Selasa, 24 Oktober 2017

Review Hardcore Henry (2015) : 2 Kata : Sokil Gob! Action Brutal Paling Gila dan Terbaik

Jika ada satu film action yang paling membuat saya penasaran bagaimana mereka membuatnya? Ini lah dia, Hardcore Henry. Sebelumnya tentu telah banyak rilis film-film action yang menawarkan adegan action brutal seperti The Raid, Crank, Ninja Assasins, 300, Kingsman The Secret Service dan lain sebagainya. Sesuai judul saya diatas, 2 kata yang saya ucap setelah menonton ini adalah gokil abisss! Standing applause deh, berani tarok angka 9/10, dijamin deh ini film keren pake banget, dengan syarat siapkan aspirin dan obat mual kalau nonton karena tidak semua orang sanggup menelan film ini mentah-mentah sepanjang 90 menitnya. Banyak hal yang membuat film ini spesial, namun yang pasti satu hal yang paling utama dan paling pertama yang membuat film ini sangat spesial adalah konsep point of view-nya yang FPS (First Person Shooter). Artinya, film ini disajikan dengan sudut pandang satu orang aktor utama saja, si Henry, sepanjang film, seperti kamu sedang bermain game Time Crisis buat kamu anak muda jaman 90an atau Call Of Duty buat kamu anak-anak jaman now. Udah kebayang kan gimana sensasinya menjadi “aktor” yang terlibat langsung dalam scenenya, kamu adalah dia dan dia adalah kamu. Untuk film lain dengan jenis point of view yang unik dapat juga kamu baca di artikel saya berikut ini : Film-Film Dengan Gaya Visual Unik.

Gambar : imdb.com

Film yang syuting dengan menggunakan kamera Action Cam ini menyajikan full-throttle-action sepanjang durasinya, gas terus, jangan harap bisa menghela nafas panjang, karena sutradara tak memberikan kesempatan tersebut. Dia tahu betul bahwa film ini all about action, dia memang tak mengeksplorasi banyak untuk tumbuh kembang karakter tokoh-tokohnya. Dia juga tak merangkai plot cerita yang kompleks karena yang dia ingin lakukan adalah memberikan sebuah pertunjukkan seru like everyone never seen before. Saya pribadi sangat suka film-film yang mengusung ide atau konsep yang original seperti ini, yang baru, yang beda, yang tidak mengikuti pasaran, out of the box atau anti mainstreamI’m sick of reboots and remakes, need something original. Dan atas dasar itu film ini bisa saya bilang adalah salah satu masterpiece.

Gambar : imdb.com

Cerita diawali dengan seorang pria bernama Henry yang terbangun dari tidur dan mendapati bahwa dirinya adalah Hybrid-Cyborg, robot berbadan manusia. Memorinya kosong hanya diisi bahwa ia mempunyai istri, Estelle, yang diperankan oleh si gorgeus Haley Bennet. Singkat cerita saja, Estelle memperingatkan Henry bahwa ia harus lari dari Akan (Danila Kozlovsky), seorang maniac-psycopaths pimpinan organisasi militer swasta, yang menginginkan Henry sebagai bagian dari pasukannya. Nah, upaya kejar-kejaran antara pasukan Akan dengan Henry ini lah yang menjadi plotnya. Simple bukan? Ya, namun tak sesimple kenikmatan action yang kamu rasakan.

Adalah Sharlto Copley yang menjadikan film ini lebih menarik lagi. Ia masuk ke dalam hiruk pikuk kesenangan dalam pembantaian ini dari segala penjuru dan dalam berbagai versi karakter namun dengan satu raga tokoh bernama Jimmy. Aktor film District 9 dan Elysium ini adalah teman, penunjuk arah, penyelamat, bos, sidekick, dia bisa jadi siapa saja, secret agent, playboy mesum, nerd alias kutu buku, gelandangan, anak punk, tentara sniper, bahkan sampai menjadi "Kurt Cobain on the road". Berdua mereka melakukan petualangan yang luar biasa bloody hell extreme.


Gambar : imdb.com

Nah, kenapa saya bilang ini adalah film action yang membuat saya paling penasaran bagaimana cara mereka membuatnya, adalah karena FPS itu tadi. Setiap adegan yang dilihat seperti dari mata kita sendiri itu adalah sesuatu yang cukup rumit mengingat ini adalah film full action dan brutal pula. Adegan-adegan seperti berlari, melompat, memanjat, berkelahi, hingga tembak-menembak berasa sangat nyata dan spontan namun bukan ngasal ya, tetap terencana yang membuat makin epic sampai mulut kita ikut bergumam “Hajar...terus...yak sambut...mati loe...satu..dua..tiga...combo hit...yeah..”. Apalagi saat berada di tempat publik atau jalanan yang ada orang-orang biasa, itu kok kayak reality show beneran gitu ya. Kemudian koreografi dan editingnya sangat ciamik. Selain hand to hand, paket actionnya juga komplit dengan pertempuran di kendaraan, yang makin membuat saya angkat topi itu gimana ya cara bikinnya. Saya juga salut buat tiga orang ini : stuntman, cameraman, dan directornya, yang menurut Copley adalah pengalaman yang aneh namun menarik karena lawan mainnya adalah ketiga orang itu, bukan aktor/aktris seperti biasanya di film-film lain. Ya, orang dibalik sosok Henry itu adalah 10 orang stuntman yang bergantian, lalu juga kameramen, dan tak lepas juga sutradara Ilya Naishuller.


Gambar : imdb.com

Lalu, dari mana ide gila ini datang sebenarnya? Sama seperti sutradara Edgar Wright, yang bikinin film Baby Driver karena terinspirasi dari video klip musik dari Mint Royale – Blue Song, kali ini Ilya hanya tinggal mengembangkan video klip musik karyanya yang juga menggunakan konsep FPS berjudul “Bad Motherf*cker By Bitting Elbow” menjadi lebih panjang dan lebih berbobot dalam sebuah film layar lebar. Dan percaya atau tidak, film ini datang ke Copley tanpa script, hanya ide mentah dan “What should we do next?”, mau gimana filmnya dibuat itu adalah kreatifitas mereka, really insane, right.

Gambar : imdb.com

Well..film ini murni untuk kita bersenang-senang. Kalian bisa lupakan sejenak apa itu sinematografi, apa itu penjiwaan dan emosional akting, apakah ada twist ato tidak, just enjoy the view. Visual effect-nya cukup rumit juga kok, seperti bagaimana transisi antar Jimmy terlihat halus dan juga adegan-adegan yang super sadistic berdarah-darah. Ini brutal dan juga vulgar, ini seperti junk food, enak tapi tidak sehat, karena membuat pusing, tapi kamu tak mau pergi. Sekian review kali ini semoga dapat menjadi referensi tambahan kalian ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar