Senin, 05 Juni 2017

Review : Seeking a Friend for The End of The World (2012) By Muhammad Ilham - JMFC 041

JMFC 041 - Muhammad Ilham score :
Rate : 7.7/10
Level : Movie Mania

 Seeking A Friend For The End Of The World
Gambar : imdb.com

Film yang mengusung tema armageddon, apocalypse atau kiamat sudah sering menjadi suguhan yang dibawakan para sineas Hollywood, misalnya Armageddon (2000), Deep Impact (2000), World War Z (2013), The Day After Tommorow (2004) The Core (2003), atau 2012 (2012), yang sumber kiamat itu berasal dari beragam faktor, entah meteor, gelombang panas matahari, pemanasan gobal atau bahkan zombie.

Namun kebanyakan dari film tersebut menceritakan tentang perjuangan para manusia yang heroik untuk bertahan atau menghindarkan diri kepunahan yang ada di depan mata mereka dengan berbagai cara, mulai dari misi ke luar angkasa untuk menghancurkan meteor, membangun versi modern kapal Nabi Nuh A.S dan lain-lain. Tapi apa jadinya kalau kiamat yang akan terjadi tak bisa dihindarkan lagi, segala upaya telah dilakukan namun meteor itu tetap datang? Dan kiamat dapat dipastikan hanya tinggal sebulan lagi, apa yang akan kita lakukan? Apa yang anda lakukan?

Nah aspek inilah yang ditonjolkan dalam Seeking a Friend for The End of The World (2012), aspek yang lebih humanis, yang lebih emosional dari dalam manusia. Dodge (Steve Carrel) adalah seorang average joe, seorang yang biasa saja tak ada yang istimewa, begitu pihak pemerintah mengumumkan kalau Matilda (sebuah meteor) akan menghantam bumi dalam hitungan hari lagi, tanpa aba-aba dan kata-kata sang isteri meninggalkannya begitu saja, Dodge heran, apa yang salah dari dirinya, hidupnya memang tak istimewa namun apa isterinya tidak sebahagia itu bersamanya? 

 Seeking A Friend For The End Of The World

Gambar : metro.co.uk

Dalam hysteria massal yang terjadi (cukup unik penggambaran efek dari hysteria masyarakat yang terjadi disini) kekacauan  sudah jelas terjadi, penjarahan, pembunuhan, vandalisme, ada yang malah ingin bercinta dengan siapapun dan dimanapun sebanyak-banyaknya sebelum kiamat terjadi, ada yang membangun bunker dan bersiap untuk bertahan hidup dalam menghadapi kiamat, banyak yang ingin berkumpul dengan orang yang mereka cintai, ada yang menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh dirinya sendiri, ada yang malah menjadi assassin mengejar sensasi membunuh manusia layaknya buruan, tapi tak sedikit pula yang melakukan aktivitas bekerja seperti layaknya kehidupan normal.

Dodge termasuk dalam kategori terakhir ini, Dodge tak tau apa yang dia inginkan dalam kehidupannya sebelum kiamat terjadi. Dalam renungannya Dodge bertemu dengan Penny (Keira Knightley) sosok yang lembut, optimis, ceria dan berjiwa bebas. Penny adalah tetangga Dodge, dalam obrolan yang terjadi dengan Penny, Dodge mengetahui kalau isterinya sudah lama berselingkuh bahkan jauh sebelum isu kiamat mencuat, dalam dorongan kemarahan dan kekesalannya Dodge memutuskan untuk mencari cinta sejatinya yaitu mantannya sebelum dia menikah, Penny yang ingin berkumpul dengan keluarganya sebelum meteor menghantam ikut bersama dalam perjalanan Dodge, dapatkah mereka mereka menemukan tujuan mereka?

Film ini bisa dibilang dibuat dengan baik, kalau anda mencari adegan meteor menghantam bumi menghancurkan Empire state Building atau Menara Eiffel, anda salah film, ini adalah drama romantis mengenai kiamat, likeable characters, clever jokes di mix dalam dialog yang ringan membuat saya cepat untuk menyukai film ini. Tempo nya memang lambat namun film seperti ini memanglah harus memiliki pace yang agak pelan dari kebanyakan film. 

Dari film ini kita dapat mengambil makna bahwa dari sesuatu yang depressing bisa timbul hal-hal yang indah. Carrel dan Knightley memiliki chemistry yang kuat, yang membuat kita cepat menyukai keduanya, Carrel yang lebih terkenal dalam komedi-komedi konyol namun dalam film ini berhasil menyuguhkan apa yang ingin disampaikan oleh sang sutradara, dan bukan kali pertama Carrel membawakan karakter seperti ini dengan apik, ada Little Miss Sunshine ataupun Dan in Real Life.

Untuk film yang bertemakan doomsday, Seeking a Friend for The End of the World memang agak soft, namun yang membuat film ini bagus adalah kita benar-benar berfikir bagaimana kalo itu memang benar-benar terjadi, konsep manusia yang tak ingin sendirian terutama di penghujung usianya adalah hal yang dasar dari diri manusia, semua ingin mencintai dan dicintai, semua ingin digenggam tangannya oleh orang yang dicintai di waktu menjelang kematian kita. Ga mau mati sendirian kan? Nikah donk bro.. jomblo aje……(wakakakakak kena deh lu).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar