Selasa, 27 September 2016

Inferno (2016), Skala Yang Lebih Dahsyat Dari The DaVinci Code Dan Angels And Demons

Mukadimah

Robert Langdon, seorang profesor ahli sejarah dan simbolik, kini akan kembali terlibat dalam sebuah mega kasus yang akan menggantungkan nasib umat manusia dunia di pundaknya. Seorang ilmuwan telah menciptakan zat biologis yang dapat mempengaruhi nasib umat manusia dalam skala besar. Serem ya guys kalimat barusan, hehe... Jumpa lagi nih sama saya di preview movie, dan sesuai janji saya kemarin di ending artikel preview Miss Perregrine’s Home For Peculiar Children, kali ini kita akan ungkapin sedikit mengenai film yang sangat bagus yang sebentar lagi akan tayang pada pertengahan Oktober. Setelah The DaVinci Code (TDC) dan Angels And Demons (AAD), kini muncullah Inferno, yang siap menghentak seluruh bioskop di seluruh dunia.

 Infernp
Gambar : imdb.com


Sebelum mengupas tentang Inferno, ada baiknya kita tau dulu permulaannya, TDC dan AAD. Bagi kalian yang gemar dengan film bergenre thriller mysteri dan juga suspenful, tentu udah ga asing lagi kan dengan film The DaVinci Code. Kalo masih asing, wah perlu dipertanyakan lagi tuh keabsahan diri kalian sebagai penggemar genre tersebut. Karena film itu ibarat “rukun” yang wajib kamu penuhi sebagai syarat sah untuk kamu ngaku-ngaku ke orang kalo kamu suka film berat.

 The Davinci Code
Gambar : pinterest.com

Tapi buat kamu yang awam dari yang beginian, The DaVinci Code adalah film yang sangat booming sekaligus kontroversi pada tahun 2006 lalu. Film ini jugalah (bersama V For Vendetta) yang pada tahun itu (saat masih sewa di rentalan original) menjadi titik awal bagi saya untuk mulai menyukai film-film mysteri-thriller hingga kini, kalo kata bro Ary tuh bisa dapat kemenangan batin setelah selesai nontonnya. Film TDC booming karena memang memukau penonton dengan teka-teki yang disajikan (RatingIMDb 6,6/10), pun juga sukses di Box Office dengan pendapatan 750 juta dollarAS dari modal 125 juta diollar AS. Tapi anehnya malah tidak memukau sebagian besar kritikus di Rotten Tomatoes dengan rating 25% saja (D*mn...lama-lama bisa “Me vs Rotten Tomatoes” nih).

Saya ga perduli apa kata kritikus, dalam menilai sebuah film bagi saya yang sangat penting adalah penilaian kita sendiri, karena kita yang menikmatinya. Apa yang kritikus sampaikan cukup kita jadikan sebagai referensi saja, meskipun mereka lebih paham film daripada kita, terkadang juga mereka membandingkan dengan source material-nya, misalnya dalam film TDC ini mereka membandingkan dengan novelnya, karena film TDC memang adaptasi dari novel best seller karya novelis Amerika, Dan Brown. Well, saya ga peduli novelnya, karna saya penggemar film, bukan pembaca novel. Lalu, kenapa kontroversi?
Gimana ngga, wong filmnya menceritakan tentang sebuah misteri sejarah yang dapat mengguncang iman umat Kristiani di seluruh dunia. Saya bukan ahli sejarah, bukan pula ahli agama, tapi yang perlu kalian tau adalah novel maupun filmnya adalah fiksi ilmiah (science-fiction), jadi sebagian dari isinya ada yang memang ilmiah berdasarkan fakta dan teori, dan sebagian lagi merupakan fiksi khayalan sang pengarang. So, jangan berkesimpulan sendiri bahwa semuanya benar, atau semuanya salah dalam film ini. Kalo kalian mau tau mana yang benar dan ngganya ya silahkan terbang ke luar negri dan temui langsung para ahlinya, haha...

TDC memperkenalkan kita dengan seorang profesor dari Harvard University, bernama Robert Langdon, yang diperankan oleh maestro Tom Hanks, cocok banget memang rai-rai mukanya sebagai profesor teka-teki, muka-muka rumit kayak Nendra, haha... Langdon adalah ahli sejarah dan simbolik, sepanjang hidupnya mencari tau arti dan makna dari simbol-simbol yang ada di dunia. Ibarat kombinasi dari Sherlock Holmes dan Indiana Jones, Langdon adalah superhero yang mempunyai kemampuan khusus diatas manusia rata-rata dalam hal “mengingat” sesuatu. Dia bisa mengingat hal-hal seni, sejarah, arsitektur, politik, dan budaya. Genius.

Ia kemudian terlibat dalam kasus pembunuhan seorang Kurator Museum di Perancis bernama Saunierre. Nama Robert Langdon tertera di lantai TKP, membuatnya dicurigai oleh polisi setempat. Ada seorang wanita dengan senyuman menawan, Sophie, yang meminta Langdon untuk membantunya memecahkan misteri siapa pembunuh Saunierre sebenarnya dan apa tujuannya. Nah perjuangan mereka berdua ini lah yang dijual dan sangat menarik untuk disaksikan.

Dengan satu petunjuk di awal, menjadi terkait ke petunjuk lainnya, yah seperti anak Pramuka yang sedang melakukan pencarian jejak, cuma disini lebih rumit dan nyawa juga menjadi ancaman. Karena ada beberapa pihak lain juga selain polisi yang ingin tahu dan mempunyai tujuan tertentu dengan teka-taki tersebut, seperti pihak Dewan Pendeta Opus Dei, The Teacher dan seorang sejarahwan Leigh. Mereka semua akan “bermain-main” dengan post script, anagram, fibbonacci number, sampai cryptex.

 Cryptex
Gambar : quotemaster.org

Kita akan dibawa keliling Eropa, menikmati objek-objek wisata yang bernilai seni, seperti berasa sedang melakukan Tour, dengan pemandu wisata aktor terkenal, Tom Hanks, haha... Sebut saja Louvre Pyramid di Perancis yang terbuat dari kaca itu dengan isi benda-benda seni di dalamnya sekalian. Lalu The Temple Church di London, hingga Roselyne Chaple di Skotlandia, duuuh...asrinya lingkungan disana...

Saya tak bisa menceritakan apa yang menjadi kontroversi umat Kristiani disini, karena itu akan menjadi major spoiler dong buat kamu yang belum nonton, yang bisa saya kasih tau hanyalah film ini mencari tau tentang Prior Zion dan Holy Grail (Cawan Suci), karena itulah hal yang menjadi pokok permasalahan disini. Film ini juga menyajikan banyak twist dari awal sampai ending. Don’t get tricked, hehe.

 Angels And Demons
Gambar : quora.com

Selesai kasus dengan karya-karya seniman terkenal, Leonardo DaVinci, muncul lagi kasus baru pada tahun 2009 dalam film Angels And Demons, bukan film horor hantu-hantuan ya, hehe... Masih berkutat dengan umat Kristiani, kali ini Langdon dimintai bantuannya oleh kepolisian Vatikan, yang disebut Swiss Guard. Event kali ini bertepatan dengan kematian pemimpin gereja Katolik di Roma, Paus Yohaness. Pihak Vatikan di Roma akan menggelar pemilu internal untuk memilih pemimpin selanjutnya. Sayangnya, ke-4 orang calon yang akan divoting itu diculik oleh pihak misterius mengatasnamakan “Illuminati”.

Waduh, apa nih...apa nih...kok bawa-bawa nama Illuminati... Sesuatu yang terkesan tabu bukan kalo kalian baca atau dengar kata Illuminati, apa yang terlintas di pikiran kalian pertama kali? Aliran sesat? Setan iblis? Konspirasi? Haha...ini tercipta karena media dan orang-orang menyebarkan berita dan artikel secara radikal dan fanatik terhadap pro dan kontra keberadaan Illuminati. Tapi harusnya bener kata Langdon :“Symbols are languange, they can help us understand our past”, begitu quote-nya pada presentasi di awal film TDC.

Saya sih ga tau sejarah Illuminati ya, tapi dalam film ini, Illuminati diceritakan sebagai organisasi rahasia yang sudah ada sejak jaman dahulu kala, yang berisikan orang-orang pintar dan cerdas di bidang ilmu pengetahuan. Illuminati dianggap hanya percaya kepada sains, tidak mempercayai Tuhan sehingga bertentangan dengan ajaran agama, membuat pihak gereja melakukan “pembersihan” terhadap organisasi ini. Wew...rupanya ini kenapa di dalam Marvel ada grup superhero bernama Illuminati, personelnya aja memang yang cerdas-cerdas seperti Tony Stark (Iron Man), Reed Richards (Fantastic Four), Dr. Strange, Prof. X (X-Men), T’ Challa (Black Panther).

Konflik sejak jaman dulu ini kembali menguak ke permukaan tatkala sekelompok ilmuwan masa sekarang dalam film ini berhasil menciptakan “God Particle”, atau bahasa ilmiahnya partikel yang bisa membentuk suatu materi sendiri, ya ibarat Tuhan, bisa menciptakan sesuatu sendiri. Tiba-tiba God Particle ini dicuri oleh seseorang, ya itu tadi, yang mengatasnamakan Illuminati. Dia mengancam akan meledakkan partikel tersebut di Vatikan, sebagai balas dendam atas “pembersihan” yang dilakukan pihak gereja pada jaman dahulu kala.

Keberadaan God Particle di tangan teroris membawa kekhawatiran di pihak Vatikan, Swiss Guard beserta Langdon plus seorang ilmuwan wanita cantik bernama Vittoria, ia berfungsi sebagai penjinak God Particle. Masalahnya adalah lokasi God Particle berada tidak diketahui, memaksa Langdon sekali lagi berurusan sama yang namanya teka-teki, kali ini dengan petunjuk sajak puisi, patung dan benda sejarah. Dan tak cuma nyawanya yang terancam, tapi seluruh warga kota Vatikan.

Kalo film TDC kita keliling Perancis dan Britania Raya, film AAD ini kita keliling Roma, Italia. Petunjuk-petunjuk yang diselidiki berada di bangunan objek wisata seperti gereja-gereja kuno di Roma. Menariknya, petunjuk-petunjuk tersebut mengikuti 4 elemen dasar ilmu pengetahuan yang dipercayai Illuminati, yaitu Tanah, Udara, Api dan Air, kayak si Ang Avatar ya, haha...

Objek wisata pertama yang berhubungan dengan tanah adalah Chigi Chappel di Gereja Santa Maria Del Popolo, bangunan unik dengan ornamen Renaissance. Elemen-elemen selanjutnya ada di St. Peter Square, Santa Maria Della Vittoria, sampai ke Fountain of The Four Rivers. Tapi perhatian saya tertuju pada pusat arsip Vatikan, apa bener itu ya?

Untuk film ini, twist-nya nohok banget men, lebih dari yang pertama. Kelebihan film-film begini adalah akting protagonis dan antagonis berada pada level yang sama sehingga sulit untuk membedakannya. Kelemahan film ini saya pusing guys, bukan karena ceritanya tapi karena view scene rotation angle 360’ yang ditampilkan sepanjang pencarian gereja kuno, muter-muter serasa naik komidi putar. Film ini juga sukses di BoxOffice dengan raihan 480 juta dollar AS dari modal 25 juta dollar AS lebih mahal dari yang pertama tadi.

Dari kedua film yang telah tersaji, kita sebagai penonton merasa sepanjang film ikutan memecahkan teka-tekinya, suasana menegangkan juga ikut kita merasakan deg-degan. Inilah bentuk dari sebuah film yang berhasil meng-influence penonton. Bahkan ada skala yang lebih hebat lagi, beberapa orang awam yang belum mengetahui sejarah dan fakta, bisa saja menganggap bahwa apa yang ada di film-film ini masuk akal dan merupakan fakta kebenaran, padahal kembali saya ingatkan bahwa sebagian ini adalah fiksi ilmiah. Dan Brown sebagai novelis dan Ron Howard sebagai sutradara bekerja dengan sangat bagus seolah-olah ini semua teori yang real.

Preview Inferno
Fiuhhh...panjang ya mukadimahnya... Nah gimana untuk film ketiganya kali ini? Skalanya makin besar lagi guys, skala global. Apa sebab? Karena ada ilmuwan yang kaya raya bernama Zobrist, yang berhasil membuat zat biologis, yang menurut World Health Organization (WHO) dapat memicu kepunahan penduduk manusia di bumi. Profil Zobrist sebenarnya adalah orang yang sangat concern tentang masa depan manusia, ia meyakini bahwa masalah pertumbuhan penduduk yang tak terkontrol adalah penyakit untuk bumi dan manusia itu sendiri, maka ia ciptakanlah solusi singkat untuk memecahkan masalah tersebut. Namun sayang pada suatu kesempatan, WHO melakukan pengejaran terhadap Zobrist, Zobrist malah memilih untuk bunuh diri, meninggalkan puzzle untuk Robert Langdon.

 Inferno

Cerita bermula ketika Robert Langdon terbangun di kamar sebuah rumah sakit di Florence tanpa bisa mengingat kenapa dia berada disana, dia kehilangan short term memory. Tiba-tiba ada seorang agen wanita, Vayentha (Ana Ularu), yang mencoba menyerang Langdon, beruntung Langdon diselamatkan oleh dokter yang merawatnya, Sienna Brooks, yang diperankan si manis bergigi kelinci, Felicity Jones (The Theory Of Everythings), hadeh...Tom Hanks ni lugu-lugu ligat juga, tiap film dia selalu berdampingan ama wanita cantik ya, hehe...

 Felicity Jones
Gambar : pinterest.com

Bersembunyi di tempat Sienna, Langdon menemukan sebuah alat kecil silinder di jaketnya. Alat itu ada simbol biohazard (bahan beracun). Merespon hal ini, Langdon menghubungi pemerintah untuk ketemuan, dalam hal ini WHO. WHO sendiri ternyata tak seperti yang diharapkannya, yang datang malah Vayentha tadi. 

Kabur lagi dong mereka dan bersembunyi. Langdon mengeluarkan alat tadi dan keluarlah proyeksi lukisan Map Of Hell, karya Botticelli, yang berdasar kepada Dante’s Inferno. Dante sendiri adalah seorang penyair jaman dahulu, yang salah satunya melantunkan tentang Inferno ini. Menilik kamus bahasa Indonesia, Inferno bararti neraka. Huuu...sereemm... Melihat hal ini, Langdon merasa ada kaitannya dengan Dante’s Death Mask.

Sayang, Dante's Death Mask baru saja dicuri pada malam sebelumnya. Anehnya pas liat rekaman CCTV, yang nyuri malah si Langdon sendiri, nah loh??? Makin rumit ceritanya. Nanti mereka berdua pergi setelah mendapati petunjuk lainnya. Seperti film-film sebelumnya, lagi-lagi bapak tua yang satu ini akan “jalan-jalan seharian” dengan cewek guys...kalian jangan iri ya...masa kalah ama bapak-bapak, hehe... Kali ini mereka akan jalan-jalan ke objek wisata di Florence seperti Palazzo Vechio, Florence Baptistery dan Boboli Gardens, lalu di Venice, kemudian Hagia Sophia Museum di Istanbul (Turki), guna memecahkan lagi-lagi teka-teki Inferno ini yang kalo kita liat di Map Of Hell, ada beberapa tempat yang menjadi petunjuk-petunjuk selanjutnya.

Film ini akan semakin menarik dengan adanya aktor berkualitas keturunan India : Irrfhan Khan (Life Of Pi). Disini dia akan memerankan Harry, pimpinan The Consortium, sebuah grup yang disewa oleh Zobrist untuk membantu misinya menjaga dan meluncurkan virus tepat sesuai jadwal. Harry mengetahui bahwa Langdon mempunyai vision mengenai apa yang akan terjadi. Melihat ketiga pihak yang berselisih, Team Langdon, WHO dan The Consortium, maka film ini diyakini akan tetap menjanjikan suspense mysteri yang full throttle, dan tak lupa juga dengan akan banyaknya plot twist, pikiran kita akan terbelah-belah seperti kedua film sebelum ini tentang mana yang benar dan mana yang salah.

Virus seperti apakah yang dimaksud? Akankah mereka berhasil menemukan virus/plague tersebut dan mencegah kepunahan masal? Atau apakah semua ini hanyalah kesalahpahaman belaka? Hehe...
Kontroversi memang kalo mengangkat tema over population ini. Harusnya kita menyadari, telah banyak film yang mendasar pada tema over population beserta akibat buruknya, sebut saja beberapa contohnya : Kingsman The Secret Service, The Brothers Grimpsby, Total Recall, The Day The Earth Stood Still, Mad Max, The Purge. Dalam 1 abad terakhir ini, jumlah penduduk manusia bertambah 3 kali lipat dari sebelumnya. Tentu hal ini harus menjadi perhatian semua pihak, bahwa populasi penduduk memang harus di kontrol, misal melalui program Keluarga Berencana. Jika tidak, maka bumi kita akan terbebani. Problematika kriminalitas, kesenjangan sosial dan keterbatasan SDA akan menjadi ancaman kehidupan di masa depan atau bahkan mulai dari masa sekarang, fiuhhh.... Kalian bisa bandingin lah tingkat kesejahteraan dan keademan negara yang small population dengan over population, for simple example : Singapore vs Indonesia.

 Over population

Finally, film ini adalah tontonan wajib bagi siapapun kamu yang hobi nonton film. Ga mesti kamu penyuka film berat atau bukan, setidaknya masih banyak aspek yang layak kamu pertimbangkan. Pertama, semua film Robert Langdon ini selalu memperkerjakan pemeran kualitas yahud seperti : Ian McKellen (Snowpiercer, V For Vendetta), Paul Bettany (Avengers – Age Of Ultron), Ewan McGregor (Star Wars), Stellan Skarsgaard (Thor), Felicity Jones (Star Wars), Irrfhan Khan (Jurassic World), Omar Sy (Burnt). Kedua, nama sutradara Ron Howard, dia adalah salah satu peraih Oscar untuk sutradara terbaik (A Beautiful Mind). Ketiga, komposer hebat Hans Zimmer selalu mengisi soundtrack filmnya, hoho...the living legend Hans Zimmer (Inception, Batman v Superman – Dawn Of Justice). Keempat, film-film mereka selalu menyajikan gambaran panorama pariwisata dan benda bersejarah yang jarang anda temui di acara travelling biasa. Kelima, film ini sedikitnya akan menambah wawasan pengetahuan dunia guys. So, wajib ditonton ya, nontonnya bisa bareng kami, Jambi Movie Freakers Community. Siap-siap aja ke bioskop pada pertengahan Oktober nanti.


Wah...saya bikin preview ni aja udah kayak Robert Langdon, mencari-cari agar bisa menyajikannya disini. Untuk lebih afdhol lagi, silahkan klik link berikut ya untuk liat dulu trailer Infernonya :
Inferno Trailer #1
Inferno Trailer #2 
Saya JMFC 001 – Om Chan, see you on next preview, pasti dah pada nungguin preview Dr. Strange ya, hehe...

1 komentar: