Jumat, 04 September 2015

Review / Ulasan Film Romantis : A Walk To Remember (2002) By Muhammad Ilham



Review / Ulasan : A Walk To Remember (2002) By Muhammad Ilham



MEWEK TIME………uh yeah baby, hahahahaha what’s up guys?, jumpa lagi sama review sederhana saya, kali ini saya akan bahas film yang melegenda diantara kaum Hawa dan sempat menjadi Pop Culture di era 2000an dan of course melejitkan nama artis pop Mandy Moore, Yes it is guys : A Walk to Remember yang rilis di tahun 2002. Cewek biasanya yang hobi banget nonton pasti hapal dengan film ini kalo yang ga tahu mungkin adalah faktor bahwa sekarang sih mungkin film ini udah susah banget untuk di cari, ga apa guys siapa tahu ini film tampil di stasiun Tv Favorit atau Siaran TV berbayar kalian, kalo iya, jangan dilewatin guys, this is a good movie.


Bagi para cowo, oke pasti banyak dari kalian ga suka banget ama yang namanya romance, satu tips lagi dari saya : Never Say Never (kayak Justin Bibir aje hehehe), jangan pernah bilang ga suka ama sesuatu, karena bisa-bisa elo pada cinta sama sesuatu itu (ini fakta guys).

Yah mungkin memang ada (banyak sih) yang paling ga suka bahkan benci ama yang namanya romance, tapi anehnya ada beberapa cowok yang ga suka ama Romance Amerika tapi Doyan banget ama yang namanya Drakor a.k.a Drama Korea heheheheheh (yaelah sama aja bray, sama-sama mewek itu mah). Alasan ketidaksukaan itu adalah anggapan bagi cowok yang nonton romance bukanlah cowok yang maskulin. Disini anda salah (bukan bermaksud mengajari atau memaksakan pemikiran ya guys, cuma mau kasih sudut pandang aja nih) coba kita fikir : bahkan band yang paling hardcore kayak Slipknot sekalipun punya satu track (lagu) yang bernuansa cinta. Nah artinya semua orang butuh cinta guys, begitu pula film, film cinta dibutuhkan untuk mengajarkan kita menghargai dan menyayangi orang yang sayang sama kita, jadinya kita bisa lebih menghargai hidup dan satu lagi cewek suka ama cowok yang romantis dan sensitif (dalam kadar yang cukup yah,kalo berlebihan  sih ya ill feel), anda bisa mempelajari sifat romantis dan sensitif di film romance, Plus bagi seorang Movie Freakers, ada semboyan ga perduli genrenya apa, kalo tu film emang mutu, ya harus ditonton guys, betul ga?lagian ya buat tambah referensi dan pengetahuan kita.   



(Major Spoiler Ahead)

Oke cukup pembukaannya lets straight to the Point, A Walk to Remember, bercerita tentang seorang pemuda bernama Landon Carter (Shane West) seorang siswa SMU yang popular dan tak punya rencana atau tujuan untuk masa depannya, membuat lelucon bersama teman-temannya untuk mengerjai seorang siswa culun yang ingin bergabung di Geng mereka. Dibuat seolah-olah menjadi sebuah inisiasi, sang pemuda culun diperintahkan melompat ke kolam oleh Landon cs, lelucon yang berakhir buruk ini mengakibatkan si pemuda culun celaka (ga metong sih, patah-patah aja) dan Landon satu-satunya yang tertangkap oleh polisi mendapatkan hukuman untuk mengerjakan hukuman pelayanan publik atas konsekuensi perbuatannya. Mulai dari merawat orang tua di Panti jompo sampai dengan mengikuti Pentas Drama musikal yang dilakukan oleh Landon dengan setengah hati. Nah disinilah Landon bertemu dengan Jamie Sullivan (Mandy Moore), seorang yang culun, cupu di SMU nya, penganut katolik yang  taat, namun pintar dan mandiri. Landon yang kesulitan dalam memainkan perannya di Pentas Drama dengan berat hati meminta pertolongan Jamie yang tentunya lebih mahir untuk mengajarinya mendalami peran tersebut.
Kedekatan yang tidak direncanakan tersebut membuat Landon memandang Jamie dengan sudut pandang yang berbeda dari selama ini, menimbulkan perasaan yang lain, yes guys, it is LOVE. Puncaknya pada saat Pentas Drama diadakan, Jamie yang harus berdandan dalam memainkan perannya bermetamorphosa menjadi sosok yang cantik dan mengejutkan Landon (ini adalah salah satu scene favorit saya dimana Jamie menyanyikan track milik Switchfoot yang judulnya “Only Hope”) tepat di momen ini lah Landon benar-benar jatuh cinta pada Jamie.

Oke pasti kalian sudah menebak “ah ini sih tipikal film Bad boy but cool falling in Love with Good Girl but geek, udah ketauan endingnya gimana”. Oke guys, kalian salah, ayo kita lanjutin lagi (sebenarnya saya ga mau sih takutnya spoiler semua, tapi ga apalah endingnya saya simpen).
Landon dan Jamie falling in love, terlepas dari ketidaksukaan ayah jamie pada Landon atau teman-teman Landon yang meninggalkan Landon karena mereka menganggap Jamie tak pantas buat Landon, segala cara mereka lakukan untuk memisahkan Landon dan Jamie, but Love Stand still, ga perduli antara apa kata orang Landon tetap bersikukuh untuk mencintai Jamie. Lalu berikutnya BOOM!!!…..Cancer is coming. Bener banget guys ternyata selama ini Jamie mengidap Kanker Stadium lanjut, mulai dari sini lah pacar kalian yang kalian ajak nonton akan mulai termewek-mewek. Dapatkah cinta menaklukkan segalanya? akankah Landon tetap mencintai Jamie? Kalian akan menemukan jawabannya di Walk to Remember.
Dalam film ini, saya harus memberikan acungan jempol pada dua pemeran karakter utama baik Mandy Moore dan Shane West yang memberikan performa yang sangat baik disini, chemistry diantara keduanya pun terbangun dengan sempurna, membuat penonton mengira keduanya benar-benar jatuh cinta, Mandy Moore memberikan performa terbaiknya disini menampilkan sosok Jamie Sullivan yang tough, feminist, mandiri dan namun sedikit Vulnerability. Shane West mengingatkan saya pada sosok Kevin Bacon dalam Footloose yang berkesan rebel, cuek, tanpa tujuan namun pada akhirnya takluk pada sosok Jamie.


A Walk to Remember sendiri merupakan film adaptasi dari Novel karangan Nicholas Sparks, sudah banyak karya Nicholas Sparks yang diadaptasi menjadi film, diantaranya : The Vow, Message in The Bottle, Safe Haven, Night in Rodanthe, Dear John dan tentu saja drama romance yang juga sangat melegenda The Notebook. Dengan ciri khas bitter sweet ending dalam kebanyakan novelnya, menjadikan sosok Nicholas Sparks menurut saya adalah empunya Drama Romance di Hollywood. 
Oke guys saya rasa itu aja, kesimpulannya ini adalah film yang bagus, saya sendiri suka sama film ini, biarin deh orang pada bilang “ah elo ga macho banget nontonnya film yang gituan” caelah hari gini Macho ga selalu harus dianalogikan dengan otot gede, serem, kekar, terus fighting ampe babak belur, guys ini tuh 2015 macho itu smart (pinter, otak yang berwawasan luas dan nalar tinggi, ceileh..), funny, suka film (tentunya, kalo ga suka film ga macho, karna cewek suka diajak nonton, nah loe mesti paham film kan buat PDKT dan terlihat smart, haha..) dan sedikit sensitif (karena wanita ingin dimengerti) hahahahaha, see you guys, keep calm and keep watching.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar