Review Film : The Gift (2015) By Andika Pratama (JMFC 005)

Review Film : The Gift (2015) By Andika Pratama (JMFC 005)

Gambar : imdb.com

Salam JMFC

Setiap manusia pasti sangat senang dengan yang namanya hadiah atau kado yang kita biasanya menyebutkannya. Apalagi jika yang diberikan itu merupakan kesukaan kita atau yang kita butuhkan. Rasa dan naluri kebahagiaan pasti jelas terpancar di wajah kita maupun hati kita. Tapi bagaimana kalo yang diberikan itu bisa membuat rasa cemas dan takut hingga membuat terror bagi yang menerimanya…?? Film The Gift menggambarkan hal tersebut tentang sebuah Psychological thriller, Horor, serta misteri kalo kita menyimpulkan isi cerita tersebut.

Nah, pasangan suami istri Simon Callen (Jason Bateman) dan Robyn Callen (Rebecca Hall) sepertinya harus sedikit mengurung rasa senangnya menikmati kediaman baru mereka yang indah setelah pindah dari Chicago menuju kampong halaman Simon di LA (Lenteng Agung). Ehh,, maksudnya Los Angeles. Semua berawal ketika Simon didekati oleh pria asing dengan sikap sopan bernama Gordo (Joel Edgerton) yang mengatakan mengenal Simon karena pernah berada di sekolah yang sama. Karena merasa simpati dari Robyn hubungan diantara mereka dengan cepat terjalin dengan baik. Tapi rasa aneh dan canggung diantara mereka mengundang curiga dari Simon dan Robyn, terelebih selesai makan malam bersama dirumah mereka secara berkala memperoleh “hadiah” dari Gordo yang di letakkan didepan pintu rumah mereka.

The Gift berhasil terasa menyenangkan karena dibalik kesan standar untuk sebuah film thriller di film debut pertamanya sebagai sutradara ini, Joel Edgerton yang disini juga menjadi produser, penulis, serta actor justru mampu memberikan penonton apa yang mereka harapkan dan cari ketika datang menyaksikan sebuah film bergenre ini, terus dibuat penasaran hingga akhir.

Dasar utama dari film ini sebenarnya normal, apakah kamu pernah merasa tidak nyaman dengan orang asing yang tiba – tiba datang dan mencoba membangun hubungan lebih jauh denganmu, tapi pertanyaan sederhana itu justru hadir petualangan tenang yang akan membuatmu merasa cemas, tegang, hingga takut. Sama sperti film ‘Knock – Knock”, ada orang asing yang datang kerumah tanpa kita ketahui maksud awalnya, tapi di kemas dengan nuansa berbeda yang membuat penonton pria khususnya terkesima di awal film tersebut yang kemudian tegang dan bingung di akhir cerita.

Gambar : pinterest.com

The Gift bukan sebuah film horror, tapi selesai menonton kamu akan ditinggalkan dengan perasaan horror. Alur cerita dapat efektif membuat penonton betah dan berhasil meposisikan penilaian kita bahwa bukan tentang aksi yang kaget disana sini, penonton dibuat penasaran dan tegang yang kemudian berhasil membuat takut. Perlu waktu bagi penonton untuk menilai atau mengidentifikasi apa yang berkembang diantara tiga karakter utama itu.

Walaupun begitu adanya kelemahan dari film ini seperti kesan penasaran diakhir tidak dikemas sempurna. Apa yang dibayangkan dari alur cerita tersebut ternyata diluar ekspetasi penilaian saya. Intinya ingin memberikan pesan kepada penonton bahwa bahaya bully dapat meninggalkan dendam yang sulit untuk dihilangkan. Tapi kekuatan utama dari film ini ada pada kesuksesan Joel Edgerton yang membuat karakter dari konflik terasa sangat menarik. Ini juga tidak lepas dari kontribusi Jason Bateman dan Rebecca Hall yang tampil baik sebagai korban. Hingga sukses membawa penonton terjebak konflik lebih dalam bersama mereka.

The Gift mengingatkan saya kembali pada Film “Prisoners” karya Denis Villeneuve, alur cerita sedikit berkelok – kelok tapi dengan penanganan yang cekatan serta baik hingga terus mengganggu penonton dengan rasa penuh penasaran dan dibawa terjerat kedalam permainannya. Walaupun begitu Film The Gift ini masih mampu membawa saya kedalam inti dari alur cerita tersebut dan membuat saya sedikit puas dengan suasana misterius yang diperankan karakter utama.

JMFC 005

7/10