton film di dalam bioskop yang ada di Jambi, iklan itu muncul lagi, mengundang gelak tawa banyak penonton yang ada di dalam teater tersebut, hehe…habisnya lucu banget sih itu bapak ama anak jadi mumi, haha... Pasca hal tersebut makin jadi rasa penasaran kami. Penasaran itu terjawab setelah kami menemukan foto “Behind The Scene”pembuatan mumi tadi di akun sosmed Mas Dian, yang ternyata beliau adalah salah satu dari tim yang bikin itu iklan. Iklan itu sendiri merupakan proyek Rumah Obor, sebuah PH yang juga anggota komunitas pembuat film tersebut, melalui Mas Dian Fikri ini kemudian kami diperkenalkan dengan apa yang namanya Forum Film Jambi.


Yak, sesuai namanya, Forum Film Jambi, sebuah komunitas yang kami angkat kali ini, adalah kumpulan orang-orang yang hobinya bikin film. Tapi ga hanya sekedar hobi, tapi memang sudah merambah bisnis videography. Udah kayak iklan salah satu provider telekomunikasi, bagaimana bisa ngembangin hobi jadi duit, hehe… Mereka biasanya bikin film dokumenter, iklan, video acara wedding, launching atau acara umum lainnya, film pendek, dll. Peralatan yang mereka punya pun cukup lengkap seperti kamera, lighting, clapper, microphone, drone (mini copter), dll, sama seperti yang dipunyai oleh sebuah PH alias Production House. “Nah sampai saat ini, ada sekitar +/- 7 PH yang tergabung dalam komunitas ini. Ada yang namanya Rumah Obor, Frame, dan lain sebagainya” ujar Mas Anton Oktavianto.


Anton Oktavianto ini lah yang merupakan penggagas sekaligus ketua dari Forum Film Jambi ini atau yang biasa disingkat FFJ. Jadi ceritanya tuh guys, pria alumnus Institut Seni Indonesia ini pulang kampung ke Jambi pada tahun 2007, sesampainya di Jambi ia melanjutkan hobinya saat kuliah dulu, yaitu bikin film. Saat kuliah di Yogyakarta dulu itu ia memang aktif ikut dalam komunitas pembuat film disana. “Nah kenapa tidak dibikin aja di Jambi ini juga, jadi kenal dan dapat temen juga yang punya hobi sama”, celotehnya saat menceritakan sejarah awal terciptanya FFJ ini. 

  
FFJ resmi dibentuk pada tahun 2013 silam, tidak instant memang sejak ia menginjakkan kaki kembali di Jambi. Agak sulit menemukan orang-orang yang punya hobi “berat” gini di kota kecil seperti Jambi ini, hehe…dikatakan berat itu maksudnya hobinya tidak umum, tidak banyak orang yang suka, bisa dan mempunyai kemampuan untuk membuat film, ribet dan membutuhkan skill yang cukup oke dalam mengoperasikan alat-alat produksi film tadi, hehe..terlebih lagi skill “sabar”, haha…karena saat bikin film bisa saja aktor/aktrisnya salah akting, hehe. Namun seiring waktu sedikit demi sedikit akhirnya terkumpulah beberapa orang yang sepakat untuk membentuk forum atau wadah sebagai tempat sharingnya para sineas Jambi ini.



Nah apa saja sih kegiatan mereka-mereka ini? Apakah Cuma buat film aja? Atau ada yang lain?. “Kegiatan inti dari Forum Film Jambi dibagi kedalam 3 kategori, yaitu : Pendidikan, Pengkajian, Pembuatan”, jawab pria penggemar film action silat mandarin ini.



Dikatakan kegiatan pendidikan adalah ketika mereka menurunkan ilmu mereka ke temen maupun orang lain, caranya mereka tempelkan tangan mereka ke punggung orang yang mau diturunkan ilmunya, lalu dengan memejamkan mata, keringat bercucuran dan komat-kamit maka turunlah ilmunya, hoho…haha…ga ding bukan-bukan, jadi kebawa film-film silat mandarin tadi sih. Jadi pendidikan disini mereka itu mengajarkan orang lain cara-cara bikin film, mulai dari teknik sampe ke tips dan triknya. Kegiatan ini dilakukan ada yang resmi maupun tak resmi, yang resminya berupa Workshop atau Seminar, dan yang tak resminya ya saat kumpul-kumpul sharing tanya jawab itu lho. Sejak berdiri, FFJ telah beberapa kali melakukan Workshop, mudah-mudahan hasilnya makin banyak orang Jambi yang mau bikin film ya.


Setelah Pendidikan, kegiatan selanjutnya yang mereka lakukan adalah Pengkajian, itu lho berasal dari kata “ngaji”, jadi mereka kumpul kayak ibu-ibu pengajian di mesjid, haha… *plak…* *bunyi kena tabok*, becanda mulu ih…salah bukan itu maksudnya, hehe…maaf…maaf… Pengkajian itu gawenya duduk, ngobrol, diskusi, nobar, bahas atau bedah film, gitu deh guys kira-kira. Kayaknya dulu JMFC pernah ikutan deh pengajiannya, eh, pengkajiannya maksudnya, itu dulu yang nobar film “Senyap” di Universitas Jambi. Kalo JMFC juga pernah nih gelar kegiatan pengkajian seperti ini beberapa waktu lalu, pasca nonton film The Avengers – Age Of Ultron, JMFC gelar Friday Movie Night (FREN) yang gawenya kami melihat cuplikan film-film yang terdaftar dalam Marvel Cinematic Universe kemudian membahasnya diskusi tanya jawab.


Terakhir kegiatannya adalah Penciptaan. Nah ini nih pasti yang paling inti, the core hobby, menciptakan film atau karya audio visual lainnya. Kalo dihitung dari masing-masing individu atau PH-nya, para anggota Forum Film Jambi ini telah membuat banyak karya, baik itu film pendek, dokumenter, iklan, liputan atau karya audio visual lainnya. Namun kalo dihitung dari nama komunitas FFJ-nya, baru 1 film yang mereka bikin, tapi meskipun hanya 1 film yang mereka bikin berhasil menyabet juara lho guys, wihhh…horeee….tepuk tangan…tepuk kaki…. 



Film yang mereka bikin itu dalam rangka mengikuti event lomba film pendek bertemakan Kepolisian, “Police Movie Festival”. Dan film yang menjadi juara ini berjudul “Mawar 86”, wuih…kalo nama “Mawar” pasti ada unsur ceweknya nih, lalu kalo “86” itu kode yang biasa diucapkan oleh pihak Kepolisian, apa ya artinya lupa, hehe… Film itu diperankan oleh mantan penyiar TV lokal di Kota Jambi, Mbak Eni dan seorang perwira polisi Bang Roy. Disutradari oleh Mas Anton langsung, dikerjakan bersama dengan temen-temen dalam FFJ, salah satunya temen SMA saya Dimas Arisandi, apa kabar Dim? Ayo kita ngeband lagi, haha… Mau liat filmnya gimana? Nih klik link berikut ya : https://www.youtube.com/watch?v=Jb2ZguxuBPI'



Selain 3 kegiatan diatas, temen-temen movie maker Jambi ini kemarin juga menjadi partner dari kegiatan berskala nasional, Festival Film Indonesia atau yang biasa kita dengar FFI itu lho saat mereka berkunjung ke Taman Budaya Jambi.


Hmm…sepertinya udah semua kegiatan mereka nih kami sampaikan disini, lalu kedepannya mereka mau buat film apa lagi ya? Atau ada agenda kegiatan lain lagi? Menurut Mas Anton, kedepannya mereka tidak selalu menjadwalkan kegiatan secara teratur, karena untuk dapat berkumpul atau beraktifitas itu ya kapan punya waktu aja, karena masing punya kesibukan jadi agak susah cari waktunya. “Tapi kalo untuk berbagi informasi tetap bisa cepat tersampaikan kok, karena FFJ ini udah terhubung dengan komunitas film seluruh Indonesia, jadi informasi seputar event dan lomba film itu cepat kami dapat dan bagikan informasinya.”, jelas pria yang memelihara jenggot ini. “Kalo untuk di Jambi sendiri kedepannya mau bikin Festival Film Jambi, terbuka untuk umum se-Indonesia, kami sedang menunggu kabar dari pihak pemerintah Jambi juga.”, tambahnya, yang mana dalam hal ini yang dimaksudkan adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jambi.


Oke deh kalo begitu, kita tunggu ya kabarnya, dan kita nantikan juga karya-karya lainnya dari para sineas Jambi ini guys, mari kita support ya. Bagi kalian yang ingin tau, kenal atau menghubungi mereka, kalian bisa mengunjungi grup Facebook Forum Film Jambi di :
Sampai jumpa di lain waktu lain profil ya guys, Om Chan pamit dulu, terima kasih buat Mas Anton serta FFJ-nya atas kesempatan liputnya, semoga liputannya bermanfaat menambah wawasan kita, amin.
*JMFC 001 – Om Chan*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar