Selasa, 23 November 2021

Review film serial Hellbound - Season 1 (2021) : Lupakan Squid Game, ada Hellbound yang layak untuk diberi atensi.

Sinopsis :

Pada suatu ketika, terjadi fenomena aneh dimana ada monster seperti Hulk, tapi versi seremnya, hitam gitu. Mereka datang secara sporadis, mengejar dan membunuh satu orang tertentu yang mereka incar. Kekuatan tubuh mereka juga sama seperti Hulk, cuma bedanya tubuh mereka elastis, bisa berubah bentuk, misalnya tangannya menjadi tali atau benda tajam.

Dibalik kejadian ini, ada satu perkumpulan yang bernama The New Truth, yang mungkin bisa dibilang sebagai sekte, tapi ga pake ritual ini itu. Mereka juga ga ngajarin agama baru karena ga ada teori beribadah di dalamnya. The New Truth cuma percaya bahwa monster tersebut adalah malaikat Tuhan yang datang beneran untuk memberikan hukuman kepada orang-orang yang berdosa. Jadi The New Truth ini cuma nyebarin ajaran "tambahan", bahwa manusia tidak boleh berbuat dosa, kalo anda pendosa maka anda bakal didatangin malaikat tadi.

Perkumpulan tersebut berkembang pesat dan memperoleh banyak member setelah kejadian monster datang itu viral. Banyak orang yang mulai percaya dan ikut bergabung mengikuti fatwa ketua The New Truth bernama Ketua Jung. Jung merupakan sosok anak muda biasa, kalem, pokoknya ga aneh-aneh lah. Ia hanya berperan sebagai keynote speaker "syiar" ajaran The New Truth ini.

Selain The New Truth, ada juga perkumpulan lain yang berperan sentral, yaitu Arrowhead. Mereka ini adalah versi radikalnya The New Truth, mereka diisi orang-orang yang juga percaya dengan ajaran The New Truth, cuma bedanya mereka sangat fanatik, sehingga jika ada orang lain yang menghalangi syiar The New Truth, maka mereka berani mengambil tindakan main hakim sendiri. Mereka melakukan segala cara, mulai dari vandalisme, meneror, bahkan termasuk pake kekerasan untuk menanggulanginya. Hal ini diperparah dengan sosok "youtuber" yang selalu melakukan streaming siaran langsung tentang kasus-kasus para pendosa. Dengan gayanya yang unik, nyentrik, dan provokatif yang meledak-ledak ala streamer, ajaran The New Truth dapat dengan mudah diikuti oleh kalangan anak muda, yang menjadi sasaran empuk sebagai calon anggota Arrowhead, karena mereka masih labil dan hasrat ingin melakukan sesuatu yang berarti lagi tinggi-tingginya.

The New Truth menyampaikan bahwa Tuhan sedang memberikan "peringatan", dan hal ini didukung dengan bukti video yang ada. Sebelum di "eksekusi" oleh para monster tadi, para pendosa akan terlebih dahulu di datangi oleh malaikat, yang akan ngasih tau kapan waktu eksekusi mereka. Waktunya variatif, ada yang ukuran hari, detik, atau tahunan. Jika waktunya tiba, maka monster akan datang dan mencabut nyawa mereka. Hmm..gimana perasaanmu kalo kamu yang didatangi oleh malaikat itu? Tentu stres bukan.

The New Truth mendapatkan kesempatan besar saat mereka tau akan ada satu pendosa yang akan dieksekusi. Mereka ingin eksekusi kali ini disiarkan secara luas dengan mengiming-imingi si pendosa dengan harga kontrak yang sangat besar. Finansial bukan masalah buat The New Truth, karena mereka punya member orang-orang kaya yang rela bayar mahal untuk dapat menyaksikan secara langsung dan membuktikan ajaran The New Truth ini. Mereka menyebut program ini sebagai "demonstrasi" kehendak Tuhan.

So, kemana ceritanya akan berlanjut? Apakah The New Truth itu baik? Gimana selanjutnya masyarakat menghadapi "hukuman" Tuhan ini? Tema film ini simpelnya adalah :

"What if..jika hukuman Tuhan ditunjukkan di depan mata kita? Masihkah kita ragu akan kekuasaannya? Masihkah kita berani berbuat dosa? Masihkah kita ga mau tobat?"


Review non spoiler :

Manusia sudah terlalu "manja", berbuat dosa seenaknya, apapun mereka lakukan untuk memenuhi nafsu dunia mereka, berbohong, berjudi, korupsi, kekerasan, dll. Manusia seakan-akan tidak takut lagi dengan hukum Tuhan di akhirat. Jangankan hukum Tuhan, hukum manusia aja saat ini sudah tidak dianggap lagi. Ada oknum-oknum yang semena-mena mempermainkan hukum demi keuntungan mereka pribadi. Yang jahat ga divonis bersalah, ato kalopun diberi hukuman, hukumannya ringan dan di "korting" pula dari tahun ke tahun. Yang salah bisa jadi benar, yang benar bisa jadi salah. Yang kuat berkuasa, yang lemah tak berdaya. Kadang rakyat kecil tidak mendapatkan keadilan.

Kembali ke filmnya, dengan tema cerita yang rasanya never seen before ini, ga pernah ada di film lain, maka serial ini sangat layak untuk kamu coba tonton. Ini adalah sebuah karya dari sutradara Train To Busan yang filmnya kita tau sangat bagus. Filmnya sangat thought-provoking, mengajak kita harus berpikir lebih dalam lagi terhadap maksud yang disinggung. Secara implisit, filmnya menunjukkan bagaimana orang yang mengaku "beragama" sekalipun belum tentu mencerminkan perilaku yang agamis. Mengaku "bijaksana" disatu sisi tapi "bajaklaut" disisi lain, sangat tidak manusiawi. "Sesuatu yang berlebihan itu berbahaya, kefanatikan terhadap sesuatu dapat memburamkan batas logika dan akal sehat serta dapat menghilangkan hati nurani, yang akhirnya justru mempertontonkan mereka seperti orang yang tidak beragama. Sesama manusia saling menindas, menghalalkan segala tindakan mengatasnamakan ajaran agama, termasuk menggunakan kekerasan. Ironi bukan? Contoh paling kecil yang diberikan oleh film ini adalah scene dimana orang-orang sibuk memvideokan setiap kejadian ketimbang memberi pertolongan. Dunia yang katanya serba sosial media ini pun telah kehilangan "sosial"nya, hanya tinggal "media"nya aja, membuat orang sibuk posting sesuatu ketimbang saling menolong.

Ini bukan hanya tentang konsep "ke-agama-an", tapi juga sebagai metafora yang menyindir propanda politik yang "disetting" oleh pihak yang berkepentingan. Kita hanya dipertunjukkan hal-hal yang mereka ingin kita lihat, hal-hal yang membuat mereka terlihat benar, hal-hal yang menguntungkan kebijakan yang mereka ambil. Sebaliknya mereka mensortir, menutupi dan mengeliminasi hal-hal yang mereka anggap dapat menurunkan kredibilitas mereka, yang dianggap menjadi rintangan dan ancaman citra baik mereka, yang merugikan mereka. Apalagi dalam kondisi pandemi saat ini, sangat relate dengan teori konspirasi yang beredar bukan? Rakyat vs pemerintah. Kalo ada yang ga pro dengan kebijakan pemerintah "dibungkam".

Film ini menyajikan bagaimana pihak yang berkuasa takut akan kejatuhan "dinasti"nya, mengeluarkan kebijakan drastis sehingga menindas rakyat yang jadi korbannya. Ada banyak scene kekerasan dalam serial ini. Kita dibuat cukup frustasi melihat betapa tokoh protagonis kita dalam film ini ga diberi kesempatan upperhand sama sekali, sungguh plot perjuangan yang keras dan melelahkan. Hal ini menghasilkan sajian thriller yang menegangkan dan seperti ga berkesudahan. Aksi kejar-kejaran yang sangat membuat penonton geram dan kesal terbawa suasana. Rasa pen nampol tuh antagonisnya, kek emak-emak yang heboh nonton shitnetron.

Overall film ini sangat bagus, akting ciamik, alur cerita juga pas, kapan harus men-drama kapan harus men-thriller. Serial ini kemungkinan besar akan dilanjutkan ke season 2, mengingat di season 1 ini ga semua misteri yang kita pertanyakan dikasih tau jawabannya. Apalagi dengan adanya twist ending di ending episode terakhir yang ternyata sangat membuat kita shock!

Sekian review kali ini, sampai jumpa di review berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar